Positif Corona Tembus 30 Juta, Kekhawatiran Investor Pasar Modal Belum Reda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 secara global masih terus mengalami peningkatan, bahkan telah mencapai 30 juta kasus positif. Senior Research Analyst Infovesta, Praska Putrantyo menilai, hal ini akan turut memengaruhi investor di pasar modal Indonesia karena juga dapat berdampak ke tertundanya pemulihan ekonomi.
"Kasus Covid-19 secara global yang menembus 30 juta kasus dan kematian menembus 940.000-an, nah ini yang menimbulkan kekhawatiran bahwa potensi recovery bisa tertunda lagi," ujar Praska dalam acara Market Opening IDX Channel, Senin (21/9/2020).
Praska menambahkan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang akhir pekan kemarin juga terlihat masih ke arah "wait and see" dimana konsolidasi belum cukup menguat.
Secara volume transaksi, IHSG ditopang oleh penguatan volume saat mengalami rebound namun net sell dalam sepekan terakhir telah mencapai Rp3,7 triliun. (Baca juga: Ketegangan Kian Memanas, Taiwan Akan Membalas Jika Diserang China )
Dia menyebut, tekanan jual tersebut secara sentimen masih terganggu dari bursa regional yang masih mengantisipasi bagaimana dari rilis terhadap ekonomi terutama dari kebijakan Bank Sentral China yang rencananya pada pagi ini akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan. "Serta kepastian bagaimana besaran stimulus untuk ekonomi Amerika Serikat yang itu masih ditunggu oleh investor," ucapnya.
"Kasus Covid-19 secara global yang menembus 30 juta kasus dan kematian menembus 940.000-an, nah ini yang menimbulkan kekhawatiran bahwa potensi recovery bisa tertunda lagi," ujar Praska dalam acara Market Opening IDX Channel, Senin (21/9/2020).
Praska menambahkan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang akhir pekan kemarin juga terlihat masih ke arah "wait and see" dimana konsolidasi belum cukup menguat.
Secara volume transaksi, IHSG ditopang oleh penguatan volume saat mengalami rebound namun net sell dalam sepekan terakhir telah mencapai Rp3,7 triliun. (Baca juga: Ketegangan Kian Memanas, Taiwan Akan Membalas Jika Diserang China )
Dia menyebut, tekanan jual tersebut secara sentimen masih terganggu dari bursa regional yang masih mengantisipasi bagaimana dari rilis terhadap ekonomi terutama dari kebijakan Bank Sentral China yang rencananya pada pagi ini akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan. "Serta kepastian bagaimana besaran stimulus untuk ekonomi Amerika Serikat yang itu masih ditunggu oleh investor," ucapnya.
(ind)