Danantara Bisa Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Nasional
loading...

Brantas Abipraya mendorong Danantara sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi. FOTO/dok.SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara) dengan tujuan mengkonsolidasikan seluruh kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh BUMN. Sebagai salah satu BUMN, Brantas Abipraya turut mendorong Danantara sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi.
"Danantara diambil dari gabungan 3 kata Daya Anagata Nusantara atau Kekuatan Masa Depan Indonesia akan menjadi katalisator utama untuk mewujudkan masa depan generasi muda Indonesia menyongsong Indonesia Emas 2045," ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Dian Sovana pada Rabu (26/2/2025).
Lebih lanjut, pihaknya berkomitmen untuk senantiasa berperan aktif membangun infrastruktur nasional khususnya yang berpotensi menyokong investasi Danantara seperti green energy sebesar 60-70 gigawatt.
"Harapannya dengan kolaborasi dan peranan aktif Brantas Abipraya ini dapat mendorong investasi yang berkelanjutan dalam pengelolaan aset negara dan semoga ini dapat membuka peluang kerja sama strategis internasional," kata dia.
Tak hanya itu, Dian Sovana juga mengungkapkan dampak positif dari dibentuknya Danantara, di antaranya lebih efisien dan cepat, yakni dengan birokrasi yang dipangkas, pengambilan keputusan dalam BUMN dapat lebih responsif terhadap kebutuhan pasar dan masyarakat.
Selain itu, keuangan yang lebih sehat. Tanpa bergantung pada PMN, BUMN dipaksa untuk lebih mandiri dalam mencari modal, inovasi, dan ekspansi. Tak hanya itu, Danantara juga membuat sinergi yang kuat antarBUMN. "BUMN dipaksa untuk lebih mandiri dalam mencari modal, inovasi, dan ekspansi," kata dia.
Selanjutnya, dampak positif bagi masyarakat. Dengan pengelolaan yang lebih baik manfaat BUMN dapat lebih cepat dirasakan oleh masyarakat, baik dalam layanan, infrastruktur, maupun ekonomi secara umum.
Menurut dia dengan mengkonsolidasikan sumber daya strategis nasional dan mengoptimalkan pengelolaan aset BUMN, Danantara akan menjadi katalis bagi industrialisasi berbasis nilai tambah, memastikan bahwa kekayaan alam negeri ini tidak lagi diekspor mentah, tetapi diolah dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, penguatan sektor pangan menjadi sangat penting. Upaya seperti swasembada beras dan gula, serta produksi biofuel, telah dimulai untuk memastikan ketahanan pangan nasional. Brantas Abipraya memantapkan kehadirannya untuk Indonesia lewat deretan proyek pembangunan bendungan dan irigasi yang dikerjakannya.
Danantara sudah selayaknya bukan sekadar jadi entitas bisnis, tetapi pilar utama dalam membangun ekosistem ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan. Danantara harus hadir untuk membebaskan Indonesia dari ketergantungan asing dan memperkuat posisi negara ini di kancah internasional.
"Lebih dari itu, peranan Brantas Abipraya dalam menyokong Danantara diharapkan mampu mengakselerasi transformasi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045 sebuah era kejayaan di mana Indonesia berdiri sebagai kekuatan ekonomi global yang mandiri, berdaulat, dan disegani," tutup Dian.
"Danantara diambil dari gabungan 3 kata Daya Anagata Nusantara atau Kekuatan Masa Depan Indonesia akan menjadi katalisator utama untuk mewujudkan masa depan generasi muda Indonesia menyongsong Indonesia Emas 2045," ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Dian Sovana pada Rabu (26/2/2025).
Lebih lanjut, pihaknya berkomitmen untuk senantiasa berperan aktif membangun infrastruktur nasional khususnya yang berpotensi menyokong investasi Danantara seperti green energy sebesar 60-70 gigawatt.
"Harapannya dengan kolaborasi dan peranan aktif Brantas Abipraya ini dapat mendorong investasi yang berkelanjutan dalam pengelolaan aset negara dan semoga ini dapat membuka peluang kerja sama strategis internasional," kata dia.
Tak hanya itu, Dian Sovana juga mengungkapkan dampak positif dari dibentuknya Danantara, di antaranya lebih efisien dan cepat, yakni dengan birokrasi yang dipangkas, pengambilan keputusan dalam BUMN dapat lebih responsif terhadap kebutuhan pasar dan masyarakat.
Selain itu, keuangan yang lebih sehat. Tanpa bergantung pada PMN, BUMN dipaksa untuk lebih mandiri dalam mencari modal, inovasi, dan ekspansi. Tak hanya itu, Danantara juga membuat sinergi yang kuat antarBUMN. "BUMN dipaksa untuk lebih mandiri dalam mencari modal, inovasi, dan ekspansi," kata dia.
Selanjutnya, dampak positif bagi masyarakat. Dengan pengelolaan yang lebih baik manfaat BUMN dapat lebih cepat dirasakan oleh masyarakat, baik dalam layanan, infrastruktur, maupun ekonomi secara umum.
Menurut dia dengan mengkonsolidasikan sumber daya strategis nasional dan mengoptimalkan pengelolaan aset BUMN, Danantara akan menjadi katalis bagi industrialisasi berbasis nilai tambah, memastikan bahwa kekayaan alam negeri ini tidak lagi diekspor mentah, tetapi diolah dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, penguatan sektor pangan menjadi sangat penting. Upaya seperti swasembada beras dan gula, serta produksi biofuel, telah dimulai untuk memastikan ketahanan pangan nasional. Brantas Abipraya memantapkan kehadirannya untuk Indonesia lewat deretan proyek pembangunan bendungan dan irigasi yang dikerjakannya.
Danantara sudah selayaknya bukan sekadar jadi entitas bisnis, tetapi pilar utama dalam membangun ekosistem ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan. Danantara harus hadir untuk membebaskan Indonesia dari ketergantungan asing dan memperkuat posisi negara ini di kancah internasional.
"Lebih dari itu, peranan Brantas Abipraya dalam menyokong Danantara diharapkan mampu mengakselerasi transformasi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045 sebuah era kejayaan di mana Indonesia berdiri sebagai kekuatan ekonomi global yang mandiri, berdaulat, dan disegani," tutup Dian.
(nng)
Lihat Juga :