Diancam Tarif 25% oleh Trump, Presiden Meksiko Janji Bakal Membalas

Kamis, 28 November 2024 - 13:59 WIB
loading...
Diancam Tarif 25% oleh...
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum berjanji akan melakukan pembalasan jika AS menerapkan tarif 25% untuk barang asal Meksiko. FOTO/Ilustrasi
A A A
MEXICO CITY - Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan bahwa Meksiko akan membalas jika Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menindaklanjuti ancamannyamengenakan tarif 25% secara menyeluruh untuk barang-barang ekspor negara itu. Dia juga memperingatkan bahwa penerapan tarif itu dapat mematikan 400.000 pekerjaan dan menaikkan harga bagi konsumen di negeri Paman Sam.

"Jika ada tarif AS, Meksiko juga akan menaikkan tarif," tegas Sheinbaum dalam sebuah konferensi pers, seperti dilansir Reuters, Kamis (28/11/2024).

Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Ebrard, yang berbicara bersama Sheinbaum, menyerukan lebih banyak kerja sama dan integrasi regional daripada perang pajak impor balasan. "Itu seperti pukulan telak," kata Ebrard tentang tarif yang diusulkan Trump, yang tampaknya melanggar perjanjian perdagangan USMCA antara Meksiko, Kanada, dan AS.



Ebrard memperingatkan bahwa tarif akan menyebabkan hilangnya lapangan kerja di AS secara besar-besaran, pertumbuhan yang lebih rendah, dan memukul perusahaan-perusahaan AS yang berproduksi di Meksiko dengan secara efektif menggandakan pajak yang mereka bayarkan. "Dampaknya terhadap perusahaan sangat besar," cetusnya.

Tarif yang diusulkan akan memukul eksportir lintas batas teratas sektor otomotif dengan sangat keras, imbuh Ebrard, yaitu Ford, membuka tab baru, General Motors, dan Stellantis (STLAM.MI), membuka tab baru. Ebrard mencatat bahwa 88% truk pikap yang dijual di AS dibuat di Meksiko dan akan mengalami kenaikan harga. Kendaraan ini populer di daerah pedesaan AS yang menjadi basis pemilih Trump. "Perkiraan kami adalah bahwa harga rata-rata kendaraan ini akan meningkat sebesar USD3.000," kata Ebrard.

Sebelumnya, Trump melalui platform Truth Social miliknya mengatakan bahwa tarif akan tetap berlaku hingga aliran obat-obatan - khususnya fentanil - dan migran dari Meksiko ke AS dikendalikan oleh negara itu. Dalam sebuah posting di platform yang sama, Trump mengatakan Sheinbaum "setuju untuk menghentikan migrasi melalui Meksiko, dan ke Amerika Serikat, yang secara efektif menutup Perbatasan Selatan kita." Ia menggambarkan percakapan itu sebagai "sangat produktif."

Sheinbaum kemudian menanggapi di X bahwa ia telah memaparkan strategi migrasi Meksiko, yang "memperhatikan" para migran sebelum mereka tiba di perbatasan AS-Meksiko, dalam panggilan teleponnya dengan Trump. "Sikap Meksiko bukanlah menutup perbatasan, tetapi membangun jembatan antara pemerintah dan rakyatnya," tambahnya.

Industri otomotif Meksiko adalah sektor manufaktur terpenting di negara itu, yang sebagian besar mengekspor ke Amerika Serikat. Industri ini mewakili hampir 25% dari seluruh produksi kendaraan Amerika Utara. Analis di Barclays mengatakan mereka memperkirakan tarif yang diusulkan "dapat secara efektif menghapus semua laba" dari tiga produsen mobil Detroit.



Sementara, Brian Hughes, juru bicara tim transisi Trump, mengatakan tarif akan melindungi produsen dan pekerja AS dari "praktik tidak adil perusahaan asing dan pasar asing." Hughes mengatakan Trump akan menerapkan kebijakan untuk membuat kehidupan terjangkau dan lebih sejahtera bagi negaranya.

GM dan Stellantis menolak berkomentar. Ford tidak mengomentari bagaimana tarif yang diancam akan memengaruhi bisnisnya tetapi mengatakan bahwa mereka memproduksi lebih banyak kendaraan di Amerika Serikat daripada sebagian besar produsen mobil besar. Sementara kelompok industri otomotif Meksiko AMIA mengatakan akan bersiap untuk kemungkinan apa pun dan menunggu untuk melihat tindakan formal apa yang diambil.

Institute of International Finance, sebuah kelompok perdagangan untuk industri jasa keuangan global, memperingatkan hubungan Meksiko-AS akan menantang ke depannya. "Pemberlakuan tarif, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan proteksionisme, dan kebijakan lain yang memengaruhi nilai tukar dan harga komoditas dapat memiliki implikasi yang signifikan bagi kawasan tersebut," katanya dalam sebuah catatan.

Direktur Ekonomi Internasional di Grupo Financiero Banorte Katia Goya mengatakan kemungkinan besar ketiga negara USMCA akan mengupayakan negosiasi ulang pakta tersebut secara besar-besaran daripada hanya menyetujuinya untuk melanjutkan dalam bentuknya saat ini. "Dampak dari situasi konflik perdagangan adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah di Amerika Serikat, pengangguran yang lebih tinggi, dan inflasi yang lebih tinggi," kata Goya.

Ebrard mengatakan perdagangan USMCA mencapai USD1,78 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini. "Kita dapat memecah belah dan membagi dengan tarif," kata Ebrard. "Meksiko tidak menginginkan konflik dan perpecahan, tetapi ingin membangun kawasan yang lebih kuat."
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0872 seconds (0.1#10.140)