Sistem Manajemen Pengamanan Obvitnas PetroChina Dapat Skor 95,06% dari Polri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Audit Ditpamobvit Kor Shabara Baharkam Polri atas sistem manajemen pengamanan objek vital nasional (obvitnas) PetroChina International Jabung Ltd menghasilkan skor 95,06%. Atas capaian itu, PetroChina diganjar penghargaan emas (Gold Reward) dari Polri .
“Kami bangga dan bersyukur tahun ini kami mendapat skor luar biasa sebesar 95,06%, yang menjadikan kami meraih kualifikasi Gold. Pencapaian ini mencerminkan upaya berkelanjutan kami untuk memperkuat pengamanan, serta menerapkan sistem keamanan yang efektif dan andal di seluruh Wilayah Kerja Jabung,” kata Presiden Direktur PetroChina Jabung Wang Lei dalam keterangan pers, Selasa (24/12/2024).
Menurut Wang Lei, sebagai bagian dari komitmen PetroChina untuk memperkuat sinergi dan meningkatkan keamanan di wilayah kerjanya di Jabung, pihaknya melakukan audit untuk Re-sertifikasi Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) pada bulan November tahun 2024 ini. Langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari Sertifikasi SMP yang PetroChina peroleh pada tahun 2020.
“Seperti kita ketahui bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia telah mengatur standar keamanan untuk objek vital nasional, termasuk dalam operasi minyak dan gas bumi. Peraturan tersebut sangat relevan dengan kegiatan kami di Jabung, yang terletak di Provinsi Jambi. Dengan menyesuaikan diri dengan standar ini, kami tidak hanya memastikan keselamatan dan keamanan fasilitas dan aset perusahaan, tetapi juga masyarakat sekitar,” ujar Wang Lei.
Kakorsabhara Irjen Pol M. Ritonga mewakili Kabaharkam Polri menyerahkan gold reward terkait sertifikat Sistem Manajemen Pengamanan Obvitnas kepada PetroChina bersama 14 perusahaan lainnya dalam acara yang digelar di Jakarta, Senin (23/12). Penghargaan itu, jelas dia, sebagai wujud apresiasi Polri terhadap penerapan sistem manajemen pengamanan yang andal dan sesuai standar.
Ritonga mengatakan, penerapan sistem manajemen pengamanan sangat penting untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan, khususnya yang memiliki core business strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Perusahaan yang menerima sertifikat ini telah membuktikan komitmen mereka dalam menerapkan sistem pengamanan modern. Ini bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga investasi untuk menciptakan lingkungan yang aman, baik bagi karyawan maupun bagi kepentingan nasional,” tegasnya.
Ritonga menekankan bahwa keberhasilan ini harus menjadi motivasi untuk terus meningkatkan standar keamanan perusahaan.
“Kami berharap perusahaan-perusahaan ini tidak berhenti di sini. Perbaikan berkelanjutan harus tetap menjadi prioritas. Dalam tiga tahun ke depan, audit ulang akan dilakukan untuk memastikan keberlanjutan standar keamanan ini,” ujarnya.
Sejak diperkenalkan pada 2019, sistem manajemen pengamanan telah menjadi model pengamanan baru yang terintegrasi dengan era digital. Berdasarkan Peraturan Polri Nomor 7 Tahun 2019, pengamanan objek vital kini melibatkan audit, klarifikasi, dan sertifikasi, yang dilakukan secara ketat oleh Polri.
“Sistem manajemen pengamanan ini bukan hanya menjadi standar nasional, tetapi juga memberi kepercayaan bagi masyarakat dan investor. Dengan pengamanan yang baik, kita mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” ungkap Ritonga.
Selain PetroChina Jabung, perusahaan lainnya yang berhasil meraih kualifikasi Gold Reward di antaranya adalah PT Pertamina Hulu Mahakam Zona 8 Regional 3 (Balikpapan), PT Perusahaan Gas Negara Tbk – Station Gas Bojonegara (Serang), PT LRT Jakarta (Jakarta), DCC dan Server SCADA – PT PLN UP2D Banten (Tangerang), DCC dan Server SCADA – PT PLN UP2D Jakarta (Jakarta Pusat) dan PT Pupuk Kaltim (Bontang).
“Kami bangga dan bersyukur tahun ini kami mendapat skor luar biasa sebesar 95,06%, yang menjadikan kami meraih kualifikasi Gold. Pencapaian ini mencerminkan upaya berkelanjutan kami untuk memperkuat pengamanan, serta menerapkan sistem keamanan yang efektif dan andal di seluruh Wilayah Kerja Jabung,” kata Presiden Direktur PetroChina Jabung Wang Lei dalam keterangan pers, Selasa (24/12/2024).
Menurut Wang Lei, sebagai bagian dari komitmen PetroChina untuk memperkuat sinergi dan meningkatkan keamanan di wilayah kerjanya di Jabung, pihaknya melakukan audit untuk Re-sertifikasi Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) pada bulan November tahun 2024 ini. Langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari Sertifikasi SMP yang PetroChina peroleh pada tahun 2020.
“Seperti kita ketahui bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia telah mengatur standar keamanan untuk objek vital nasional, termasuk dalam operasi minyak dan gas bumi. Peraturan tersebut sangat relevan dengan kegiatan kami di Jabung, yang terletak di Provinsi Jambi. Dengan menyesuaikan diri dengan standar ini, kami tidak hanya memastikan keselamatan dan keamanan fasilitas dan aset perusahaan, tetapi juga masyarakat sekitar,” ujar Wang Lei.
Kakorsabhara Irjen Pol M. Ritonga mewakili Kabaharkam Polri menyerahkan gold reward terkait sertifikat Sistem Manajemen Pengamanan Obvitnas kepada PetroChina bersama 14 perusahaan lainnya dalam acara yang digelar di Jakarta, Senin (23/12). Penghargaan itu, jelas dia, sebagai wujud apresiasi Polri terhadap penerapan sistem manajemen pengamanan yang andal dan sesuai standar.
Ritonga mengatakan, penerapan sistem manajemen pengamanan sangat penting untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan, khususnya yang memiliki core business strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Perusahaan yang menerima sertifikat ini telah membuktikan komitmen mereka dalam menerapkan sistem pengamanan modern. Ini bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga investasi untuk menciptakan lingkungan yang aman, baik bagi karyawan maupun bagi kepentingan nasional,” tegasnya.
Ritonga menekankan bahwa keberhasilan ini harus menjadi motivasi untuk terus meningkatkan standar keamanan perusahaan.
“Kami berharap perusahaan-perusahaan ini tidak berhenti di sini. Perbaikan berkelanjutan harus tetap menjadi prioritas. Dalam tiga tahun ke depan, audit ulang akan dilakukan untuk memastikan keberlanjutan standar keamanan ini,” ujarnya.
Sejak diperkenalkan pada 2019, sistem manajemen pengamanan telah menjadi model pengamanan baru yang terintegrasi dengan era digital. Berdasarkan Peraturan Polri Nomor 7 Tahun 2019, pengamanan objek vital kini melibatkan audit, klarifikasi, dan sertifikasi, yang dilakukan secara ketat oleh Polri.
“Sistem manajemen pengamanan ini bukan hanya menjadi standar nasional, tetapi juga memberi kepercayaan bagi masyarakat dan investor. Dengan pengamanan yang baik, kita mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” ungkap Ritonga.
Selain PetroChina Jabung, perusahaan lainnya yang berhasil meraih kualifikasi Gold Reward di antaranya adalah PT Pertamina Hulu Mahakam Zona 8 Regional 3 (Balikpapan), PT Perusahaan Gas Negara Tbk – Station Gas Bojonegara (Serang), PT LRT Jakarta (Jakarta), DCC dan Server SCADA – PT PLN UP2D Banten (Tangerang), DCC dan Server SCADA – PT PLN UP2D Jakarta (Jakarta Pusat) dan PT Pupuk Kaltim (Bontang).
(akr)