Gegara Resesi, Singapura Mulai 'Tak Ramah' pada TKA

Senin, 07 September 2020 - 10:52 WIB
loading...
A A A
Andrew Zee, pemimpin tim untuk layanan keuangan di Selby Jennings, mengatakan undang-undang upah minimum yang baru lebih mungkin berdampak pada perekrutan tingkat junior. Sementara, bulan-bulan berikutnya meski akan "menantang," perusahaan masih mencari talenta terbaik. "Kami melihat minat perekrutan kembali lagi, wawancara sedang berlangsung," katanya.

Tetapi tekanan finansial dari pandemi telah menyebabkan ketegangan mendasar antara penduduk lokal dan komunitas ekspatriat muncul ke permukaan.

(Baca Juga: Opung Luhut Sebut yang Sebarin Disinformasi TKA China Hatinya Busuk)

Seorang lulusan Singapura baru-baru ini mengatakan kepada Telegraph bahwa banyak rekannya dan dirinya sendiri benar-benar kecewa terhadap pemerintah. "Kami melihat diri kami sangat bertentangan dengan populasi asing. Di setiap kesempatan, warga negara dirugikan. Benar-benar tidak ada negara terkemuka yang memiliki populasi asing setinggi itu," tuturnya.

Orang asing yang tinggal di Singapura mengatakan bahwa selain kekhawatiran tentang menyusutnya pasar kerja, mereka juga merasa semakin tidak nyaman. Satu peringatan telepon pemerintah yang menunjukkan kasus Covid-19 baru menurut kategori visa mendorong serangan anti-asing.

"Sejak Juli, suasana berubah drastis terhadap pekerja asing," kata seorang wanita Inggris yang tidak ingin disebutkan namanya. "Saran saya kepada siapa pun yang mempertimbangkan pindah ke Singapura untuk penugasan adalah - jangan lakukan. Anda tidak memiliki hak di sini, mereka tidak menginginkan Anda," cetusnya.
(fai)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1841 seconds (0.1#10.140)