Tak Lagi Cemas, Pemerintah Dukung UMKM Kuliner Gabung Dapur Bersama GoFood
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah mendorong UMKM kuliner ikut layanan Dapur Bersama GoFood. Selain supaya lebih berdaya saing, layanan yang merupakan bagian dari ekosistem Gojek itu sejalan dengan visi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM).
MenkopUKM Teten Masduki mengatakan, konsep Dapur Bersama GoFood sejalan dengan konsep Rumah Produksi Bersama yang dikerjakan pemerintah. Bukan saja menyediakan tempat dan peralatan yang modern, kata Teten, tetapi juga pendampingan bagaimana menyediakan kualitas yang enak, sesuai dengan permintaan pelanggan.
"UMKM kalau perorangan kan tidak mungkin bisa punya tempat yang bagus, yang mudah diakses, produksinya higienis, peralatannya modern, efisien, kualitas produk bisa ditingkatkan. Jadi (Dapur Bersama) ini sudah tepat,” ungkapnya saat blusukan ke salah satu Dapur Bersama GoFood di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
( )
"Apalagi ke depannya ketika pandemi COVID-19 ini tuntutan pelanggan mengenai kesehatan produk, bagaimana proses secara higienis, menjadi tuntutan. Sehingga rumah produksi di Dapur Bersama itu tepat menjawab tuntutan pasar, tuntutan konsumen, yang menghendaki produk makanan minuman terutama yang lebih sehat, diproduksi secara higienis," ulasnya
Teten juga mengaku lega. Setelah mengetahui yang sesungguhnya, rumor negatif tentang Dapur Bersama ternyata salah. "Saya tadi juga cek betul atau nggak sih isu selama ini GoFood dengan Rebel Food-nya itu mau mengambil alih bisnis UMKM mitra GoFood. Ternyata nggak benar,” paparnya
Supaya lebih yakin, Teten juga berbincang dengan beberapa mitra UMKM. ”Jadi tidak betul bahwa GoFood mengambil alih bisnis dari mitra GoFood para UMKM. Dapur Bersama ini bukan mau mengambil alih bisnis, tapi justru memberikan kemudahan bagi mitra untuk memproduksi di dapur yang lebih higienis sehingga lebih efisien,” terusnya.
( )
Dia juga melihat di Dapur Bersama GoFood, UMKM dibantu dengan masalah supply chain melalui GoFresh -layanan marketplace bahan baku yang menghubungkan mereka dengan UMKM penyedia bahan baku. “UMKM menurut saya, kalau kapasitas usaha, kapasitas pembiayaan, modal, dll tidak mungkin segera naik kelas menjadi pengusaha kuliner yang modern. Hanya dimungkinkan kalau ada linking/ kemitraan,” tandasnya.
Lebih jauh, Teten mengatakan kemitraan melalui Dapur Bersama ini jadi contoh transformasi UMKM offline ke digital. ”Ini memberikan dampak yang sangat positif yaitu usahanya berkembang, pendapatannya juga menjadi meningkat,” tambah Teten.
MenkopUKM Teten Masduki mengatakan, konsep Dapur Bersama GoFood sejalan dengan konsep Rumah Produksi Bersama yang dikerjakan pemerintah. Bukan saja menyediakan tempat dan peralatan yang modern, kata Teten, tetapi juga pendampingan bagaimana menyediakan kualitas yang enak, sesuai dengan permintaan pelanggan.
"UMKM kalau perorangan kan tidak mungkin bisa punya tempat yang bagus, yang mudah diakses, produksinya higienis, peralatannya modern, efisien, kualitas produk bisa ditingkatkan. Jadi (Dapur Bersama) ini sudah tepat,” ungkapnya saat blusukan ke salah satu Dapur Bersama GoFood di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
( )
"Apalagi ke depannya ketika pandemi COVID-19 ini tuntutan pelanggan mengenai kesehatan produk, bagaimana proses secara higienis, menjadi tuntutan. Sehingga rumah produksi di Dapur Bersama itu tepat menjawab tuntutan pasar, tuntutan konsumen, yang menghendaki produk makanan minuman terutama yang lebih sehat, diproduksi secara higienis," ulasnya
Teten juga mengaku lega. Setelah mengetahui yang sesungguhnya, rumor negatif tentang Dapur Bersama ternyata salah. "Saya tadi juga cek betul atau nggak sih isu selama ini GoFood dengan Rebel Food-nya itu mau mengambil alih bisnis UMKM mitra GoFood. Ternyata nggak benar,” paparnya
Supaya lebih yakin, Teten juga berbincang dengan beberapa mitra UMKM. ”Jadi tidak betul bahwa GoFood mengambil alih bisnis dari mitra GoFood para UMKM. Dapur Bersama ini bukan mau mengambil alih bisnis, tapi justru memberikan kemudahan bagi mitra untuk memproduksi di dapur yang lebih higienis sehingga lebih efisien,” terusnya.
( )
Dia juga melihat di Dapur Bersama GoFood, UMKM dibantu dengan masalah supply chain melalui GoFresh -layanan marketplace bahan baku yang menghubungkan mereka dengan UMKM penyedia bahan baku. “UMKM menurut saya, kalau kapasitas usaha, kapasitas pembiayaan, modal, dll tidak mungkin segera naik kelas menjadi pengusaha kuliner yang modern. Hanya dimungkinkan kalau ada linking/ kemitraan,” tandasnya.
Lebih jauh, Teten mengatakan kemitraan melalui Dapur Bersama ini jadi contoh transformasi UMKM offline ke digital. ”Ini memberikan dampak yang sangat positif yaitu usahanya berkembang, pendapatannya juga menjadi meningkat,” tambah Teten.