Ekosistem Gojek Bantu Geliat UMKM Makassar

Jum'at, 09 Oktober 2020 - 18:08 WIB
loading...
Ekosistem Gojek Bantu...
Gojek terus mendukung ketahanan ekonomi selama pandemi COVID-19 di Kota Makassar. Foto: Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Gojek terus mendukung ketahanan ekonomi selama pandemi COVID-19 di Kota Makassar. Berbagai inisiatif telah diluncurkan untuk membantu pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) di Kota Makassar beradaptasi, sehingga bisa bertahan di situasi pandemi COVID-19 dan tetap optimis bertumbuh.

Sebelum pandemi, dengan metode perhitungan produk domestik regional bruto (PDRB), total nilai produksi yang terjadi di ekosistem Gojek selama tahun 2019 di Kota Makassar mencapai Rp4,8 triliun atau menggerakkan 3% PDRB Kota Makassar di tahun 2019.

VP Regional Strategi Gojek Indonesia Bagian Timur, Anandita Danaatmadja mengatakan, lebih dari 90% mitra usaha Gojek merasa sangat terbantu dengan teknologi yang tersedia di dalam ekosistem Gojek untuk bertahan di masa pandemi



“Kami percaya, kemudahan dan keamanan akses dalam proses aktivasi kian mendukung mitra UMKM untuk memulai usaha, beradaptasi dan mampu melebarkan sayap bisnisnya. Di aplikasi GoBiz terbaru, mitra UMKM bisa memanfaatkan fitur daftar mandiri untuk melakukan pendaftaran, mengecek status verifikasi, dan aktivasi akun secara mandiri,” terangnya dalam virtual konferensi pers ekosistem Gojek dukung ketahanan ekonomi Makassar melalui kontribusi yang berkelanjutan.

Anandita menjelaskan, selain teknologi, Gojek turut memberikan dukungan non-teknologi untuk membantu ketahanan UMKM di masa pandemi.

“Sebagai perusahaan teknologi Gojek juga memberikan dukungan non-teknologi, seperti mendorong peningkatan permintaan dari konsumen melalui periode promo dan pelatihan para UMKM GoFood melalui Komunitas Partner GoFood (Kompag),” terangnya.

Pemaparan yang disampaikan oleh VP Regional Strategi Gojek Indonesia Bagian Timur, Anandita, sejalan dengan temuan utama dari riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD) yang berjudul,
“Peran ekosistem digital Gojek di ekonomi Makassar sebelum dan saat pandemi COVID-19,” Turro S Wongkaren selaku Kepala Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia memaparkan,

“Riset ini menunjukkan peran ekosistem ekonomi digital dalam membantu UMKM, khususnya usaha mikro, untuk bertahan di masa pandemi. Kondisi pandemi ini menguji resiliensi (ketahanan), dan kemampuan adaptasi para pelaku usaha di masa krisis,” terangnya.

Salah satu adaptasi itu adalah mengubah usaha tradisional menjadi usaha digital. Tampak juga bahwa para pelaku usaha cukup realistis melihat dampak panjang dari pandemi, namun mereka juga tetap optimistis bahwa dengan berada dalam suatu ekosistem digital, usaha mereka dapat tetap tumbuh kedepannya, dan penghasilan mereka kembali seperti sebelum pandemi.



Riset LD menunjukkan bagaimana GoFood menjadi penyangga ekonomi di Kota Makassar bagi mereka yang penghasilannya terdampak pandemi terutama pekerja swasta dan profesional.

Riset menemukan 44% Mitra GoFood yang disurvei baru bergabung saat pandemi COVID-19 (sejak Maret 2020). Di antara mitra tersebut, 93% adalah pengusaha skala mikro. Lebih lanjut lagi, 44% di antara mereka merupakan pengusaha yang pertama kali mulai berbisnis.

Riset LD juga menemukan bahwa mayoritas mitra UMKM menganggap mereka mampu beradaptasi di situasi pandemi karena berada di ekosistem Gojek. UMKM yang merasa mampu beradaptasi selama pandemi dengan menjadi mitra adalah 90% mitra UMKM GoFood, 96,7% mitra UMKM social seller 1 pengguna GoSend, dan 91,8% mitra UMKM GoPay.

Hal ini dikarenakan, mitra menganggap solusi teknologi dan non teknologi dari Gojek membantu keberlangsungan usaha mereka. Mitra UMKM GoFood merasakan manfaat dari fitur teknologi pengaturan promosi mandiri (69%) dan komunitas partner GoFood (35%).

Sementara mitra UMKM social sellers pengguna GoSend sangat merasakan manfaat dari fitur Layanan GoSend dalam Kota (82%) dan Layanan GoSend Antar-Kota (37%). Sedangkan, Mitra UMKM GoPay merasakan manfaat dari fitur penerimaan pembayaran non tunai (83%) dan aplikasi GoBiz (60%).

Dari hasil riset LD, peneliti juga menjelaskan, mayoritas mitra akan tetap bermitra dengan Gojek untuk jangka panjang (87%), karena mereka merasa dapat bertahan bersama Gojek (90%). Sekitar 89% mitra cenderung optimis bersama Gojek usaha mereka akan tetap tumbuh, penghasilan kembali seperti sebelumnya, dan dapat mencukupi kebutuhan diri dan keluarga.

Riset LD juga mengungkapkan, 94% mitra driver di Kota Makassar mendapatkan bantuan dari Gojek selama masa pandemi Covid-19 dan 86% mitra mengapresiasi bantuan tersebut.



“Semangat gotong 1 “Social sellers” adalah pengusaha individu atau skala mikro, yang menggunakan teknologi masal seperti sosial media, untuk berjualan dengan menargetkan jejaringnya seperti teman, keluarga dan konsumen. royong sangat tercermin di ekosistem Gojek dalam bentuk upaya saling membantu di tengah pandemi. Di mana 47% mitra driver masih memberikan bantuan sosial kepada keluarga, tetangga, dan sesama mitra,”papar Anandita.

Tak hanya itu, Mitra juga optimistis penghasilannya akan kembali seperti sebelumnya (78%) dan 82% dari mitra driver optimis bahwa kemitraan mereka dengan Gojek dapat memenuhi kebutuhan diri dan keluarga. 92% dari mitra driver juga akan melanjutkan kemitraan dengan Gojek seterusnya dengan batas waktu tak terhingga.

Melengkapi dukungan Gojek kepada UMKM, Gojek melalui inisiatif J3K telah melibatkan semua elemen di ekosistem Gojek (Mitra Driver, Merchant GoFood dan pelanggan) untuk mengedepankan tiga elemen penting yaitu jaga kebersihan, kesehatan dan keamanan guna mencegah penyebaran COVID-19 selama menghadirkan layanan untuk pelanggan di Kota Makassar.
(luq)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2195 seconds (0.1#10.140)