Juragan Kebon Sirih Sudah 'Setor' ke Lapangan Banteng Rp48,03 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga 15 September 2020 telah membeli surat berharga negara (SBN) di pasar perdana sebesar Rp48,03 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pembelian surat utang ini sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tanggal 16 April 2020. Termasuk dengan skema lelang utama, greenshoe option (GSO) dan private placement. ( Baca juga:Sekarang Mudah Euy, Bisa Beli Produk Asuransi Jasindo di Blibli )
"Sampai dengan 15 September 2020, Bank Indonesia telah membeli SBN di pasar perdana melalui mekanisme pasar sebesar Rp48,03 triliun," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam video virtual, Kamis (17/9/2020).
Tidak hanya itu, realisasi pendanaan dan pembagian beban untuk pendanaan public goods dalam APBN oleh Bank Indonesia melalui mekanisme pembelian SBN secara langsung sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tanggal 7 Juli 2020, berjumlah Rp99,08 triliun. ( Baca juga:Tak Sensitif Isu Xinjiang, Penayangan Perdana Mulan Disambut Dingin )
"Dengan komitmen Bank Indonesia dalam pembelian SBN dari pasar perdana tersebut, pemerintah dapat lebih memfokuskan pada upaya akselerasi realisasi APBN untuk mendorong pemulihan perekonomian nasional," katanya.
Selain itu, Bank Indonesia juga telah merealisasikan pembagian beban dengan pemerintah untuk pendanaan non public goods-UMKM sebesar Rp44,38 triliun sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tanggal 7 Juli 2020.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pembelian surat utang ini sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tanggal 16 April 2020. Termasuk dengan skema lelang utama, greenshoe option (GSO) dan private placement. ( Baca juga:Sekarang Mudah Euy, Bisa Beli Produk Asuransi Jasindo di Blibli )
"Sampai dengan 15 September 2020, Bank Indonesia telah membeli SBN di pasar perdana melalui mekanisme pasar sebesar Rp48,03 triliun," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam video virtual, Kamis (17/9/2020).
Tidak hanya itu, realisasi pendanaan dan pembagian beban untuk pendanaan public goods dalam APBN oleh Bank Indonesia melalui mekanisme pembelian SBN secara langsung sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tanggal 7 Juli 2020, berjumlah Rp99,08 triliun. ( Baca juga:Tak Sensitif Isu Xinjiang, Penayangan Perdana Mulan Disambut Dingin )
"Dengan komitmen Bank Indonesia dalam pembelian SBN dari pasar perdana tersebut, pemerintah dapat lebih memfokuskan pada upaya akselerasi realisasi APBN untuk mendorong pemulihan perekonomian nasional," katanya.
Selain itu, Bank Indonesia juga telah merealisasikan pembagian beban dengan pemerintah untuk pendanaan non public goods-UMKM sebesar Rp44,38 triliun sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tanggal 7 Juli 2020.
(uka)