Ekstrem! Karyawan Bank Jepang Teken Kontrak Darah, Janji Bunuh Diri jika Terbukti Mencuri
loading...
A
A
A
Diterangan tradisi ini berasal dari awal berdirinya Thirty-seventh National Bank, yang kemudian menjadi Bank Shikoku. Selama awal pendiriannya, karyawan dilaporkan menandatangani dokumen berstempel darah serupa untuk memastikan penanganan transaksi keuangan yang bertanggung jawab.
Praktik historis ini dimaksudkan untuk menginspirasi kepercayaan di antara klien dan membangun landasan etika yang kuat di dalam organisasi. Saat ini, Shikoku Bank memandang janji ini sebagai warisan integritas, meskipun sifat ekstrem dari komitmen tersebut telah menuai kritik, namun di sisi lain memicu kekaguman secara global.
Industri keuangan global sering mendapatkan kritikan karena menerapkan hukuman ringan dalam hal ketika terjadinya pelanggaran, hal itu membuat Shikoku Bank menawarkan hal yang kontras dengan pendekatan ekstrem ini.
Meski masih menimbulkan perdebatan, komitmen Shikoku Bank untuk melestarikan perbankan etis tetap menjadi topik daya tarik dan kontroversi, memadukan tradisi sejarah Jepang dengan akuntabilitas keuangan modern.
Praktik historis ini dimaksudkan untuk menginspirasi kepercayaan di antara klien dan membangun landasan etika yang kuat di dalam organisasi. Saat ini, Shikoku Bank memandang janji ini sebagai warisan integritas, meskipun sifat ekstrem dari komitmen tersebut telah menuai kritik, namun di sisi lain memicu kekaguman secara global.
Etika vs Ekstrem
Sementara janji Shikoku Bank sangat kental dengan tradisi dan menggarisbawahi soal budaya dari kehormatan, hal itu menimbulkan pertanyaan tentang implikasi etis dari langkah-langkah tersebut dalam lingkungan perusahaan modern.Industri keuangan global sering mendapatkan kritikan karena menerapkan hukuman ringan dalam hal ketika terjadinya pelanggaran, hal itu membuat Shikoku Bank menawarkan hal yang kontras dengan pendekatan ekstrem ini.
Meski masih menimbulkan perdebatan, komitmen Shikoku Bank untuk melestarikan perbankan etis tetap menjadi topik daya tarik dan kontroversi, memadukan tradisi sejarah Jepang dengan akuntabilitas keuangan modern.
(akr)