Digandrungi di Korea hingga Timteng, Ekspor Kopi Minang Digenjot

Selasa, 13 Oktober 2020 - 00:05 WIB
loading...
Digandrungi di Korea...
Kopis Minang asal Sumatera Barat cukup digandrungi di luar negeri, mulai dari Malaysia hingga Timur Tengah. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Peluang Kopi Minang asal Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk diekspor terus berupaya ditingkatkan, meski di tengah kondisi pandemi saat ini. Hal ini antara lain dilakukan melalui kegiatan bussiness matching antara pelaku usaha/eksportir kopi dengan kelompok tani Kopi Minang yang digelar 6-7 Oktober 2020 lalu di Kota Padang.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumatera Barat Syafrizal mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan ekspor kopi Sumatera Barat bisa meningkat signifikan. Sebagai informasi, ekspor Kopi Minang hingga bulan September 2020 mencapai volume 275 ton, senilai Rp6,45 miliar. Kopi asal Sumbar itu diekspor ke Malaysia, Korea Selatan, Hong Kong dan beberapa negara lain di Timur Tengah.

(Baca Juga: Joss! Indonesia Ekspor 16,65 Ton Kopi ke Australia)

"Potensi perkebunan Sumatera Barat selain kopi juga komoditas kakao, kelapa, karet, sawit, teh, dan rempah-rempah. Semua perlu terus digali pengembangannya hulu ke hilir dan ekspor," kata Syafrizal melalui siaran pers, Senin (12/10/2020).

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Junaedi menyatakan, di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang defisit 5,32%, subsektor perkebunan tumbuh positif dan menjadi jaminan pemulihan ekonomi nasional dari sektor pertanian.

"Tercatat PDB sektor pertanian tumbuh 16,24% pada triwulan II/2020, khusus komoditas kopi, ekspor Indonesia ke dunia meningkat 12% dari sisi volume ekspor jika dibandingkan kuartal II/2019. Ini menjadi angin segar bagi pengembangan komoditas perkebunan Indonesia terutama Kopi Minang, Sumatera Barat," katanya.

Direktur Jenderal perkebunan Kasdi Subagyono menambahkan akan memfasilitasi petani untuk memberikan bantuan sarana alat pascapanen dan pengolahan untuk menghasilkan produk-produk kopi bernilai tambah tinggi, juga dalam hal pembinaan dan pendampingan petani. Saat ini tercatat hanya Kopi Bareh Solok di tahun 2018 (dikenal dengan Sumatera Arabica Minang Solok) yang memperoleh sertifikat Indikasi Geografis.

(Baca Juga: International Coffee Day: Kopi Nusantara Jadi Pusat Perhatian Dunia)

"Kami mendorong penetapan kopi-kopi di Sumatera Barat lain yang memiliki kekhasan dari sisi geografis yang dihasilkan melalui perbedaan rasa dan aroma. Saya mencatat ada potensi jenis kopi Sumbar yang diperdagangkan dengan nama dagang Solok Rajo, Lasi, Robusta/Arabica Equator Talu, Kopi Kajai Spesialty, Charmintoran Coffee, kopi Payo dan lain-lain untuk mendapat pengakuan spesifik dari Indikasi Geografis," paparnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1915 seconds (0.1#10.140)