Hari Ini Mata Uang Garuda Tergencet Hubungan Paman Sam dan Tirai Bambu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Posisi mata uang garuda di hadapan dolar Paman Sam hari ini diramal bakal tertekan. Memang, pada penutupan perdagangan kemarin (7/9/2020), rupiah tampil berotot dengan ditutup menguat 4 poin atau 0,03% pada level Rp 14.746 per dolar. Jadi penguatan kemarin sepertinya tak akan berlanjut pada perdaganga hari ini (8/9/2020). ( Baca juga:Bahaya jika Membuat Bank Sentral Terus Berjalan Pakai Kruk )
Rupiah hari ini akan mendapatkan tekanan dari sentimen negatif yang datang dari faktor eksternal. Salah Satunya, tekanan dari indikasi data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) .
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen negatif itu dipicu oleh kekhawatiran terhadap memanasnya hubungan AS dan Tiongkok terkait rencana Pemerintah AS yang akan memblokir perdagangan dengan perusahaan semikonduktor terbesar Tiongkok.
"Pagi ini terlihat dolar masih menguat terhadap nilai tukar sejumlah mata uang regional," kata Ariston di Jakarta, Selasa (8/9/2020). ( Baca juga:Preview Prancis vs Kroasia: Balas Dendam Final Piala Dunia )
Menurutnya, pemulihan ekonomi AS juga membantu penguatan dolar terhadap rupiah. Data-data indeks aktivitas manufaktur dan tenaga kerja AS yang dirilis lebih bagus dari proyeksi pekan lalu.
"Rupiah berpotensi tertekan hari ini di kisaran 14.650-14.850," jelasnya.
Rupiah hari ini akan mendapatkan tekanan dari sentimen negatif yang datang dari faktor eksternal. Salah Satunya, tekanan dari indikasi data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) .
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen negatif itu dipicu oleh kekhawatiran terhadap memanasnya hubungan AS dan Tiongkok terkait rencana Pemerintah AS yang akan memblokir perdagangan dengan perusahaan semikonduktor terbesar Tiongkok.
"Pagi ini terlihat dolar masih menguat terhadap nilai tukar sejumlah mata uang regional," kata Ariston di Jakarta, Selasa (8/9/2020). ( Baca juga:Preview Prancis vs Kroasia: Balas Dendam Final Piala Dunia )
Menurutnya, pemulihan ekonomi AS juga membantu penguatan dolar terhadap rupiah. Data-data indeks aktivitas manufaktur dan tenaga kerja AS yang dirilis lebih bagus dari proyeksi pekan lalu.
"Rupiah berpotensi tertekan hari ini di kisaran 14.650-14.850," jelasnya.
(uka)