Anggaran Bengkel Alsintan Rp738 Juta per Desa, Buat Apa Saja?
loading...
A
A
A
“Untuk memfasilitasi perbaikan alsintan di wilayah yang sulit dijangkau diperlukan sarana pendukung perbengkelan alsintan yang bersifat mobile. Maka munculah kegiatan pendampingan dalam pemanfaatan alsintan berupa kegiatan perbengkelan. Rencana awal alokasi untuk kegiatan perbengkelan sejumlah 32 lokasi (32 Provinsi, red) sesuai dengan jumlah distribusi alsintan 2014-2015,” ucapnya.
“Namun mengingat prioritas kegiatan pengembangan pertanian maka dari 32 lokasi difokuskan hanya menjadi 15 lokasi pada tahun 2020 dimana terdapat sentra sebaran bantuan alsintan dan sentra produksi pangan. Untuk tahun 2021 direncanakan sebesar 18 lokasi,” pinta Charles.
Lebih lanjut Charles menyebutkan anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan perbengkelan adalah sebesar Rp723 juta per titik. Anggaran digunakan untuk pembangunan fisik gudang alsintan, bengkel, dan peralatan perbengkelan.
“Pembangunan untuk bengkel atau gudang alsintan sangat diperlukan karena rata rata UPJA di perdesaan belum memiliki bangunan tersebut sehingga diharapkan bantuan pembangunan bengkel atau gudang tersebut akan berguna bagi UPJA penerima bantuan,” terangnya.
“Namun mengingat prioritas kegiatan pengembangan pertanian maka dari 32 lokasi difokuskan hanya menjadi 15 lokasi pada tahun 2020 dimana terdapat sentra sebaran bantuan alsintan dan sentra produksi pangan. Untuk tahun 2021 direncanakan sebesar 18 lokasi,” pinta Charles.
Lebih lanjut Charles menyebutkan anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan perbengkelan adalah sebesar Rp723 juta per titik. Anggaran digunakan untuk pembangunan fisik gudang alsintan, bengkel, dan peralatan perbengkelan.
“Pembangunan untuk bengkel atau gudang alsintan sangat diperlukan karena rata rata UPJA di perdesaan belum memiliki bangunan tersebut sehingga diharapkan bantuan pembangunan bengkel atau gudang tersebut akan berguna bagi UPJA penerima bantuan,” terangnya.
(akr)