PSBB Jakarta Jilid Dua Dekatkan Indonesia Pada Resesi

Kamis, 10 September 2020 - 22:13 WIB
loading...
A A A
Pasalnya, subsektor usaha ini telah tutup selama enam bulan lebih sejak merebaknya coronavirus pada Maret lalu di dalam negeri. "Diberlakukannya kembali PSBB akan memperpanjang masa penantian pengusaha hiburan malam yang sudah hampir 6 bulan tutup," katanya dalam keterangan tertulis.

Lebih jauh, dia pun menuturkan bahwa penerapan PSBB akan kembali membuat perekonomian Jakarta stagnan, karena tutupnya aktivitas perkantoran, mal, hotel, sarana transportasi, dan terganggunya aktivitas ekonomi masyarakat.

"Penerapan PSBB yang diperketat ini juga akan menekan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada kuartal ketiga nanti dan berpotensi terkontraksi dan resesi," ujar dia.

Sarman menjelaskan, pada kuartal II-2020 saja perekonomian Jakarta telah terkontraksi sebesar 8,22%, lebih dalam dari kontraksi perekonomian nasional yang sebesar 5,32%.

Dengan PSBB jilid dua ini, sambungnya, sudah dipastikan kontraksi perekonomian Jakarta akan semakin dalam, yang dipicu oleh tutupnya berbagai sektor barang dan jasa, yang berdampak pada terganggunya konsumsi rumah tangga. "Maka pertumbuhan ekonomi Jakarta kuartal tiga berpotensi minus," kata Sarman.

Namun demikian, dia memaklumi keputusan berat yang diambil oleh Pemprov DKI Jakarta untuk menjaga kesehatan warganya. Untuk itu dia pun mengimbau kalangan pengusaha untuk bersabar dan mendukung langkah pemerintah dengan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Kami mengajak kepada pelaku usaha di Jakarta untuk tegar dan semangat menghadapi ketidakpastian ini dan semaksimal mungkin jangan melakukan PHK sembari kita bersama-sama membantu pemerintah mengendalikan dan mematikan penyebaran virus Covid-19 ini," kata dia.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1707 seconds (0.1#10.140)