Ramalan Ekonomi Global Hanya Tumbuh 3,2%, Menko Airlangga Ungkap Tantangan Bagi Indonesia

Senin, 13 Januari 2025 - 20:04 WIB
loading...
Ramalan Ekonomi Global...
Menko Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa tahun ini, Indonesia masih menghadapi sejumlah risiko dan ketidakpastian ketika ekonomi global hanya tumbuh 3,2%. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa tahun ini, Indonesia masih menghadapi sejumlah risiko dan ketidakpastian ketika ekonomi global hanya tumbuh 3,2%.

Menurut Menko Airlangga , tantangan ketidakpastian tersebut seperti volatilitas harga komoditas, suku bunga tinggi di negara maju seperti Amerika Serikat, serta pertumbuhan ekonomi China yang masih di bawah ekspektasi.



“Kita juga menghadapi tantangan perubahan iklim yang kita saksikan di banyak belahan dunia. Dengan ini, prospek ekonomi global diperkirakan masih di bawah level COVID, sekitar 3,2 persen. Tapi Indonesia masih mampu menjaga pertumbuhan ekonomi,” kata Airlangga dalam IBC Business Competitiveness Outlook 2025 di Raffles Hotel Jakarta, Senin (13/1/2025).

Menurut Menko Airlangga, pemerintah mengharapkan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi seperti tahun lalu yaitu di sekitar 5%. Jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand yang tumbuh sekitar 3 persen dan Korea Selatan yang tumbuh 1,55, maka Indonesia masih menjaga pertumbuhan yang baik.

“Kalau kita lihat dari indikasi PMI di bulan Desember, kita dalam pertumbuhan di mana ekspansi 51,2 persen. Selain itu, indeks konsumen serta indeks penjualan riil juga tumbuh positif,” terang Airlangga.

Indonesian Business Council (IBC) dalam laporannya menekankan pentingnya empat pendekatan yang perlu diambil oleh pemerintah untuk memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha dan menarik investasi.

Empat pendekatan tersebut meliputi reformasi tata kelola untuk meningkatkan kemudahan berusaha, kolaborasi swasta dan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur dan perbaikan kualitas sosio-ekonomi, meningkatkan industrialisasi melalui strategi hilirisasi, dan mendorong ekonomi hijau.

Chief Operation Officer IBC, William Sabandar mengatakan, pemerintah akan melaksanakan misi besar yang sangat berat. Untuk itu, pihaknya percaya perlu adanya tata kelola dan inovasi.

“Dalam upaya besar ini, pada 2025 pemerintah baru akan mencari aliansi dan menarik investasi secara besar-besaran dan membutuhkan upaya yang kuat. IBC percaya untuk mencapai misi ini tata kelola harus direformasi dan inovasi harus dikejar,” ujar William.



William menambahkan, tata kelola yang direformasi sangat dibutuhkan guna membangun kepercayaan, memastikan pencapaian program, dan mencegah “kebocoran”. Sedangkan inovasi akan membantu membuka peluang tersembunyi – dan membantu mengamankan daya saing regional Indonesia.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Deposit Tanah Jarang...
Deposit Tanah Jarang Melimpah, Trump: Rusia Berada di Belahan Bumi Paling Berharga
Rupiah Keok Lawan Dolar...
Rupiah Keok Lawan Dolar AS, Hari Ini Bertengger di Rp16.501/USD
Bank Jatim Catatkan...
Bank Jatim Catatkan Laba Bersih Rp1,28 Triliun di 2024
Harga Emas Antam Tak...
Harga Emas Antam Tak Terbendung, Hari Ini Naik Lagi ke Rp1.779.000/Gram
800 Ribu Lulusan Perguruan...
800 Ribu Lulusan Perguruan Tinggi Masih Nganggur, Menaker Ungkap Perkaranya
Harga BBM Pertamina...
Harga BBM Pertamina Bakal Diskon? Siap-siap Promo Libur Lebaran 2025
Prabowo: Fundamental...
Prabowo: Fundamental Ekonomi Kita Kuat, Harga-harga Sembako Terkendali
Pasok BBM Saat Mudik...
Pasok BBM Saat Mudik Lebaran, Pertamina Pastikan Kualitasnya
Eksportir Wajib Parkir...
Eksportir Wajib Parkir DHE SDA 100%, Pelaku Industri Keuangan Perkenalkan Mekanismenya
Rekomendasi
Pemudik Mulai Memadati...
Pemudik Mulai Memadati Pelabuhan Merak pada Arus Mudik 2025
Dinkopumdag Surabaya...
Dinkopumdag Surabaya Gandeng Lazada Latih UMKM Tetap Kompetitif di Era Digital
Dosen MNC University...
Dosen MNC University Paparkan Strategi Digitalisasi Wisata dalam Webinar Lentera Kementerian Desa
Berita Terkini
Klaster Erwela: Merajut...
Klaster Erwela: Merajut Asa dan Prestasi Bersama BRI
9 menit yang lalu
Industri Hasil Tembakau...
Industri Hasil Tembakau Butuh Perhatian Lebih Kepala Daerah
38 menit yang lalu
Deposit Tanah Jarang...
Deposit Tanah Jarang Melimpah, Trump: Rusia Berada di Belahan Bumi Paling Berharga
1 jam yang lalu
3 Negara Pemegang Bitcoin...
3 Negara Pemegang Bitcoin Terbesar di Dunia, Tertinggi Nilainya Tembus Rp277,4 Triliun
3 jam yang lalu
AS Putus Ketergantungan...
AS Putus Ketergantungan Mineral Kritis dari China, Trump Pakai Kekuatan Darurat
5 jam yang lalu
Prudential Syariah Beri...
Prudential Syariah Beri Asuransi Gratis bagi 100 Pengemudi Ojol Perempuan
12 jam yang lalu
Infografis
Proyeksi Pertumbuhan...
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global pada 2024-2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved