Traveling Batal Karena Pandemi? Alokasikan Bujetnya untuk Ini
loading...
A
A
A
Jika utang Anda ada di lebih dari satu institusi keuangan, pilihlah yang bunganya paling besar terlebih dahulu. Baru setelah itu, jika masih mencukupi, Anda bisa menghitung-hitung untuk melunasi utang lain yang bunganya lebih kecil.
2. Menjadi Dana Darurat
Dana darurat adalah uang yang tersedia dan mudah diambil sewaktu-waktu Anda membutuhkannya. Pos dana darurat jadi solusi untuk kebutuhan yang tidak disangka-sangka, emergensi, yang memerlukan penanggulangan segera.
Pada umumnya di dalam kondisi normal, pengumpulan dana darurat minimal 3 kali pendapatan atau pengeluaran tiap bulan. Misalnya saja, jika per bulan Anda menghabiskan Rp5 juta untuk segala kebutuhan, maka persiapkan minimal Rp15 juta sebagai dana darurat. Tapi, di dalam kondisi pandemi seperti ini, sebaiknya jumlah uang di kantung dana darurat diupayakan minimal 6 kali pendapatan/pengeluaran bulanan.
(Baca Juga: Ini Tips Mengelola Keuangan Keluarga di Tengah Pandemi COVID-19)
3. Asuransi
Tujuan dari asuransi adalah memberikan jaminan penggantian terhadap risiko-risiko yang mungkin terjadi di masa depan oleh nasabah, misalnya saja risiko terkena penyakit dan risiko kematian. Di masa pandemi, risiko terkena penyakit bukannya makin kecil, malah semakin besar, demikian pula risiko kematian.
Asuransi kesehatan melindungi dari risiko-risiko yang dapat membuat Anda kehilangan sejumlah besar uang akibat penyakit yang dialami. Memiliki asuransi kesehatan memungkinkan biaya pengobatan dibantu, atau bahkan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan asuransi, tanpa perlu mengambil simpanan uang pendidikan anak.
Demikian pula jika kematian menimpa kepala keluarga pencari nafkah. Polis asuransi jiwa yang dimiliki akan memberikan uang pertanggungan kepada keluarga yang ditinggalkan untuk meneruskan hidup saat ditinggal tulang punggung keluarga.
4. Menambah portofolio investasi
Bagi yang sudah berinvestasi, dana traveling yang tak terpakai bisa juga dimanfaatkan untuk menambah portofolio investasi, entah itu dalam bentuk deposito, reksa dana, obligasi, emas, hingga saham. Sementara bagi yang belum mulai berinvestasi. Bujet "nganggur" ini akan sangat bermanfaat untuk memulai membeli instrumen investasi.
Tentukan dulu apa tujuan Anda berinvestasi, apakah untuk dana pendidikan anak, membeli rumah, dana pensiun, atau tujuan lainnya? Sebab, berbeda tujuan, berbeda pula jangka waktu yang dilakukan dalam berinvestasi.
Jika tujuan Anda adalah mempersiapkan dana pensiun, maka letakkanlah pada instrumen-instrumen investasi jangka panjang, sehingga Anda tidak perlu memusingkan fluktuasi nilai investasi yang terjadi.
2. Menjadi Dana Darurat
Dana darurat adalah uang yang tersedia dan mudah diambil sewaktu-waktu Anda membutuhkannya. Pos dana darurat jadi solusi untuk kebutuhan yang tidak disangka-sangka, emergensi, yang memerlukan penanggulangan segera.
Pada umumnya di dalam kondisi normal, pengumpulan dana darurat minimal 3 kali pendapatan atau pengeluaran tiap bulan. Misalnya saja, jika per bulan Anda menghabiskan Rp5 juta untuk segala kebutuhan, maka persiapkan minimal Rp15 juta sebagai dana darurat. Tapi, di dalam kondisi pandemi seperti ini, sebaiknya jumlah uang di kantung dana darurat diupayakan minimal 6 kali pendapatan/pengeluaran bulanan.
(Baca Juga: Ini Tips Mengelola Keuangan Keluarga di Tengah Pandemi COVID-19)
3. Asuransi
Tujuan dari asuransi adalah memberikan jaminan penggantian terhadap risiko-risiko yang mungkin terjadi di masa depan oleh nasabah, misalnya saja risiko terkena penyakit dan risiko kematian. Di masa pandemi, risiko terkena penyakit bukannya makin kecil, malah semakin besar, demikian pula risiko kematian.
Asuransi kesehatan melindungi dari risiko-risiko yang dapat membuat Anda kehilangan sejumlah besar uang akibat penyakit yang dialami. Memiliki asuransi kesehatan memungkinkan biaya pengobatan dibantu, atau bahkan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan asuransi, tanpa perlu mengambil simpanan uang pendidikan anak.
Demikian pula jika kematian menimpa kepala keluarga pencari nafkah. Polis asuransi jiwa yang dimiliki akan memberikan uang pertanggungan kepada keluarga yang ditinggalkan untuk meneruskan hidup saat ditinggal tulang punggung keluarga.
4. Menambah portofolio investasi
Bagi yang sudah berinvestasi, dana traveling yang tak terpakai bisa juga dimanfaatkan untuk menambah portofolio investasi, entah itu dalam bentuk deposito, reksa dana, obligasi, emas, hingga saham. Sementara bagi yang belum mulai berinvestasi. Bujet "nganggur" ini akan sangat bermanfaat untuk memulai membeli instrumen investasi.
Tentukan dulu apa tujuan Anda berinvestasi, apakah untuk dana pendidikan anak, membeli rumah, dana pensiun, atau tujuan lainnya? Sebab, berbeda tujuan, berbeda pula jangka waktu yang dilakukan dalam berinvestasi.
Jika tujuan Anda adalah mempersiapkan dana pensiun, maka letakkanlah pada instrumen-instrumen investasi jangka panjang, sehingga Anda tidak perlu memusingkan fluktuasi nilai investasi yang terjadi.