BEI Catat Ada 127 Emiten Berpotensi Terbitkan Surat Utang Komersial

Senin, 28 September 2020 - 18:25 WIB
loading...
BEI Catat Ada 127 Emiten...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa ada 127 emiten yang berpotensi menerbitkan surat berharga komersial (SBK) atau commercial paper. SBK adalah surat berharga yang diterbitkan oleh korporasi non-bank berbentuk surat sanggup (promissory note) dan berjangka waktu sampai dengan satu tahun yang terdaftar di Bank Indonesia .

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pencatatan, perdagangan, dan pengaturan SBK tidak dilakukan di BEI karena SBK merupakan bagian dari instrumen pasar uang. ( Baca juga:Hikayat Erick Thohir: Dari Tak Direstui Sang Ibu hingga 'Dimusuhi' Rekan Bisnis )

Adapun efek yang dicatatkan dan diperdagangkan di bursa di antaranya adalah saham, obligasi, eTF, efek derivatif, dan efek pasar modal lainnya.

"Emiten yang dianggap berpotensi menerbitkan SBK adalah emiten yang telah menerbitkan obligasi atau sukuk di pasar modal dalam kurun waktu lima tahun terakhir sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 19/9/PBI/2017 tentang Penerbitan dan Transaksi SBK Komersial di Pasar Uang," ujar Nyoman dalam keterangannya, Senin (28/9/2020).

Dia menambahkan, sampai dengan 24 September 2020, terdapat 814 emiten dan di antaranya terdapat 127 emiten yang telah menerbitkan obligasi atau sukuk sehingga termasuk ke dalam kategori perusahaan yang berpotensi menerbitkan SBK. ( Baca juga:Pilkada di Tengah Pandemi, DPR Dorong Pemerintah Segera Keluarkan Perppu )

Sepanjang tahun 2020 sendiri telah dilakukan 135 penerbitan efek baru (46 saham, 81 obligasi atausukuk, tujuh ETF, dan satu EBA). Selain itu, terdapat delapan penerbit yang akan menerbitkan 10 emisi obligasi atau sukuk yang berada dalam pipeline obligasi atau sukuk di BEI.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sempat Ambruk 7%, IHSG...
Sempat Ambruk 7%, IHSG Ditutup Turun 3,84% ke Level 6.223
BEI Beberkan Penyebab...
BEI Beberkan Penyebab IHSG Terpuruk 6% Lebih hingga Trading Halt
Dasco Pastikan Sri Mulyani...
Dasco Pastikan Sri Mulyani Tidak Mundur, Kondisi Fiskal RI Kuat
Ketentuan Trading Halt,...
Ketentuan Trading Halt, Bursa Saham Bisa Kena Suspensi Jika Turun 15%
IHSG Sentuh Level 6.076...
IHSG Sentuh Level 6.076 usai Kehilangan 6,12 Persen, Mayoritas Sektor Berdarah-darah
Perdagangan Saham Dibekukan...
Perdagangan Saham Dibekukan usai IHSG Ambruk 5%
25 Korporasi Raksasa...
25 Korporasi Raksasa Antre IPO hingga Pertengahan Maret, Berikut Rinciannya
Rapor Merah Bursa Saham...
Rapor Merah Bursa Saham Sepekan: IHSG Ambles 1,81%, Kapitalisasi Pasar Turun Rp215 T
23 Calon Emiten Beraset...
23 Calon Emiten Beraset Besar Siap Melantai di Bursa
Rekomendasi
Google Play dan QRIS:...
Google Play dan QRIS: Jodoh Digital yang Bikin Dompet Tersenyum
Donald Trump Janjikan...
Donald Trump Janjikan Sistem Rudal Patriot Tambahan untuk Ukraina
MNC University dan Poltek...
MNC University dan Poltek Harber Jalin Kerja Sama Strategis
Berita Terkini
Respons Pengusaha Soal...
Respons Pengusaha Soal THR Ormas: Minta Boleh, Tapi Jangan Maksa
1 jam yang lalu
Hadapi Puncak Panen,...
Hadapi Puncak Panen, Bulog Kediri Realisasikan Penyerapan Gabah Petani Terbesar di Jatim
1 jam yang lalu
Rusia Kantongi Rp470,1...
Rusia Kantongi Rp470,1 Triliun usai Caplok Aset Properti Perusahaan Asing
3 jam yang lalu
Deregulasi Besar-besaran,...
Deregulasi Besar-besaran, Menko Airlangga Target Industri Kembali Bergeliat
3 jam yang lalu
Harga Emas Masih Meroket,...
Harga Emas Masih Meroket, 1 Gram Dijual Rp1.774.000
3 jam yang lalu
Prabowo Perintahkan...
Prabowo Perintahkan Pangkas Aturan Penghambat Investasi, Luhut Bentuk Tim Khusus
4 jam yang lalu
Infografis
Tarif Tol Diskon 20%...
Tarif Tol Diskon 20% Selama Mudik Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved