Mengulik Harta Kekayaan Bashar Al Assad usai Runtuhnya Rezim 5 Dekade

Rabu, 11 Desember 2024 - 07:36 WIB
loading...
Mengulik Harta Kekayaan...
Berakhirnya kekuasaan Presiden Suriah, Bashar al-Assad membuat perhatian beralih kepada kekayaan keluarga Assad yang diyakini sangat besar dan tersembunyi. Foto/Dok Sputnik
A A A
JAKARTA - Berakhirnya kekuasaan Presiden Suriah, Bashar al-Assad membuat perhatian beralih kepada kekayaan keluarga Assad yang diyakini sangat besar dan tersembunyi. Pemimpin Suriah Bashar al-Assad adalah generasi kedua dari dinasti keluarga otokratis yang memegang kekuasaan selama lebih dari lima dekade.

Di tengah kejatuhan rezim, pertanyaan tentang kekayaan dan aset Assad serta keluarga bersama rekan-rekannya telah muncul. Rezim Bashar al-Assad runtuh ketika pemberontak mencapai Damaskus setelah bentrokan sengit.



Bashar al-Assad dilaporkan telah melarikan diri ke Rusia untuk mencari suaka. Assad, yang mewarisi kepresidenan Suriah dari ayahnya, Hafez al-Assad, menyaksikan rezimnya yang dulu kuat runtuh di hadapannya.

Seberapa kaya Bashar al-Assad?

Selama lebih dari setengah abad, keluarga Assad memegang kendali atas Suriah, namun belakangan mereka memegang kekuasaan dengan dukungan sekutu seperti Rusia dan Iran. Ketika rezim runtuh, perhatian tertuju kepada kerajaan keuangan Bashar al-Assad dan keluarganya.

Pertanyaan tentang kekayaan Bashar al-Assad mencuat di tengah kejatuhan rezim. Kekayaan Bashar al-Assad telah lama diselimuti kerahasiaan, tetapi beberapa laporan memberikan sedikit informasi terkait skala kekayaannya.

Menurut surat kabar Saudi Elav, yang mengutip informasi dari dinas intelijen Inggris MI6, keluarga Assad diyakini memiliki 200 ton emas, USD16 miliar, dan 5 miliar euro. Kekayaan tersebut menurut laporan setara dengan seluruh anggaran nasional Suriah selama tujuh tahun, berdasarkan data tahun 2023. Namun, klaim ini tetap sulit untuk diverifikasi secara independen.

Perkiraan yang lebih akurat tentang kekayaan keluarga Assad berasal dari laporan tahun 2022 oleh Kementerian Luar Negeri AS, yang mengevaluasi keuangan Bashar al-Assad, istrinya Asma Akhras Assad, dan berbagai anggota keluarga.

Laporan itu mencatat bahwa perhitungan tersebut didasarkan pada informasi sumber terbuka dan tidak dapat mengkonfirmasi status keuangan ketiga anak Assad-Hafez, Zayn, dan Karim, yang semuanya sudah dewasa pada tahun 2024.

Kekayaan bersih keluarga Assad diperkirakan berkisar antara USD1 miliar dan USD2 miliar, meskipun tidak bisa dikonfirmasi secara independen angka tersebut. Assad diyakini terlibat dalam hampir semua operasi ekonomi skala besar di Suriah.

Sebagian besar kekayaan mereka diyakini tersembunyi dalan rekening luar negeri, kepemilikan real estat, dan perusahaan cangkang, serta seringkali dengan nama palsu untuk menghindari deteksi dan menghindari sanksi.

Seperti yang dinyatakan dalam laporan Kementerian Luar Negeri AS tahun 2022, "keluarga Assad menjalankan sistem patronase yang kompleks, termasuk perusahaan cangkang dan fasad perusahaan yang berfungsi sebagai alat bagi rezim untuk mengakses sumber daya keuangan."

Satu-satunya informasi tentang kekayaan keluarga Assad terungkap pada tahun 2020 ketika pengadilan Prancis mendakwa paman mantan presiden, Rifaat al-Assad dengan pencucian uang.

Selama persidangan, yang mengakibatkan hukuman penjara empat tahun, terungkap bahwa Rifaat memiliki dua rumah besar di Paris, salah satunya seluas 32.000 kaki persegi, bersama dengan peternakan pejantan, kastil dan lebih dari 500 properti di Spanyol.

Selama 54 tahun pemerintahan keluarga Assad, ekonomi Suriah mandek dan kemudian runtuh seluruhnya. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 90% warga Suriah hidup dalam kemiskinan, tetapi tidak dengan keluarga Assad.

Selain keluarga dekat Bashar al-Assad, tokoh-tokoh berpengaruh lainnya juga berkontribusi pada kekuatan keuangan rezim. Keluarga Shalish, termasuk sepupu dari pihak ayah Assad, Dhu al-Himma Shalish (juga dikenal sebagai Zuhayr Shalish) dan Riad Shalish, telah mengumpulkan kekayaan lebih dari USD1 miliar.

Kekayaan mereka berasal dari bisnis di bidang konstruksi dan impor mobil, serta keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan terlarang. Keluarga Shalishe menjalankan konglomerasi besar Suriah, yang semakin mengkonsolidasikan kekuatan keuangan rezim.

Rami Makhlouf: Sepupu Assad dan Tokoh Terkaya Suriah

Rami Makhlouf, salah satu tokoh terkaya dan paling berpengaruh di Suriah, adalah pemain kunci lainnya dalam kerajaan ekonomi keluarga Assad. Putra paman dari pihak ibu Bashar al-Assad, Makhlouf dikatakan telah mengendalikan sebagian besar ekonomi Suriah.



Namun setelah berselisih dengan Presiden Assad pada tahun 2020, banyak kepentingan bisnis Makhlouf diambil alih oleh negara. Meskipun demikian, kekayaan Makhlouf yang diperkirakan sebesar USD5 miliar hingga USD10 miliar diyakini telah diserap ke dalam aset keuangan keluarga Assad.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1335 seconds (0.1#10.140)