KUR BRI Bikin Pedagang Keripik Tempe Ini Bertahan Melewati Masa Pandemi

Sabtu, 30 November 2024 - 23:53 WIB
loading...
A A A
Untuk bertahan selama masa pandemi, Syahroni menjual keripik tempe sejumlah warung-warung agar tetap produktif. Dia juga mencoba berjualan melewat secara online melalui sejumlah aplikasi dan melayani pembeli reseller yang datang ke tempatnya.

Setelah Pandemi COVID-19 berlalu usaha keripik tempe Syahroni mulai bergairah dan bisa memasarkan ke mall meskipun melalui protokol ketat. Melihat usaha keripik tempe kembali bangkit, dia menambah pinjaman ke BRI untuk menambah modal usaha.

"Saya istilahnya top-up pinjaman jadi Rp120 juta dipotong sisa utang sebelumnya untuk takeover mobil. Angsuran Rp2,5 juta per bulan selama 4 tahun. Itu membantu sekali, saya tetap bisa usaha dan menghidup keluarga dengan tiga anak. Tadinya saya mau pulang kampung menghadapi kondisi susah saat pandemic," ungkap Syahroni.

Diketahui, wilayah RT 009/RW 08 di Kelurahan Kramat Pela dikenal sebagai sentra pembuat tempe dan perajin keripik tempe. Produksi keripik tempe Kramat Pela menguasai pasar Jabotabek, bahkan beberapa perajin ada yang mendapat pesanan dari luar negeri, seperti ke Thailand.

Warga RT 009/RW 08 di Kelurahan Kramat Pela sudah lama dikenal sebagai pembuat tempe dan perajin keripik tempe. Usaha ini dilakukan secara turun-temurun selama bertahun-tahun sejak 1980-an oleh warga yang tinggal di sana.

Joko Asrori yang sudah menjabat sebagai ketua RT selama 25 tahun mengungkapkan bahwa usaha membuat tempe dan keripik tempe ini sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Seluruh warga RT 009 yang berjumlah 149 kepala keluarga (KK) atau sekitar 400 jiwa sebagian besar menjadi menjadi pembuat tempe dan perajin keripik tempe.

Ciswanto, agen Brilink sekaligus Ketua Paguyuban Pedagang Cluster BRI Pengrajin Tempe Kebayoran Lama mengatakan, dalam paguyuban ada 49 anggota perajin tempe yang semuanya bermitra dengan BRI. Sebagai mitra UMKM, mendapatkan KUR Rp25 juta sampai Rp50 juta.

Bahkan ada yang sampai Rp100 juta atau Rp500 juta. "Kami mudah mendapatkan KUR, karena paguyuban ini sudah mempunyai legalitas yang jelas. Kita sudah mendapatkan bantuan seperti dandang perebusan kedelai, keranjang transportasi, gerobak, kompor gas," kata Ciswanto.
(abd)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0738 seconds (0.1#10.140)