Ditunggu Wargi Bandung, Tol Akses Bandara Kertajati Beres 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan ruas jalan tol yang menghubungkan kawasan-kawasan produktif dan pusat-pusat pertumbuhan. Salah satunya adalah dengan dimulainya pembangunan ruas tol Akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati .
Pembangunan ruas tol ini merupakan penambahan lingkup Jalan Tol Cipali. Jalan tol dengan panjang 3,7 km tersebut akan dibangun tambahan ramp sekitar 3,35 km yang akan menghubungkan bandara dengan Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) dan Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
(Baca Juga: Jet Bisa Mendarat Lagi di Husein Sastranegara, Bandara Kertajati Makin Nyungsep)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dibangunnya ruas Tol Akses Bandara selama satu tahun ke depan bersamaan dengan target rampungnya pembangunan Jalan Tol Cisumdawu pada akhir tahun 2021, diharapkan akan mendukung konektivitas menuju ke bandara sehingga berkontribusi terhadap pengembangan kawasan Kertajati.
Menteri PUPR menjelaskan, rampungnya Tol Cisumdawu nanti dan tersambung dengan ruas Tol Akses Bandara Kertajati akan mengurangi waktu tempuh dari Bandung sekitar 3 jam menjadi hanya 1 jam.
"Dengan konektivitas yang semakin meningkat maka operasional bandara akan semakin meningkat dan kompetitif, sehingga diharapkan bisa menggantikan Bandara Husein Sastranegara di Bandung," kata Menteri Basuki, dalam keterangan resmi seusai melakukan ground breaking ruas tersebut, Senin (7/9/2020).
Menteri Basuki menyatakan, di tengah Pandemi Covid-19 pembangunan infrastruktur diharapkan menjadi salah satu pengungkit pemulihan ekonomi nasional. "Terutama untuk membuka lapangan kerja, bahkan disampaikan tadi pembangunan jalan tol akses Bandara Kertajati ini diupayakan sebisa mungkin sebagian dikerjakan dengan skema padat karya," tuturnya.
Menteri Basuki berharap pelaksanaan pembangunannya selama pandemi Covid-19 harus tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan senantiasa memakai masker dan menjaga jarak (physical distancing). "Jaga juga kualitas konstruksi dengan jadwal yang telah ditetapkan," ujarnya.
Sementara itu, Group CEO Astra Infra Djap Tet Fa mengatakan, jalan tol akses menuju BIJB Kertajati terkoneksi dengan Jalan Tol Cipali yang dimulai dari KM 158+700 dengan lebar lajur 3,6 meter yang memiki jumlah 4 lajur untuk dua arah.
(Baca Juga: Jokowi Mangkel Tol Cisumdawu Terhambat, Basuki: Pembebasan Lahan Tugas Menteri Sofyan)
"Pelaksanaan sebagiannya akan dilaksanakan dengan skema padat karya untuk menyerap tenaga kerja. Pembangunannya ditargetkan selama 12 bulan hingga November 2021. Namun diharapkan pada Juli 2021 sudah dapat uji coba fungsi dan laik operasi untuk keberangkatan jemaah haji Provinsi Jawa Barat," jelas Djap.
Konstruksi ruas tol ini akan dibangun selama 12 bulan dengan nilai proyek sebesar Rp692 miliar. Untuk pembebasan lahan seluas 35,89 hektare dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pembangunannya dilaksanakan PT Lintas Marga Sedaya selaku pemegang konsesi dan juga PT PP dan PT ACSET Indonusa Tbk selaku kontraktor pelaksana.
Adanya ruas tol ini diharapkan dapat mempemudah dan mempercepat akses menuju Bandara Kertajati yang saat ini masih menggunakan jalan arteri. Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mengembangkan potensi ekonomi kawasan sekitar, sekaligus menyediakan kesempatan kerja selama masa konstruksi maupun setelah beroperasi.
Pembangunan ruas tol ini merupakan penambahan lingkup Jalan Tol Cipali. Jalan tol dengan panjang 3,7 km tersebut akan dibangun tambahan ramp sekitar 3,35 km yang akan menghubungkan bandara dengan Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) dan Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
(Baca Juga: Jet Bisa Mendarat Lagi di Husein Sastranegara, Bandara Kertajati Makin Nyungsep)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dibangunnya ruas Tol Akses Bandara selama satu tahun ke depan bersamaan dengan target rampungnya pembangunan Jalan Tol Cisumdawu pada akhir tahun 2021, diharapkan akan mendukung konektivitas menuju ke bandara sehingga berkontribusi terhadap pengembangan kawasan Kertajati.
Menteri PUPR menjelaskan, rampungnya Tol Cisumdawu nanti dan tersambung dengan ruas Tol Akses Bandara Kertajati akan mengurangi waktu tempuh dari Bandung sekitar 3 jam menjadi hanya 1 jam.
"Dengan konektivitas yang semakin meningkat maka operasional bandara akan semakin meningkat dan kompetitif, sehingga diharapkan bisa menggantikan Bandara Husein Sastranegara di Bandung," kata Menteri Basuki, dalam keterangan resmi seusai melakukan ground breaking ruas tersebut, Senin (7/9/2020).
Menteri Basuki menyatakan, di tengah Pandemi Covid-19 pembangunan infrastruktur diharapkan menjadi salah satu pengungkit pemulihan ekonomi nasional. "Terutama untuk membuka lapangan kerja, bahkan disampaikan tadi pembangunan jalan tol akses Bandara Kertajati ini diupayakan sebisa mungkin sebagian dikerjakan dengan skema padat karya," tuturnya.
Menteri Basuki berharap pelaksanaan pembangunannya selama pandemi Covid-19 harus tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan senantiasa memakai masker dan menjaga jarak (physical distancing). "Jaga juga kualitas konstruksi dengan jadwal yang telah ditetapkan," ujarnya.
Sementara itu, Group CEO Astra Infra Djap Tet Fa mengatakan, jalan tol akses menuju BIJB Kertajati terkoneksi dengan Jalan Tol Cipali yang dimulai dari KM 158+700 dengan lebar lajur 3,6 meter yang memiki jumlah 4 lajur untuk dua arah.
(Baca Juga: Jokowi Mangkel Tol Cisumdawu Terhambat, Basuki: Pembebasan Lahan Tugas Menteri Sofyan)
"Pelaksanaan sebagiannya akan dilaksanakan dengan skema padat karya untuk menyerap tenaga kerja. Pembangunannya ditargetkan selama 12 bulan hingga November 2021. Namun diharapkan pada Juli 2021 sudah dapat uji coba fungsi dan laik operasi untuk keberangkatan jemaah haji Provinsi Jawa Barat," jelas Djap.
Konstruksi ruas tol ini akan dibangun selama 12 bulan dengan nilai proyek sebesar Rp692 miliar. Untuk pembebasan lahan seluas 35,89 hektare dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pembangunannya dilaksanakan PT Lintas Marga Sedaya selaku pemegang konsesi dan juga PT PP dan PT ACSET Indonusa Tbk selaku kontraktor pelaksana.
Adanya ruas tol ini diharapkan dapat mempemudah dan mempercepat akses menuju Bandara Kertajati yang saat ini masih menggunakan jalan arteri. Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mengembangkan potensi ekonomi kawasan sekitar, sekaligus menyediakan kesempatan kerja selama masa konstruksi maupun setelah beroperasi.
(fai)