Tarik Ulur Kerajaan Kaya Minyak Gabung BRICS, Arab Saudi Takut AS?

Rabu, 22 Januari 2025 - 07:44 WIB
loading...
Tarik Ulur Kerajaan...
Arab Saudi buka suara soal nasib keanggotaan BRICS, setelah sebelumnya menolak bergabung meski mendapatkan undangan menjadi anggota penuh kelompok negara-negara berkembang terdepan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Arab Saudi buka suara soal nasib keanggotaan BRICS , setelah sebelumnya menolak bergabung meski mendapatkan undangan menjadi anggota penuh kelompok negara- negara berkembang terdepan yang dipimpin Rusia-China. Menteri Ekonomi dan Perencaan Negara, Faisal Al-Ibrahim mengatakan masih mengevaluasi peluang menjadi member BRICS.

Sebelumnya blok ekonomi yang dibangun pada tahun 2009 oleh Brasil, Rusia, India, dan China, yang kemudian Afrika Selatan bergabung dua tahun kemudian, sedang gencar melakukan ekspansi. Pada tahun lalu, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab resmi menjadi anggota penuh BRICS per 1 Januari 2024.



Perluasan BRICS tidak berhenti, ketika menerima Indonesia sebagai anggota penuh pada Januari 2025. Di sisi lain kerajaan kaya minyak, Arab Saudi masih menilai apakah akan bergabung dengan blok tersebut.

"Kami telah diundang ke BRICS, mirip dengan bagaimana kami telah diundang ke banyak platform multilateral lainnya di masa lalu secara historis," kata menteri ekonomi Saudi seperti dilansir Bloomberg pada sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

"Kami menilai banyak aspek berbeda sebelum keputusan dibuat dan saat ini, kami berada di tengah-tengah itu," bebernya.

Selain itu Al-Ibrahim juga menekankan bahwa Riyadh "selalu fokus untuk mendorong lebih banyak dialog global."

Seperti diketahui kerajaan Arab Saudi bersama dengan lima negara lainnya, telah diundang untuk menjadi anggota kelompok tersebut selama KTT BRICS ke-15, yang diadakan di Johannesburg pada Agustus 2023. Penolakan juga dilontarkan oleh Argentina, setelah Presiden Javier Milei menentang langkah tersebut untuk membalikkan sikap pendahulunya, Alberto Fernandez.

Selanjutnya BRICS tidak bergeming dengan penolakan kedua negara itu, untuk terus melakukan perluasan. Pada bulan lalu, pembantu presiden Rusia Yuri Ushakov mengumumkan, BRICS telah menyetujui status 'negara mitra' untuk Belarusia, Bolivia, Kazakhstan, Thailand, Kuba, Uganda, Malaysia, dan Uzbekistan – yang mulai berlaku pada awal tahun 2025.

Status mitra ditetapkan pada KTT BRICS terbaru, yang diselenggarakan oleh Rusia di Kazan pada Oktober 2024. Label negara mitra BRICS dimaksudkan sebagai alternatif keanggotaan, setelah lebih dari 30 negara mengajukan permohonan untuk bergabung dengan kelompok negara berkembang tersebut.



Pemegang status ini dapat berpartisipasi secara permanen dalam sesi khusus KTT BRICS, pertemuan tingkat menteri, dan acara tingkat tinggi lainnya. Mitra juga dapat berkontribusi pada dokumen hasil kelompok, tetapi tidak mengambil bagian dalam persetujuan dokumen atau pemungutan suara.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Perubahan Komisaris...
Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
IKN Tetap Dibuka Selama...
IKN Tetap Dibuka Selama Lebaran 2025, Catat Jam Kunjungan dan Cara Daftarnya
Profesional dan Begawan...
Profesional dan Begawan Ekonomi Jadi Pengurus, Danantara Diyakini Mampu Tumbuhkan Investasi
Hubungan Afsel dan BRICS...
Hubungan Afsel dan BRICS Makin Kuat usai Tak Lagi Dapat Bantuan AS
Setelah Tembus Pasar...
Setelah Tembus Pasar AS, Krakatau Steel Ekspor Baja Canai Panas ke Eropa
Wadirut Bulog Buka Suara...
Wadirut Bulog Buka Suara Soal Dugaan Takaran Beras SPHP Disunat
Ambisi Uni Eropa Mengurangi...
Ambisi Uni Eropa Mengurangi Ketergantungan Mineral Penting asal China
Mudik Gratis Alfamidi...
Mudik Gratis Alfamidi Berangkat 1.200 Pemudik ke Kampung Halaman
Cetak Laba Bersih Rp582...
Cetak Laba Bersih Rp582 M di 2024, MPMX Komit Tumbuh Berkelanjutan
Rekomendasi
Iran Siapkan Operasi...
Iran Siapkan Operasi True Promise III Menarget Israel, Berikut 3 Skenarionya
Menkes Bagikan Tips...
Menkes Bagikan Tips Terhindar Diare, Batuk, hingga Pilek saat Mudik Lebaran 2025
Update Mudik 2025: 83.031...
Update Mudik 2025: 83.031 Kendaraan Melintas di Jalur Gentong Tasikmalaya
Berita Terkini
Harga Gas Melonjak Tajam,...
Harga Gas Melonjak Tajam, Pelanggan Non-PGBT Teriak
15 menit yang lalu
Jasa Marga: 1,4 juta...
Jasa Marga: 1,4 juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Saat Puncak Arus Mudik
1 jam yang lalu
Takut Kanada dan UE...
Takut Kanada dan UE Bersekongkol, Trump Beri Ancaman Tarif Lebih Besar
2 jam yang lalu
Aturan Opsen Pajak Baru...
Aturan Opsen Pajak Baru di DKI Jakarta, Ini Ketentuan dan Implikasinya
2 jam yang lalu
Analis Sebut Kebijakan...
Analis Sebut Kebijakan Isolasionis AS Bisa Percepat Dedolarisasi
3 jam yang lalu
BNI Beri Beragam Fasilitas...
BNI Beri Beragam Fasilitas di Posko Mudik BUMN Pelabuhan Tanjung Perak
4 jam yang lalu
Infografis
Arab Saudi Cegah AS...
Arab Saudi Cegah AS Gunakan Wilayahnya untuk Serang Houthi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved