Emiten Perbankan, Pengeboran dan Tambang Emas Direkomendasi Layak Diburu Investor

Senin, 31 Agustus 2020 - 12:52 WIB
loading...
Emiten Perbankan, Pengeboran dan Tambang Emas Direkomendasi Layak Diburu Investor
Ada tiga sektor emiten yang sahamnya dapat menjadi rekomendasi untuk para investor. Tiga sektor tersebut adalah perbankan, pengeboran minyak dan pertambangan emas. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Head of Technical Analysis Research PT BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar menyampaikan ada tiga sektor emiten yang sahamnya dapat menjadi rekomendasi untuk para investor. Tiga sektor tersebut adalah perbankan, pengeboran minyak dan pertambangan emas.

(Baca Juga: 68 Emiten Lagi Antre Cari Uang di Pasar Modal )

"Saya pikir saham-saham perbankan masih cukup bagus ya, saya pikir saham bluechip BBCA, BBRI, BBNI belum mencapai peaknya, kemarin kan ada beberapa yang sudah mencapai," ujar Andri dalam acara Market Opening IDX Channel, Senin (31/8/2020).

Untuk saham sektor pertambangan emas, Andri menyampaikan ada beberapa emiten yang harga sahamnya berpeluang membaik dalam beberapa waktu ke depan karena kenaikan harga emas. "Antam (ANTM) juga bisa menuju ke Rp850 sampai Rp870 (per lembar) lagi, MDKA juga selama dia masih di atas Rp1.680 dia bisa menuju Rp1.900 atau Rp2.000 lagi," kata dia.

Kemudian, untuk emiten pengeboran minyak, Andri menyampaikan ada beberapa perusahaan yang sahamnya bisa dibeli oleh investor, seperti MEDC dan ACST. Sentimen kenaikan harga minyak mentah bisa menjadi pertimbangan untuk membuat saham sektor ini untuk kembali mencetak keuntungan.

(Baca Juga: Saat Tepat Bagi Investor Intip Kondisi Keuangan dan Rencana Emiten )

"Sentimen harga minyak naik lagi, MEDCO masih bisa positif menuju ke Rp575 sampai dengan Rp650. Mungkin yang bisa dihighlight sekarang ACST kemarin kan sempat overtake dia hari sekarang pun dengan harga di atas Rp360, bisa mencapai Rp400 sampai Rp500 lagi," ucapnya.

Dari ketiga sektor di atas, menurutnya, untuk saham pertambangan emas diperkirakan harga sahamnya masih berpeluang untuk naik. "Dan stimulus ini juga masih akan berpotensi melemahkan dolar AS, ini juga menguntungkan untuk jangka pendek dan menengah untuk saham-saham emas," tuturnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1719 seconds (0.1#10.140)