14 BUMN Akan Dilikuidasi
loading...
A
A
A
Arya Sinulingga mengatakan target dua tahun untuk merampungkan subholding perseroan plat merah tercatat cukup cepat. Bila mantan Menteri BUMN Rini Soemarno membutuhkan waktu lima tahun untuk membentuk tiga subholding, maka tim di bawah komando Erick Thohir hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk menyelesaikan tugas subholding.
Dia menjelaskan, di sektor perbankan dalam waktu dekat ditargetkan subholding bank syariah akan segera rampung. “Bank syariah ini lagi proses penggabungan juga. Jadi bank syariah yang ada di beberapa perbankan itu akan digabungkan jadi satu bank syariah BUMN . Ini lagi disatukan,” ungkap Arya.
Selain perampungan holding perbankan syariah, Kementerian BUMN juga tengah menggodok subholding di bidang pariwisata dan maskapai penerbangan, perhotelan, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, hingga sektor energi dan pertambangan.
“Properti dan perhotelan lagi kita hitung. Ini kita temukan, akan dilakukan efisiensi seperti itu. Yang tadi dalam konsep terdekat bank syariah dan perhotelan kita lagi ukur. Untuk pertambangan kita sekarang konsolidasinya sangat kuat dan ini dibawa Mining Industry Indonesia (MIND ID). Dan, MIND ID akan jadi, kemudian akan terlepas dari Inalum, dia berdiri sendiri,” katanya. (Baca juga: Saatnya Menjadi Tuan rumah Industri Halal)
Untuk sektor pariwisata, Kementerian BUMN sudah membicarakan dengan Presiden Joko Widodo. Karena itu, dalam waktu yang tidak lama ini pembentukan holding BUMN aviasi dan pariwisata akan terealisasi. Hal yang sama pun berlaku bagi Pelindo.
Untuk kluster pangan, pemerintah menunjuk PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI perusahaan induk. Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha RNI Febriyanto mengatakan, pemegang saham menunjuk RNI sebagai ketua BUMN kluster pangan. Karena itu, pihaknya tengah berupaya agar holding BUMN pangan bisa terbentuk pada akhir tahun ini.
Dia berharap agar upaya tersebut dapat disetujui pemegang saham RNI dan pemerintah sehingga perseroan plat merah di sektor pangan dapat terakomodasi dalam satu kesatuan kluster pangan holding BUMN. (Baca juga: Si Pelupa Telat Datang Latihan)
“Jadi, kami ditunjuk oleh pemegang saham RNI sebagai ketua BUMN kluster pangan yang sekarang alhamdulillah sedang berproses untuk menjadi holding BUMN pangan. Mudah-mudahan pada akhir tahun ini paling lambat hal tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dan pemerintah untuk menjadi holding BUMN pangan,” ucap Febriyanto dalam webinar BUMN, Kamis (24/9).
Febriyanto merinci ada delapan BUMN pangan yang akan bergabung ke dalam kluster. Delapan perseroan itu di antaranya Perikanan Indonesia (Perindo) di budi daya ikan, layanan jasa di pelabuhan ikan dan pengolahan ikan, Berdikari pada peternakan dan logistik, serta Garam di industri garam.
Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang bergerak di perdagangan dalam negeri dan internasional, serta BGR Logistics yang akan mendukung sebagai logistik provider yang menghubungkan mata rantai dari pasok pangan dari hulu sampai hilir. (Lihat videonya: Habiskan 300 M, Proyek Kota Baru Lampung Kini Jadi Kota Mati)
Dia menjelaskan, di sektor perbankan dalam waktu dekat ditargetkan subholding bank syariah akan segera rampung. “Bank syariah ini lagi proses penggabungan juga. Jadi bank syariah yang ada di beberapa perbankan itu akan digabungkan jadi satu bank syariah BUMN . Ini lagi disatukan,” ungkap Arya.
Selain perampungan holding perbankan syariah, Kementerian BUMN juga tengah menggodok subholding di bidang pariwisata dan maskapai penerbangan, perhotelan, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, hingga sektor energi dan pertambangan.
“Properti dan perhotelan lagi kita hitung. Ini kita temukan, akan dilakukan efisiensi seperti itu. Yang tadi dalam konsep terdekat bank syariah dan perhotelan kita lagi ukur. Untuk pertambangan kita sekarang konsolidasinya sangat kuat dan ini dibawa Mining Industry Indonesia (MIND ID). Dan, MIND ID akan jadi, kemudian akan terlepas dari Inalum, dia berdiri sendiri,” katanya. (Baca juga: Saatnya Menjadi Tuan rumah Industri Halal)
Untuk sektor pariwisata, Kementerian BUMN sudah membicarakan dengan Presiden Joko Widodo. Karena itu, dalam waktu yang tidak lama ini pembentukan holding BUMN aviasi dan pariwisata akan terealisasi. Hal yang sama pun berlaku bagi Pelindo.
Untuk kluster pangan, pemerintah menunjuk PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI perusahaan induk. Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha RNI Febriyanto mengatakan, pemegang saham menunjuk RNI sebagai ketua BUMN kluster pangan. Karena itu, pihaknya tengah berupaya agar holding BUMN pangan bisa terbentuk pada akhir tahun ini.
Dia berharap agar upaya tersebut dapat disetujui pemegang saham RNI dan pemerintah sehingga perseroan plat merah di sektor pangan dapat terakomodasi dalam satu kesatuan kluster pangan holding BUMN. (Baca juga: Si Pelupa Telat Datang Latihan)
“Jadi, kami ditunjuk oleh pemegang saham RNI sebagai ketua BUMN kluster pangan yang sekarang alhamdulillah sedang berproses untuk menjadi holding BUMN pangan. Mudah-mudahan pada akhir tahun ini paling lambat hal tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dan pemerintah untuk menjadi holding BUMN pangan,” ucap Febriyanto dalam webinar BUMN, Kamis (24/9).
Febriyanto merinci ada delapan BUMN pangan yang akan bergabung ke dalam kluster. Delapan perseroan itu di antaranya Perikanan Indonesia (Perindo) di budi daya ikan, layanan jasa di pelabuhan ikan dan pengolahan ikan, Berdikari pada peternakan dan logistik, serta Garam di industri garam.
Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang bergerak di perdagangan dalam negeri dan internasional, serta BGR Logistics yang akan mendukung sebagai logistik provider yang menghubungkan mata rantai dari pasok pangan dari hulu sampai hilir. (Lihat videonya: Habiskan 300 M, Proyek Kota Baru Lampung Kini Jadi Kota Mati)