Pusat Penelitian Kakao Mondelez Diresmikan, BKPM: Contoh Investasi Berkelanjutan

Minggu, 11 Oktober 2020 - 00:16 WIB
loading...
Pusat Penelitian Kakao Mondelez Diresmikan, BKPM: Contoh Investasi Berkelanjutan
Mondelez International meresmikan Pusat Penelitian Kakao Mondelez, Pasuruan Cocoa Technical Center (PCTC) yang disambut baik BKPM, sebagai contoh investasi berkelanjutan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Perusahaan industri makanan ringan, Mondelez International kembali melakukan perluasan usaha di Indonesia. Mondelez International meresmikan Pusat Penelitian Kakao Mondelez, Pasuruan Cocoa Technical Center (PCTC).

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Ikmal Lukman mengatakan, ekspansi yang dilakukan Mondelez ini merupakan Technical Center Mondelez International ke-12 di dunia dengan nilai investasi USD13 juta (Rp192,5 miliar).

“Kami sangat mengapresiasi pendirian pusat penelitian dan pengembangan ini, karena saya yakin investasi ini menunjukkan kepercayaan Mondelez di Indonesia. Di tengah pandemi COVID-19, ekspansi usaha ini menjadi kabar gembira bagi kami. Seperti menemukan oase di gurun pasir,” ucap Ikmal di Jakarta, Sabtu (10/10/2020).

(Baca Juga: Turunan UU Cipta Kerja Dikebut, Bahlil: Kalau Bisa Satu, Kenapa Tiga Bulan )

Terhitung sejak tahun 1994, Mondelez International yang sebelumnya bernama Kraft Foods, adalah perusahaan asal Amerika Serikat yang telah menginvestasikan lebih dari Rp1 triliun dan mempekerjakan lebih dari 1.500 pekerja Indonesia. Saat ini Mondelez International telah memiliki 2 pabrik di Cikarang dan Bandung, serta 1 Co-Manufacturing di Gresik.

Salah satu pabrik Mondelez International di Cikarang, merupakan pusat produksi biskuit kelas dunia dengan tujuan ekspor antara lain kawasan Asia, Timur Tengah, Australia, dan New Zealand. Investasi berupa fasilitas penelitian dan pengembangan ini tidak hanya memberikan nilai tambah ekonomi, namun memberikan nilai tambah edukasi kepada para petani kakao untuk mempraktikkan pertanian yang efektif, inovatif serta ramah lingkungan.

“BKPM akan dukung penuh perusahaan hingga berhasil. Inilah contoh investasi berkelanjutan yang memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Tidak hanya lapangan kerja, namun juga meningkatkan kemampuan para petani kakao lokal agar hasil panennya lebih berkualitas dan tentunya ramah lingkungan,” tambah Ikmal.

Menurut Executive Vice President dan President Asia, Middle East and Africa Mondelēz Internasional Maurizio Brusadelli, pusat penelitian tanaman kakao berskala global di Pasuruan, Jawa Timur dibuka untuk menjawab tantangan produktivitas pertanian kakao di Indonesia. Rata-rata hasil panen per hektar di Indonesia masih lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata global.

“Kakao merupakan bahan utama cokelat yang permintaannya terus meningkat, Mondelez International bertekad untuk dapat memenuhi permintaan konsumen tersebut dengan cara yang tepat, yaitu dengan berkontribusi menciptakan sektor kakao yang berkelanjutan,” ungkap Maurizio Brusadelli.

(Baca Juga: UU Cipta Kerja Bikin Investor Asing Berbondong-bondong ke Indonesia, Ratusan Lebih )

Pasuruan Cocoa Technical Centre (PCTC) ini ditunjang fasilitas lengkap berteknologi canggih yang merupakan bagian dari jaringan pusat penelitian Mondelēz International di berbagai wilayah di seluruh dunia. PCTC menggabungkan fasilitas penelitian dan pengembangan yang ditunjang laboratorium dan area pasca panen dengan fasilitas percobaan agronomi kelas dunia yang dilengkapi area pembibitan dan modul penanaman seluas lima hektar, di mana para ilmuwan dapat meneliti cara-cara pembudidayaan kakao yang paling optimal.

BKPM meyakini pendirian PCTC ini merupakan langkah tepat untuk mengembangkan potensi Indonesia sebagai produsen kakao terbesar ke-6 di dunia. Investasi Mondelez International juga meningkatkan kualitas kehidupan lebih dari 43.000 petani kakao di Indonesia yang tergabung dalam program Cocoa Life, yakni program pemberdayaan petani dari Mondelez International.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1456 seconds (0.1#10.140)