Ekonomi Jakarta Tumbuh 4,90 Persen di 2024, BI Ungkap Penopangnya
loading...

Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta di sepanjang tahun 2024 menyentuh 4,90%, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jakarta menjelaskan apa saja yang jadi penopangnya. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta di sepanjang tahun 2024 menyentuh 4,90%, dimana menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan melambat tipis dibandingkan tahun 2023 yang mencapai sebesar 4,96%. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jakarta , Arlyana Abubakar menjelaskan pertumbuhan ini ditopang oleh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi, dan Ekspor.
“Dari sisi Lapangan Usaha (LU) utama, pertumbuhan terutama didorong oleh LU Perdagangan, LU Konstruksi, LU Informasi dan Komunikasi (Infokom), serta LU Industri Pengolahan,” terang Arlyana dalam siaran persnya, Kamis (6/2/2025).
Sementara terkait pertumbuhan di 2024, Arlyana menerangkan, ekonomi Jakarta tumbuh 4,90% sedikit lebih rendah dari 2023 yakni 4,96% dan di bawah nasional 5,03%. Meski demikian, konsumsi Rumah Tangga kini lebih tinggi sebesar 5,14% atau lebih rendah dari triwulan sebelumnya 5,26 persen.
“Tingginya pertumbuhan ditopang oleh HBKN Nataru dan berlangsungnya berbagai event dan MICE pada akhir tahun. Investasi tumbuh tinggi sebesar 7,54 persen, meningkat dari triwulan sebelumnya 4,27 persen,” tuturnya.
Pertumbuhan terutama didorong oleh investasi bangunan sejalan dengan berlanjutnya berbagai proyek strategis Pemerintah dan swasta yang bersifat multitahun.
Selanjutnya ekspor juga mencatatkan peningkatan14,66% dari triwulan sebelumnya 13,40%, didorong oleh terus membaiknya ekspor produk otomotif, serta peningkatan ekspor untuk komoditas lainnya seperti pakaian dan aksesorinya, produk kimia, serta logam mulia dan perhiasan/permata.
Sementara untuk nilai konsumsi Pemerintah tumbuh melambat menjadi 5,20%, dari triwulan sebelumnya 11,85. Perlambatan terutama bersumber dari front-loading pada awal tahun, utamanya terkait belanja Pemilu.
Konsumsi LNPRT juga tumbuh melambat menjadi 6,84%, dari triwulan sebelumnya 11,99%. Perlambatan sejalan dengan berakhirnya periode kampanye Pilkada pada pertengahan triwulan IV 2024.
Ke depan, Arlyana memastikan Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta akan terus memonitor perkembangan berbagai indikator perekonomian baik di tingkat daerah, nasional, maupun global.
“Selain itu, sinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus diperkuat untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta di berbagai sektor guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan, serta mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global yang berdaya saing,” tutupnya.
“Dari sisi Lapangan Usaha (LU) utama, pertumbuhan terutama didorong oleh LU Perdagangan, LU Konstruksi, LU Informasi dan Komunikasi (Infokom), serta LU Industri Pengolahan,” terang Arlyana dalam siaran persnya, Kamis (6/2/2025).
Sementara terkait pertumbuhan di 2024, Arlyana menerangkan, ekonomi Jakarta tumbuh 4,90% sedikit lebih rendah dari 2023 yakni 4,96% dan di bawah nasional 5,03%. Meski demikian, konsumsi Rumah Tangga kini lebih tinggi sebesar 5,14% atau lebih rendah dari triwulan sebelumnya 5,26 persen.
“Tingginya pertumbuhan ditopang oleh HBKN Nataru dan berlangsungnya berbagai event dan MICE pada akhir tahun. Investasi tumbuh tinggi sebesar 7,54 persen, meningkat dari triwulan sebelumnya 4,27 persen,” tuturnya.
Pertumbuhan terutama didorong oleh investasi bangunan sejalan dengan berlanjutnya berbagai proyek strategis Pemerintah dan swasta yang bersifat multitahun.
Selanjutnya ekspor juga mencatatkan peningkatan14,66% dari triwulan sebelumnya 13,40%, didorong oleh terus membaiknya ekspor produk otomotif, serta peningkatan ekspor untuk komoditas lainnya seperti pakaian dan aksesorinya, produk kimia, serta logam mulia dan perhiasan/permata.
Sementara untuk nilai konsumsi Pemerintah tumbuh melambat menjadi 5,20%, dari triwulan sebelumnya 11,85. Perlambatan terutama bersumber dari front-loading pada awal tahun, utamanya terkait belanja Pemilu.
Konsumsi LNPRT juga tumbuh melambat menjadi 6,84%, dari triwulan sebelumnya 11,99%. Perlambatan sejalan dengan berakhirnya periode kampanye Pilkada pada pertengahan triwulan IV 2024.
Ke depan, Arlyana memastikan Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta akan terus memonitor perkembangan berbagai indikator perekonomian baik di tingkat daerah, nasional, maupun global.
“Selain itu, sinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus diperkuat untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta di berbagai sektor guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan, serta mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global yang berdaya saing,” tutupnya.
(akr)
Lihat Juga :