Kementerian PUPR Siapkan SDM Konstruksi Siap Kerja di Lapangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu program utama pemerintah, termasuk di sektor konstruksi. Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melakukan berbagai program untuk melaksanakannya.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi (Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR) Trisasongko Widianto mengatakan,
salah satunya adalah melalui pelatihan dan sertifikasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan industri konstruksi.
Sebelumnya, saat membuka Bimbingan Teknis Beton Pracetak dan Prategang, Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, dan Pelatihan Ahli Teknik Desain Jalan di Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta, Dirjen Bina Konstruksi yang diwakili oleh Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Nanang Handoyo mengatakan, melihat perlunya pelatihan dan sertifikasi yang didukung oleh industri konstruksi dengan menggunakan metode yaitu memadupadankan dan menghubungkan kebutuhan SDM dengan pelatihan, sehingga menghasilkan tenaga kerja konstruksi sesuai kebutuhan industri konstruksi.
(Baca Juga: Gercep, Belanja Padat Karya Kementerian PUPR Sudah Terserap 60%)
Para tenaga kerja konstruksi selain handal di lapangan, mereka juga wajib mengetahui aturan dan standar terkait sistem manajemen keselamatan konstruksi dan memahami penggunaan teknologi beton pracetak dan prategang, dan tenaga ahli teknis desain jalan yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Pada kesempatan ini juga, Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta menginisiasi penandatanganan kerja sama dengan PT Indonesia Pondasi Jaya terkait kesepakatan peserta hasil pelatihan agar dapat langsung bekerja di industri konstruksi.
"Dukungan nyata telah ditunjukkan oleh PT Indonesia Pondasi Jaya yang turut berperan aktif dengan memperkerjakan para peserta yang mengikuti kegiatan ini untuk terjun langsung ke lapangan. Saya berharap hal ini bisa diikuti oleh stakeholder, para asosiasi/BUMN/BUMD, para penyedia jasa konstruksi, dan perusahaan-perusahaan lain, untuk turut mempekerjakan para tenaga kerja konstruksi yang telah mengikuti pelatihan dan bimtek ke dalam penyelenggaraan konstruksi di lapangan," ungkap Nanang melalui keterangannya, Kamis (3/9/2020).
Peserta yang hadir mengikuti kegiatan ini sebanyak 1.186 orang peserta yang terdiri dari 236 orang peserta Bimbingan Teknis Memahami Pemilihan Konstruksi dari asosiasi Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) dan Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi, 300 orang peserta Bimbingan Teknis Memahami Pemilihan Konstruksi dari Asosiasi Ahli Keselamatan dan kesehatan Kerja Konstruksi Indonesia (A2K4-Indonesia).
(Baca Juga: Bonus Demografi Tantangan Menuju Indonesia Emas, Mendag: Kuncinya SDM Berkualitas) Lalu, 630 orang peserta Bimbingan Teknis Pracetak dan Prategang dari Asosiasi Ikatan Beton Pracetak dan Prategang, dan 20 orang peserta Pelatihan Ahli Teknik Desain Jalan yang berasal dari Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) dan Ikatan Instruktur dan Asesor Pelatihan Konstruksi Indonesia (IALKI).
Turut hadir mendampingi dalam acara itu Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta Afriandi Pohan, Perwakilan PT Indonesia Pondasi Jaya, GAPENSI, Asosiasi A2K4-Indonesia, HPJI dan IALKI.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi (Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR) Trisasongko Widianto mengatakan,
salah satunya adalah melalui pelatihan dan sertifikasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan industri konstruksi.
Sebelumnya, saat membuka Bimbingan Teknis Beton Pracetak dan Prategang, Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, dan Pelatihan Ahli Teknik Desain Jalan di Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta, Dirjen Bina Konstruksi yang diwakili oleh Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Nanang Handoyo mengatakan, melihat perlunya pelatihan dan sertifikasi yang didukung oleh industri konstruksi dengan menggunakan metode yaitu memadupadankan dan menghubungkan kebutuhan SDM dengan pelatihan, sehingga menghasilkan tenaga kerja konstruksi sesuai kebutuhan industri konstruksi.
(Baca Juga: Gercep, Belanja Padat Karya Kementerian PUPR Sudah Terserap 60%)
Para tenaga kerja konstruksi selain handal di lapangan, mereka juga wajib mengetahui aturan dan standar terkait sistem manajemen keselamatan konstruksi dan memahami penggunaan teknologi beton pracetak dan prategang, dan tenaga ahli teknis desain jalan yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Pada kesempatan ini juga, Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta menginisiasi penandatanganan kerja sama dengan PT Indonesia Pondasi Jaya terkait kesepakatan peserta hasil pelatihan agar dapat langsung bekerja di industri konstruksi.
"Dukungan nyata telah ditunjukkan oleh PT Indonesia Pondasi Jaya yang turut berperan aktif dengan memperkerjakan para peserta yang mengikuti kegiatan ini untuk terjun langsung ke lapangan. Saya berharap hal ini bisa diikuti oleh stakeholder, para asosiasi/BUMN/BUMD, para penyedia jasa konstruksi, dan perusahaan-perusahaan lain, untuk turut mempekerjakan para tenaga kerja konstruksi yang telah mengikuti pelatihan dan bimtek ke dalam penyelenggaraan konstruksi di lapangan," ungkap Nanang melalui keterangannya, Kamis (3/9/2020).
Peserta yang hadir mengikuti kegiatan ini sebanyak 1.186 orang peserta yang terdiri dari 236 orang peserta Bimbingan Teknis Memahami Pemilihan Konstruksi dari asosiasi Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) dan Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi, 300 orang peserta Bimbingan Teknis Memahami Pemilihan Konstruksi dari Asosiasi Ahli Keselamatan dan kesehatan Kerja Konstruksi Indonesia (A2K4-Indonesia).
(Baca Juga: Bonus Demografi Tantangan Menuju Indonesia Emas, Mendag: Kuncinya SDM Berkualitas) Lalu, 630 orang peserta Bimbingan Teknis Pracetak dan Prategang dari Asosiasi Ikatan Beton Pracetak dan Prategang, dan 20 orang peserta Pelatihan Ahli Teknik Desain Jalan yang berasal dari Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) dan Ikatan Instruktur dan Asesor Pelatihan Konstruksi Indonesia (IALKI).
Turut hadir mendampingi dalam acara itu Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta Afriandi Pohan, Perwakilan PT Indonesia Pondasi Jaya, GAPENSI, Asosiasi A2K4-Indonesia, HPJI dan IALKI.
(fai)