Covid-19 Bikin Belanja Pemerintah Membengkak, Tapi Pajak Loyo

Sabtu, 12 September 2020 - 20:18 WIB
loading...
Covid-19 Bikin Belanja Pemerintah Membengkak, Tapi Pajak Loyo
Kemenkeu mencatat penerimaan pajak selama pandemi covid-19 terus anjlok semakin dalam. Di sisi lain, kebutuhan belanja pemerintah justru meningkat cukup tajam, membuat pekerjaan rumah makin berat. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan pajak selama pandemi covid-19 terus anjlok semakin dalam. Di sisi lain, kebutuhan belanja pemerintah justru meningkat cukup tajam.

(Baca Juga: Wah Kacau! Juli 2020 Ini, Penerimaan Pajak Anjlok 14,7% )

Realisasi hingga akhir Juli 2020 tercatat sebesar Rp711 triliun atau minus 14,7%. Turunnya penerimaan pajak disebabkan oleh kinerja pemulihan ekonomi belum optimal. Realisasi sampai akhir Juli Rp711 triliun terdiri dari pajak sektor migas mencapai Rp19,8 triliun lalu untuk non migas pajaknya mencapai Rp582 triliun.

Penerimaan pajak luar hampir semua jenis pajak mengalami tekanan yang cukup serius. Salah satu jenis pajak yang terkontraksi cukup dalam adalah PPN yang pertumbuhannya minus 12%. Di sisi lain, penerimaan dari Bea dan Cukai mencapai Rp 109,1 triliun. Rinciannya, penerimaan cukai mencapai Rp 88,4 triliun, sedangkan dari penerimaan pajak perdagangan internasional mencapai Rp 20,6 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan masih mencari cara agar bisa mendapatkan pembiayaan yang baru.

"Akhirnya kita butuh bagaimana menutupi pembiayaannya. Jadi dari segi pekerjaan jauh berlipat kita di Kemenkeu, bagaimana kita bisa produktif dengan keterbatasan tadi. WFH jadi kunci," kata Luky dalam sesi webinar, Sabtu (12/9/2020).

(Baca Juga: Duh! Penerimaan Pajak di Era Jokowi Paling Buruk )

Luky menceritakan, wabah virus corona justru membuat pekerjaannya semakin bertumpuk hingga harus melakukan rapat berkali-kali dalam sehari. Untungnya, kinerjanya jadi lebih produktif jika bekerja secara virtual.

"Rapat virtual itu ternyata tepat waktu. Beda kalau kita rapat fisik. Kita juga bisa double date, rapat dengan dua laptop," ungkap dia.

Berkat adanya sistem WFH ini, para pekerja disebutnya bisa jadi lebih disiplin dalam berkegiatan. Namun, ia tak menyangkal kalau pada saat bersamaan belanja rumah tangga juga banyak berkurang.

"Dengan kondisi pandemi, justru kita makin produktif. Jangan lihat pandemi sebagai hambatan, tapi sebagai tantangan untuk membuat kita semakin produktif," tandasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1534 seconds (0.1#10.140)