Menhub Ajak Semua Pihak Pakai Cara Leluhur Atasi Dampak Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kondisi ketidakpastian masih menyelimuti seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Mengingat, hingga saat ini pandemi virus Corona masih belum bisa dipastikan waktu berakhirnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dampak pandemi pada perekonomian sangat terasa sekali, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Oleh karena itu, dalam menghadapi kondisi ketidakpastian ini perlu langkah kolaborasi semua pihak.
"Gotong royong tersebut harus disadari pada visi misi yang sama untuk semua pihak. Mengapa demikian? Karena situasi sangatlah dinamis, banyak ketidakpastian baik nasional maupun global. Kesamaan visi misi akan membuat kolaborasi berjalan lebih lancar dan produktif," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (15/9/2020). ( Baca juga:Kemenhub Mati-matian Menghidupkan Program Tol Laut )
Menurut Budi, dengan langkah kolaborasi ini diharapkan bisa menciptakan terobosan baru untuk memberikan transportasi yang sehat dan mengutamakan protokol kesehatan. Apalagi, sektor transportasi merupakan salah satu elemen penting dalam mendorong perekonomian nasional.
"Kolaborasi pentahelix juga didukung oleh legislatif melalui Komisi V DPR RI yang menangani sektor perhubungan. Demikian juga dengan media massa yang juga punya peranan penting dalam memberikan masukan kepada pemerintah, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat. Dalam melakukannya harus dengan gotong royong dan menyamakan visi misi sehingga dapat berjalan lebih lancar dan produktif di tengah situasi yang sangat dinamis dan banyak ketidakpastian saat ini,” jelas Menhub Budi.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus juga memaparkan bahwa selama pandemi Covid-19 ini, pihaknya meminta kementerian dan lembaga yang bermitra dengan Komisi V agar menguatkan program kegiatan untuk percepatan ekonomi nasional dengan penguatan infrastruktur mendorong logistik, padat karya, dan kegiatan lainnya. ( Baca juga:Bawakan Goyang Heboh, Silvi Gagal Lewati 10 Besar KDI 2020 )
Beberapa hal penting yang ditekankan pihak Komisi V khususnya memperketat protokol kesehatan di simpul-simpul transportrasi, memperluas pembanguan infrastruktrur dan padat karya dengan tetap memperhatikan protokol, meningkatkan tol laut untuk logistik di daerah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal) juga meningkatkan tol laut guna menekan disparitas harga dengan kordinator lintas sektoral.
“Dengan terus bertambahnya kasus Covoid-19, kami melihat ada implikasi pada rendahnya penyerapan tenaga kerja di proyek-proyek infrastruktur. Untuk itu kami terus mendorong program padat karya agar diperluas. Selain itu, sejak dari awal DPR RI meminta Kemenhub dengan operator transportasi agar meningkatkan komunikasi lintas sektoral untuk meningkatkan pengawasan, khususnya di simpul-simpul transportasi,” pungkas Lasarus.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dampak pandemi pada perekonomian sangat terasa sekali, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Oleh karena itu, dalam menghadapi kondisi ketidakpastian ini perlu langkah kolaborasi semua pihak.
"Gotong royong tersebut harus disadari pada visi misi yang sama untuk semua pihak. Mengapa demikian? Karena situasi sangatlah dinamis, banyak ketidakpastian baik nasional maupun global. Kesamaan visi misi akan membuat kolaborasi berjalan lebih lancar dan produktif," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (15/9/2020). ( Baca juga:Kemenhub Mati-matian Menghidupkan Program Tol Laut )
Menurut Budi, dengan langkah kolaborasi ini diharapkan bisa menciptakan terobosan baru untuk memberikan transportasi yang sehat dan mengutamakan protokol kesehatan. Apalagi, sektor transportasi merupakan salah satu elemen penting dalam mendorong perekonomian nasional.
"Kolaborasi pentahelix juga didukung oleh legislatif melalui Komisi V DPR RI yang menangani sektor perhubungan. Demikian juga dengan media massa yang juga punya peranan penting dalam memberikan masukan kepada pemerintah, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat. Dalam melakukannya harus dengan gotong royong dan menyamakan visi misi sehingga dapat berjalan lebih lancar dan produktif di tengah situasi yang sangat dinamis dan banyak ketidakpastian saat ini,” jelas Menhub Budi.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus juga memaparkan bahwa selama pandemi Covid-19 ini, pihaknya meminta kementerian dan lembaga yang bermitra dengan Komisi V agar menguatkan program kegiatan untuk percepatan ekonomi nasional dengan penguatan infrastruktur mendorong logistik, padat karya, dan kegiatan lainnya. ( Baca juga:Bawakan Goyang Heboh, Silvi Gagal Lewati 10 Besar KDI 2020 )
Beberapa hal penting yang ditekankan pihak Komisi V khususnya memperketat protokol kesehatan di simpul-simpul transportrasi, memperluas pembanguan infrastruktrur dan padat karya dengan tetap memperhatikan protokol, meningkatkan tol laut untuk logistik di daerah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal) juga meningkatkan tol laut guna menekan disparitas harga dengan kordinator lintas sektoral.
“Dengan terus bertambahnya kasus Covoid-19, kami melihat ada implikasi pada rendahnya penyerapan tenaga kerja di proyek-proyek infrastruktur. Untuk itu kami terus mendorong program padat karya agar diperluas. Selain itu, sejak dari awal DPR RI meminta Kemenhub dengan operator transportasi agar meningkatkan komunikasi lintas sektoral untuk meningkatkan pengawasan, khususnya di simpul-simpul transportasi,” pungkas Lasarus.
(uka)