Pertumbuhan Ekonomi 8% Masih Berat di Tahun 2025, Ekonom Ungkap Penyebabnya

Minggu, 19 Januari 2025 - 19:47 WIB
loading...
Pertumbuhan Ekonomi...
Target pertumbuhan ekonomi 8% dinilai masih punya tantangan berat untuk direalisasikan dalam waktu singkat. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Target pertumbuhan ekonomi 8% dinilai masih punya tantangan berat untuk direalisasikan dalam waktu singkat. Paling tidak pada tahun 2025 pertumbuhan ekonomi nasional tidak sampai pada target tersebut.

Kepala Ekonom BCA, David Sumual mengatakan, hal ini ini disebabkan faktor internal dan eksternal yang membuat sentimen kurang baik bagi perekonomian. Faktor eksternal seperti adanya konflik geopolitik hingga perang dagang turut menjadi sentimen yang pengaruhi ekonomi nasional.



Belum lagi kebijakan tarif impor yang akan diputuskan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump yang dinaikan untuk beberapa negara, terutama China. Hal ini dinilai punya efek domino terhadap negara-negara mitra kedua negara tersebut termasuk Indonesia.

Sedangkan faktor internal terdapat tantangan daya beli masyarakat serta pelemahan nilai tukar rupiah yang hingga saat ini masih bertengger di level Rp16.300. David menilai nilai tukar rupiah bisa diperkirakan bisa mencapai di level Rp16.800 akibat adanya pemangkasan suku bunga acuan atau BI Rate.

"Mungkin untuk tahun 2025 masih sulit karena tantangan eksternal. Kuncinya di investasi langsung asing dan perbaikan produktivitas/efisiensi ekonomi domestik kalau mau dorong sampai 8%," kata Ekonom Bank BCA kepada MNC Portal, Minggu (19/1/2025).

Menurutnya, investasi asing memegang peranan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga tidak melulu mengandalkan konsumsi domestik sebagai tumpuan dalam mengakumulasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun demikian, dikatakan David pemerintah masih perlu memperbaiki iklim investasi yang kondusif terutama di sektor riil. Sehingga pemangkasan suku bunga bisa efektif untuk mendorong peningkatan investasi di dalam negeri.

"Dampak kebijakan moneter perlu waktu lebih lama ke sektor riil, biasanya lebih dari 1 semester. Harapannya akan lebih mendorong gairah ekonomi kedepan. Pemerintah bisa terus dorong memberikan iklim investasi yang kondusif di sektor riil terutama FDI (investasi asing," tambahnya.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan, pelemahan daya beli masyarakat dapat tergambar dari penurunan jumlah kelas menengah beberapa waktu belakangan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sri Mulyani Sebut Penerimaan...
Sri Mulyani Sebut Penerimaan Pajak Maret Meningkat Berkat Coretax
Dunia Kacau Balau, Sri...
Dunia Kacau Balau, Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5%
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
Ramalan BI: Ekonomi...
Ramalan BI: Ekonomi RI di 2025 Tumbuh Melambat di Kisaran 4,7-5,5 Persen
3 Tahun Berturut-turut...
3 Tahun Berturut-turut Pertumbuhan Ekonomi Negara Eropa Ini Nol Persen
Suku Bunga Acuan Ditahan...
Suku Bunga Acuan Ditahan 5,75 Persen, Begini Penjelasan Lengkap BI
IMF Pangkas Proyeksi...
IMF Pangkas Proyeksi PDB 3 Negara Ekonomi Utama Asia
Cara Daftar Koperasi...
Cara Daftar Koperasi Merah Putih, Simak Panduan Lengkapnya
Dukung Swasembada Pangan,...
Dukung Swasembada Pangan, Pengolahan Gabah Modern Garapan Waskita Hasilkan Beras Berkualitas
Rekomendasi
Soal Prajurit Masuk...
Soal Prajurit Masuk Kampus, Mabes TNI: Tak Ada Konflik dengan Mahasiswa
Rayen Pono Adukan Ahmad...
Rayen Pono Adukan Ahmad Dhani ke MKD Atas Dugaan Penghinaan Marga
Sidang Perdana Ijazah...
Sidang Perdana Ijazah Jokowi, SMA Siap Hadirkan Bukti jika Diminta Hakim
Berita Terkini
Laba Bersih Unilever...
Laba Bersih Unilever Indonesia Melonjak 244,7% di Kuartal I-2025
30 menit yang lalu
Sri Mulyani Sebut Penerimaan...
Sri Mulyani Sebut Penerimaan Pajak Maret Meningkat Berkat Coretax
1 jam yang lalu
Dunia Kacau Balau, Sri...
Dunia Kacau Balau, Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5%
2 jam yang lalu
Danantara Ajak Qatar...
Danantara Ajak Qatar Investment Authority Kelola Dana Rp67,5 Triliun, Buat Apa?
2 jam yang lalu
Ini Sosok Mantan Presiden...
Ini Sosok Mantan Presiden AS yang Mengilhami Trump Kobarkan Perang Tarif
3 jam yang lalu
Harga Emas Antam Turun...
Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp1.969.000 per Gram, Ini Daftarnya
3 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved