Mendorong Perusahaan Rintisan Masuk Bursa
loading...
A
A
A
JAKARTA -
Membangun sebuah usaha tidaklah mudah, termasuk usaha startup atau rintisan. Berbagai tantangan pasti ditemukan, namun tidak menjadikan perusahaan yang bersangkutan menyerah begitu saja. Industri perusahaan startup di Indonesia baru berkembang dalam tujuh tahun terakhir. Namun, tak disangka yang dulunya dianggap belum apa-apa, kini telah berubah menjadi perusahaan dengan nilai pasar yang luar biasa.
Untuk mengetahui lebih jelas perkembangan industri startup ke depan, KORAN SINDO berkesempatan wawancara dengan Pandu Patria Sjahrir. Pandu yang memiliki latar belakang magister dari Stanford Graduate School of Business di Amerika Serikat, merupakan Presiden Komisaris SEA Group Indonesia, yang menaungi perusahaan aplikasi digital, Shopee. (Baca: Cukup Diucapkan, Amalan Ringan Ini Pahalanya Melimpah)
Pria berusia 41 tahun ini juga masuk jajaran Dewan Komisaris GOJEK dan baru saja ditunjuk menjadi Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut petikan wawancara dengan beliau:
Bagaimana perkembangan industri startup di Indonesia saat ini?
Terjadinya pandemi Covid-19 mendorong rencana bisnis perusahaan startup menjadi maju. Karena, pola hidup masyarakat berubah. Aktivitas masyarakat pun saat ini serbadigital. Hal ini membuat industri startup yang seharusnya terjadi dua tahun lagi menjadi lebih cepat.
Kita lihat selama lima bulan terakhir. Perusahaan startup seperti Shopee, pergerakan sahamnya luar biasa. Dari 30 dolar AS per saham awal tahun, sekarang sudah 150 dolar AS per saham di bursa saham Amerika. Dan, itu refleksi apa yang terjadi di dunia, apalagi di Indonesia.
Jadi, menurut saya, perkembangan startup sangat luar biasa. Namun, di Indonesia baru mulai. Dulu, mungkin dari 1% dari seluruh total offline e-commerce, mungkin sekarang baru naik 2%. Kalau di China, sudah mencapai 15%, Amerika malah 20%. Jadi, menurut saya, perkembangan startup di Indonesia masih besar sekali.
Apa yang membuat perkembangan startup lokal masih terlalu kecil dibanding negara lain?
Indonesia baru memulai sekitar tujuh tahun. Startup Indonesia yang paling lama Tokopedia. Itu pun masyarakat mengetahui pada tahun 2016. Beruntung, Presiden Jokowi mendorong perusahaan teknologi untuk menggerakkan ekonomi.
Bulan Mei lalu Pak Jokowi mencanangkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Ini merupakan titik penting kebangkitan usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) serta juga ultra mikro. Inisiatif ini untuk mendorong roda ekonomi dalam negeri.
Membangun sebuah usaha tidaklah mudah, termasuk usaha startup atau rintisan. Berbagai tantangan pasti ditemukan, namun tidak menjadikan perusahaan yang bersangkutan menyerah begitu saja. Industri perusahaan startup di Indonesia baru berkembang dalam tujuh tahun terakhir. Namun, tak disangka yang dulunya dianggap belum apa-apa, kini telah berubah menjadi perusahaan dengan nilai pasar yang luar biasa.
Untuk mengetahui lebih jelas perkembangan industri startup ke depan, KORAN SINDO berkesempatan wawancara dengan Pandu Patria Sjahrir. Pandu yang memiliki latar belakang magister dari Stanford Graduate School of Business di Amerika Serikat, merupakan Presiden Komisaris SEA Group Indonesia, yang menaungi perusahaan aplikasi digital, Shopee. (Baca: Cukup Diucapkan, Amalan Ringan Ini Pahalanya Melimpah)
Pria berusia 41 tahun ini juga masuk jajaran Dewan Komisaris GOJEK dan baru saja ditunjuk menjadi Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut petikan wawancara dengan beliau:
Bagaimana perkembangan industri startup di Indonesia saat ini?
Terjadinya pandemi Covid-19 mendorong rencana bisnis perusahaan startup menjadi maju. Karena, pola hidup masyarakat berubah. Aktivitas masyarakat pun saat ini serbadigital. Hal ini membuat industri startup yang seharusnya terjadi dua tahun lagi menjadi lebih cepat.
Kita lihat selama lima bulan terakhir. Perusahaan startup seperti Shopee, pergerakan sahamnya luar biasa. Dari 30 dolar AS per saham awal tahun, sekarang sudah 150 dolar AS per saham di bursa saham Amerika. Dan, itu refleksi apa yang terjadi di dunia, apalagi di Indonesia.
Jadi, menurut saya, perkembangan startup sangat luar biasa. Namun, di Indonesia baru mulai. Dulu, mungkin dari 1% dari seluruh total offline e-commerce, mungkin sekarang baru naik 2%. Kalau di China, sudah mencapai 15%, Amerika malah 20%. Jadi, menurut saya, perkembangan startup di Indonesia masih besar sekali.
Apa yang membuat perkembangan startup lokal masih terlalu kecil dibanding negara lain?
Indonesia baru memulai sekitar tujuh tahun. Startup Indonesia yang paling lama Tokopedia. Itu pun masyarakat mengetahui pada tahun 2016. Beruntung, Presiden Jokowi mendorong perusahaan teknologi untuk menggerakkan ekonomi.
Bulan Mei lalu Pak Jokowi mencanangkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Ini merupakan titik penting kebangkitan usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) serta juga ultra mikro. Inisiatif ini untuk mendorong roda ekonomi dalam negeri.