Investor Asing Lirik Gresik, Bahlil Akan Bangun Kawasan Ekonomi Khusus
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berencana membuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik dalam waktu dekat. Hal ini dikarenakan beberapa investor dari Korea Selatan, Taiwan, Jepang dan RRT berminat investasi di Gresik
Bagi BKPM, pemerintah berperan penting untuk mengatur kelancaran kegiatan investasi ke dalam negerai. Tidak hanya memfasilitasi pengusaha, namun juga harus bisa mengatur pengusaha.
“Disini pemerintah harus hadir menjadi penengah antara pembuat regulasi, perusahaan dan masyarakat. Pentingnya investasi itu agar memberikan manfaat kepada masyarakat,” ucap Bahlil di Jakarta, Minggu (15/3/2020).
Senada dengan Kepala BKPM, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menyambut prinsip yang sama, yaitu kemanfaatan investasi bagi masyarakat. Dimasa sisa pemerintahannya yang tinggal beberapa bulan, Ia ingin meninggalkan warisan-warisan yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Cita-cita saya adalah memiliki pelabuhan besar yang dapat menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat,” tegas Sambari.
Bupati Gresik ini juga menambahkan, walaupun demikian perusahaan pengembang kawasan industri yang mau menjadi KEK harus sudah memenuhi syarat-syarat mendasar seperti status tanah sudah clean and clear, izin lokasi, izin lingkungan dan skema keikutsertaan/manfaat bagi masyarakat.
Provinsi Jawa Timur merupakan wilayah penyumbang realisasi investasi terbesar keempat di Indonesia selama tahun 2019 berkontribusi sebesar 7,22% senilai Rp 58,5 triliun. Selama tahun 2018-2019, 14,4% realisasi investasi di Provinsi Jatim berlokasi di Kabupaten Gresik dengan nilai sebesar Rp15,8 Triliun.
Bagi BKPM, pemerintah berperan penting untuk mengatur kelancaran kegiatan investasi ke dalam negerai. Tidak hanya memfasilitasi pengusaha, namun juga harus bisa mengatur pengusaha.
“Disini pemerintah harus hadir menjadi penengah antara pembuat regulasi, perusahaan dan masyarakat. Pentingnya investasi itu agar memberikan manfaat kepada masyarakat,” ucap Bahlil di Jakarta, Minggu (15/3/2020).
Senada dengan Kepala BKPM, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menyambut prinsip yang sama, yaitu kemanfaatan investasi bagi masyarakat. Dimasa sisa pemerintahannya yang tinggal beberapa bulan, Ia ingin meninggalkan warisan-warisan yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Cita-cita saya adalah memiliki pelabuhan besar yang dapat menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat,” tegas Sambari.
Bupati Gresik ini juga menambahkan, walaupun demikian perusahaan pengembang kawasan industri yang mau menjadi KEK harus sudah memenuhi syarat-syarat mendasar seperti status tanah sudah clean and clear, izin lokasi, izin lingkungan dan skema keikutsertaan/manfaat bagi masyarakat.
Provinsi Jawa Timur merupakan wilayah penyumbang realisasi investasi terbesar keempat di Indonesia selama tahun 2019 berkontribusi sebesar 7,22% senilai Rp 58,5 triliun. Selama tahun 2018-2019, 14,4% realisasi investasi di Provinsi Jatim berlokasi di Kabupaten Gresik dengan nilai sebesar Rp15,8 Triliun.
(akr)