Menko Airlangga Minta Bunga Kredit Hanya Satu Digit
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meminta perbankan menurunkan bunga kredit hingga single digit tahun ini, dari rata-rata sebesar 10,47% per Januari 2020.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya telah membahas rencana penurunan suku bunga tersebut bersama para bankir dengan melihat dinamika dan tantangan global.
“Tadi di BI ketemu dengan sektor perbankan, terutama dibahas bagaimana mentransmisikan tingkat suku bunga yang sudah diturunkan BI lima kali itu ke sektor rill,” ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (5/3/2020)
Menurutnya, transmisi penurunan suku bunga harus memberikan dampak ke sektor riil sebagai stimulus. Beberapa stimulus yang lain, kata dia, BI juga sudah menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) valas untuk bank umum dari 8% ke 4%. "Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempermudah restrukturisasi," imbuhnya.
Airlangga berharap, dengan beberapa stimulus tersebut sektor riil dapat terdorong, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pagu Kredit Usaha Rakyat (KUR) naik.
"Ini didorong agar sektor rill terdorong ditambah juga prioritas untuk UKM termasuk tahun ini dinaikkan paket pagu KUR menjadi Rp190 triliun dan tingkat suku bunga 6%, harapannya perbankan bisa single digit juga,” tuturnya. Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak di korporasi dan BUMN besar, sehingga kita monitor transmisi dengan ada sinyal ke publik agar sektor riil terdorong," tutupnya.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya telah membahas rencana penurunan suku bunga tersebut bersama para bankir dengan melihat dinamika dan tantangan global.
“Tadi di BI ketemu dengan sektor perbankan, terutama dibahas bagaimana mentransmisikan tingkat suku bunga yang sudah diturunkan BI lima kali itu ke sektor rill,” ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (5/3/2020)
Menurutnya, transmisi penurunan suku bunga harus memberikan dampak ke sektor riil sebagai stimulus. Beberapa stimulus yang lain, kata dia, BI juga sudah menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) valas untuk bank umum dari 8% ke 4%. "Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempermudah restrukturisasi," imbuhnya.
Airlangga berharap, dengan beberapa stimulus tersebut sektor riil dapat terdorong, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pagu Kredit Usaha Rakyat (KUR) naik.
"Ini didorong agar sektor rill terdorong ditambah juga prioritas untuk UKM termasuk tahun ini dinaikkan paket pagu KUR menjadi Rp190 triliun dan tingkat suku bunga 6%, harapannya perbankan bisa single digit juga,” tuturnya. Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak di korporasi dan BUMN besar, sehingga kita monitor transmisi dengan ada sinyal ke publik agar sektor riil terdorong," tutupnya.
(fjo)