Anak Buah Wapres Wanti-Wanti Soal Stok Pangan Awal Tahun Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim mengatakan bahwa stok pangan Indonesia masih aman hingga akhir tahun 2020. Akan tetapi, dia menyampaikan bahwa kendala transportasi masih membayangi untuk distribusi pangan secara merata di setiap provinsi.
"Ini kan pandemi Covid-19 , beberapa daerah ada pembatasan-pembatasan. Yang saya khawatirkan, kalau ada oknum-oknum petugas yang langsung melarang kendaraan masuk, disuruh putar balik. Padahal kendaraan itu membawa pangan," ujar Lukmanul dalam Webinar Forum Diskusi Denpasar 12 di Jakarta, Rabu (30/9/2020). ( Baca juga:Mentan SYL Pede Perkara Lumbung Pangan Kalteng Segera Beres )
Menurut dia, beberapa daerah berpotensi kekurangan stok pangan akibat permasalahan distribusi ini. Terlebih, Lukmanul mengingatkan akan early warning untuk stok pangan di awal 2021.
"Kan ini sampai akhir 2020 amannya. Katakan ada 6 juta ton padi sampai Desember, tapi bagaimana dengan Januari? Kan belum panen. Ini early warning, waspada stok pangan di awal 2021," tandasnya.
Untuk itu, menurut dia, perlu ada strategi untuk membangun ketahanan pangan nasional. Caranya dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan komunitas dalam memperbesar produksi pertanian dan membangun ketahanan pangan.
"Ini bisa dilakukan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi, food estate, variasi konsumsi pangan, dan tata kelola distribusi pangan yang baik," tambah Lukmanul. ( Baca juga:Armenia Kerahkan S-300 Rusia, Azerbaijan Bersumpah Menghancurkannya )
Selain itu, pemerintah perlu memberikan jaminan membeli hasil panen dengan harga wajar. Perlu juga ada pengembangan program ketahanan pangan berbasis komunitas.
"Bisa juga dengan tambahan peran dari tokoh agama dalam menggerakkan ketahanan pangan berbasis masyarakat," imbuh Lukmanul.
"Ini kan pandemi Covid-19 , beberapa daerah ada pembatasan-pembatasan. Yang saya khawatirkan, kalau ada oknum-oknum petugas yang langsung melarang kendaraan masuk, disuruh putar balik. Padahal kendaraan itu membawa pangan," ujar Lukmanul dalam Webinar Forum Diskusi Denpasar 12 di Jakarta, Rabu (30/9/2020). ( Baca juga:Mentan SYL Pede Perkara Lumbung Pangan Kalteng Segera Beres )
Menurut dia, beberapa daerah berpotensi kekurangan stok pangan akibat permasalahan distribusi ini. Terlebih, Lukmanul mengingatkan akan early warning untuk stok pangan di awal 2021.
"Kan ini sampai akhir 2020 amannya. Katakan ada 6 juta ton padi sampai Desember, tapi bagaimana dengan Januari? Kan belum panen. Ini early warning, waspada stok pangan di awal 2021," tandasnya.
Untuk itu, menurut dia, perlu ada strategi untuk membangun ketahanan pangan nasional. Caranya dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan komunitas dalam memperbesar produksi pertanian dan membangun ketahanan pangan.
"Ini bisa dilakukan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi, food estate, variasi konsumsi pangan, dan tata kelola distribusi pangan yang baik," tambah Lukmanul. ( Baca juga:Armenia Kerahkan S-300 Rusia, Azerbaijan Bersumpah Menghancurkannya )
Selain itu, pemerintah perlu memberikan jaminan membeli hasil panen dengan harga wajar. Perlu juga ada pengembangan program ketahanan pangan berbasis komunitas.
"Bisa juga dengan tambahan peran dari tokoh agama dalam menggerakkan ketahanan pangan berbasis masyarakat," imbuh Lukmanul.
(uka)