Ini Nih Kelemahan Umum Para Pelaku Usaha Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selama pandemi Covid-19, banyak masyarakat beralih profesi, berwirausaha menekuni bisnis baru. Namun, sayangnya banyak diantara para pelaku usaha baru itu belum bisa mengelola keuangan bisnisnya dengan baik.
(Baca Juga: Teruntuk Digital Savvy, BTPN Luncurkan Jenius QR untuk Pembayaran Non-Tunai)
"Berdasarkan polling yang diadakan oleh Jenius melalui media sosial. Sebanyak 26% menjadikan bisnis sebagai penghasilan utamanya sedangkan 74% menjadikan bisnis sebagai penghasilan tambahan," kata Digital Banking Business Product Head Bank BTPN Waasi Sumintardja dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (16/9/2020).
Ia menjelaskan, ada sebanyak 74 responden yang mengaku baru memulai usaha di tengah pandemi. Dari jumlah itu, kata Waasi, sebanyak 37% pebisnis yang sudah memisahkan antara uang pribadi dan bisnisnya. Sementara, sisanya belum memisahkan keuangan mereka.
"Jadi masih banyak pelaku usaha yang belum memisahkan antara keuangan pribadi dengan bisnisnya, sehingga tidak mengetahui cash flow dari bisnisnya," jelasnya.
(Baca Juga: Dulu Nganggur, Kini 36% Peserta Kartu Prakerja Jadi Wirausaha)
Tak hanya itu, dia melanjutkan, tantangan yang sering dihadapi oleh pebisnis baru adalah tidak mencatat pengeluaran sehingga tidak tahu untung atau rugi bisnisnya. Kemudian, tidak mencatat transaksi penjualan, sehingga pelaku usaha tidak mengetahui produk apa yang laku dijual serta berapa pemasukan yang diterima per harinya. "Ini sejumlah tantangan yang dihadapi oleh para pelaku bisnis baru," tandasnya.
(Baca Juga: Teruntuk Digital Savvy, BTPN Luncurkan Jenius QR untuk Pembayaran Non-Tunai)
"Berdasarkan polling yang diadakan oleh Jenius melalui media sosial. Sebanyak 26% menjadikan bisnis sebagai penghasilan utamanya sedangkan 74% menjadikan bisnis sebagai penghasilan tambahan," kata Digital Banking Business Product Head Bank BTPN Waasi Sumintardja dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (16/9/2020).
Ia menjelaskan, ada sebanyak 74 responden yang mengaku baru memulai usaha di tengah pandemi. Dari jumlah itu, kata Waasi, sebanyak 37% pebisnis yang sudah memisahkan antara uang pribadi dan bisnisnya. Sementara, sisanya belum memisahkan keuangan mereka.
"Jadi masih banyak pelaku usaha yang belum memisahkan antara keuangan pribadi dengan bisnisnya, sehingga tidak mengetahui cash flow dari bisnisnya," jelasnya.
(Baca Juga: Dulu Nganggur, Kini 36% Peserta Kartu Prakerja Jadi Wirausaha)
Tak hanya itu, dia melanjutkan, tantangan yang sering dihadapi oleh pebisnis baru adalah tidak mencatat pengeluaran sehingga tidak tahu untung atau rugi bisnisnya. Kemudian, tidak mencatat transaksi penjualan, sehingga pelaku usaha tidak mengetahui produk apa yang laku dijual serta berapa pemasukan yang diterima per harinya. "Ini sejumlah tantangan yang dihadapi oleh para pelaku bisnis baru," tandasnya.
(fai)