IHSG Sesi Pagi Kokoh di Level 4.725 Saat Bursa Asia Merayap
loading...
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Rabu (15/4/2020) dibuka berdiri kokoh tengah pekan ini untuk melanjutkan tren positif. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Rabu (15/4/2020) dibuka berdiri kokoh tengah pekan ini untuk melanjutkan tren positif. Pada sesi pembukaan, IHSG menghijau usai bertengger ke level 4.725,77 dengan tambahan sebesar 19,27 poin atau setara dengan 0,41%.
Sebelumnya bursa saham Tanah Air pada perdagangan, Selasa kemarin ditutup menguat untuk mengirimkan sinyal positif. Tercatat saat itu, bursa saham Tanah Air berakhir melompat 1,79% atau 82,60 poin menjadi 4.706.49.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia pagi ini ini tercatat sebesar Rp607 miliar dengan volume mencapai 515 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp19,08 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp242,11 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp223,03 miliar. Tercatat sebesar 168 saham menguat, 69 saham melemah dan 98 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp150 menjadi Rp48.000, PT. Siantar Top Tbk. (STTP) bertambah Rp1.800 ke posisi Rp10.900 dan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) meningkat Rp140 menjadi Rp1.760.
Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan yakni PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL) turun Rp500 menjadi Rp6.825, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) menyusut Rp160 ke posisi Rp4.640 serta PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) berkurang Rp75 menjadi Rp5.525.
Di sisi lain bursa saham Asia sedikit mengalami perubahan pada perdagangan, Rabu pagi karena dampak ekonomi dari pandemi virus koroner terus membebani sentimen investor. Pasar saham daratan China bergerak mixed di awal sesi saat Komposit Shanghai secara fraksional lebih rendah sedangkan komposit Shenzhen bertambah 0,296%.
Sedangkan Indeks Hang Seng di Hong Kong justru melonjak 0,54% lebih tinggi. Bursa Jepang berada di zona negatif ketika indeks Nikkei tenggelam 0,35% saat saham FANUC jatuh 2,31% sementara saham FamilyMart ambruk 4,21%. Indeks Topix juga tergelincir 0,43%.
Bursa saham patokan Australia mencetak keuntungan sebelumnya dan jatuh ke dalam wilayah negatif, saat 200 S&P/ASX menurun 0,65%. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,33% lebih tinggi.
Sebelumnya bursa saham Tanah Air pada perdagangan, Selasa kemarin ditutup menguat untuk mengirimkan sinyal positif. Tercatat saat itu, bursa saham Tanah Air berakhir melompat 1,79% atau 82,60 poin menjadi 4.706.49.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia pagi ini ini tercatat sebesar Rp607 miliar dengan volume mencapai 515 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp19,08 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp242,11 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp223,03 miliar. Tercatat sebesar 168 saham menguat, 69 saham melemah dan 98 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp150 menjadi Rp48.000, PT. Siantar Top Tbk. (STTP) bertambah Rp1.800 ke posisi Rp10.900 dan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) meningkat Rp140 menjadi Rp1.760.
Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan yakni PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL) turun Rp500 menjadi Rp6.825, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) menyusut Rp160 ke posisi Rp4.640 serta PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) berkurang Rp75 menjadi Rp5.525.
Di sisi lain bursa saham Asia sedikit mengalami perubahan pada perdagangan, Rabu pagi karena dampak ekonomi dari pandemi virus koroner terus membebani sentimen investor. Pasar saham daratan China bergerak mixed di awal sesi saat Komposit Shanghai secara fraksional lebih rendah sedangkan komposit Shenzhen bertambah 0,296%.
Sedangkan Indeks Hang Seng di Hong Kong justru melonjak 0,54% lebih tinggi. Bursa Jepang berada di zona negatif ketika indeks Nikkei tenggelam 0,35% saat saham FANUC jatuh 2,31% sementara saham FamilyMart ambruk 4,21%. Indeks Topix juga tergelincir 0,43%.
Bursa saham patokan Australia mencetak keuntungan sebelumnya dan jatuh ke dalam wilayah negatif, saat 200 S&P/ASX menurun 0,65%. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,33% lebih tinggi.
(ant)
Explore More