Mendorong Keterlibatan Tenaga Ahli ITB dalam Eksplorasi dan Pengembangan SDA di Hulu
loading...
A
A
A
Dany mengingatkan, kampus juga harus terus diarahkan untuk terus mengupgrade kemampuan dengan berbagai update, baik teknologi, SDM, dosen-dosennya. Akademisi dikemukakannya juga harus memahami tataran korporasi dan tataran industri.
"Link and match kampus dan tataran industry musti kuat. Oleh karenanya kampus itu harus kita jadikan sebagai rantai center of exxelence untuk penguatan RnD korporasi," pesannya.
"Bahkan sambungnya, visi besar presiden mengenai kemandirian adalah untuk memerkuat bargaining position kita. SDM kita harus bagus, penguasaan teknologi kita harus belajar lebih intensif lagi, ilmu pertambangan baru harus kita perkuat. Di samping itu, juga kita harus menstimulus kementerian tehnis yang lain, perindustrian, ESDM, keuangan, perdagangan untuk memperkuat industrialisasi," terangnya.
Hal lain yang tak kalah penting kata Dany yaitu. memberi masukan kepada regulator agar stimulasi-stimulasi diberikan betul-betul memberikan benefit, baik kepada BUMN maupun BUMS yang fokus dalam pengembangan sumber daya alam.
“Semua harus terorkestrasi dengan baik. BUMN menggerakkan orkestrasi baik dari BUMN secara korporasi, rantai suplai, rantai pasok. Dan juga regulatornya ni perlu harmoni antar lembaga untuk mewujudkan visi besar dari pemerintah," tandasnya.
Sementara Komisaris Independen PT Vale Indonesia, Raden Sukhyar mengemukakan, yang terpenting bagi pihak swasta adalah bagaimana pemerintah memberi fasilitasi dengan cepat, kemudahan sampai perizinan dan lain sebagainya. "Itu harus menjadi fokus Indonesia saat ini," tegasnya.
Senada dengan Dany, Ia juga menekankan pentingnya update kemampuan SDM. "Teman-teman geologi, pertambangan, harus memperkuat, bukan hanya mencari tapi menciptakan teknologi yang baru di dalam eksplorasi. Kedua, dalam konteks hilirisasi sendiri kita harus memperkuat link antara kementerian atau sektor-sektor yang menghasilkan energi dengan sektor manufaktur. Sinergi itu jadi penting," ucapnya.
"Link and match kampus dan tataran industry musti kuat. Oleh karenanya kampus itu harus kita jadikan sebagai rantai center of exxelence untuk penguatan RnD korporasi," pesannya.
Berikan Benefit BUMN dan BUMNS
Lebih jauh Dany menuturkan, saat ini Indonesia masih banyak bergantung dari pihak luar. Keseriusan pemerintah ungkap Dany ditunjukkan oleh presiden dengan berkali-kali mengeluarkan pernyataan yang menekankan kemandirian."Bahkan sambungnya, visi besar presiden mengenai kemandirian adalah untuk memerkuat bargaining position kita. SDM kita harus bagus, penguasaan teknologi kita harus belajar lebih intensif lagi, ilmu pertambangan baru harus kita perkuat. Di samping itu, juga kita harus menstimulus kementerian tehnis yang lain, perindustrian, ESDM, keuangan, perdagangan untuk memperkuat industrialisasi," terangnya.
Hal lain yang tak kalah penting kata Dany yaitu. memberi masukan kepada regulator agar stimulasi-stimulasi diberikan betul-betul memberikan benefit, baik kepada BUMN maupun BUMS yang fokus dalam pengembangan sumber daya alam.
“Semua harus terorkestrasi dengan baik. BUMN menggerakkan orkestrasi baik dari BUMN secara korporasi, rantai suplai, rantai pasok. Dan juga regulatornya ni perlu harmoni antar lembaga untuk mewujudkan visi besar dari pemerintah," tandasnya.
Sementara Komisaris Independen PT Vale Indonesia, Raden Sukhyar mengemukakan, yang terpenting bagi pihak swasta adalah bagaimana pemerintah memberi fasilitasi dengan cepat, kemudahan sampai perizinan dan lain sebagainya. "Itu harus menjadi fokus Indonesia saat ini," tegasnya.
Senada dengan Dany, Ia juga menekankan pentingnya update kemampuan SDM. "Teman-teman geologi, pertambangan, harus memperkuat, bukan hanya mencari tapi menciptakan teknologi yang baru di dalam eksplorasi. Kedua, dalam konteks hilirisasi sendiri kita harus memperkuat link antara kementerian atau sektor-sektor yang menghasilkan energi dengan sektor manufaktur. Sinergi itu jadi penting," ucapnya.
(akr)