Pandemi COVID-19, Pelindo IV Tetap Fokus Investasi KNP
loading...
A
A
A
KENDARI - Meski seluruh dunia termasuk Indonesia dan khususnya Kawasan Timur tahun ini dilanda musibah pandemi COVID-19 , namun sejumlah investasi tetap harus berjalan sebagaimana yang ditetapkan. Alasannya, ekonomi harus terus berputar dan kebutuhan logistik masyarakat harus bisa terpenuhi dengan baik.
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) merupakan salah satu perusahaan pelat merah yang tahun ini juga menggenjot investasi walaupun Indonesia tengah diserang pandemi. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan, BUMN ini juga turut serta bertanggung jawab atas kelancaran logistik demi kestabilan perputaran ekonomi utamanya di wilayah Indonesia Timur.
Salah satu yang menjadi fokus investasi Pelindo IV tahun ini adalah Kendari New Port (KNP) di Sulawesi Tenggara. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi, saat menerima kunjungan Tim Komisi V DPR RI yang dipimpin Ridwan Bae di Terminal Petikemas KNP, Pelabuhan Kendari, sekaligus dialog dengan pemprov Sultra, pemkot Kendari, stakeholder terkait serta mitra lainnya di Hotel Claro Kendari, Senin (12/10/2020) malam.
Dalam pemaparannya, Dirut Pelindo IV mengatakan bahwa pihaknya pada 2020 hingga 2024 mendatang akan melakukan investasi jangka menengah. “Yaitu pengembangan KNP dengan melakukan perluasan lapangan penumpukan melalui reklamasi seluas 25 hektare,” katanya.
Selain itu, akan dilakukan perpanjangan dermaga 300 x 35 meter persegi dan trestle 2 seluas 10 x 40 meter persegi. Juga pengadaan 2 unit container crane (CC), pengadaan 6 unit RTG dan kapasitas terminal penumpukan kurang lebih 1,5 juta TEUs per tahun di atas lahan seluas 30 hektare.
Prasetyadi menyebutkan, selain jangka menengah, pihaknya juga berencana melakukan investasi untuk jangka panjang yang akan dimulai pada 2025 dan ditarget rampung di 2034 nanti.
Investasi yang akan dilakukan yakni, perluasan lapangan penumpukan dengan reklamasi seluas 39 hektare dan perpanjangan dermaga 200 x 35 meter persegi dan trestle. “Serta pengadaan 2 unit CC, 6 unit RTG dan kapasitas terminal penumpukan kurang lebih 3,5 juta TEUs per tahun di atas lahan seluas 69 hektare,” bebernya.
Pada 2019 lalu, Pelindo IV mencatatkan laju pertumbuhan majemuk tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) pendapatan kegiatan operasional Pelabuhan Kendari yang bertumbuh sebesar 7% untuk call kapal, 47% untuk ukuran atau Gross Tonnage (GT) kapal, 8% untuk jumlah barang dalam satuan ton dan 1% untuk penumpang kapal.
Dari sisi perkembangan kegiatan operasional Pelabuhan Kendari, BUMN Kepelabuhanan ini juga mencatat CAGR pendapatan sebesar 9% untuk petikemas dalam satuan TEUs dan 10% dalam satuan box di tahun lalu.
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) merupakan salah satu perusahaan pelat merah yang tahun ini juga menggenjot investasi walaupun Indonesia tengah diserang pandemi. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan, BUMN ini juga turut serta bertanggung jawab atas kelancaran logistik demi kestabilan perputaran ekonomi utamanya di wilayah Indonesia Timur.
Salah satu yang menjadi fokus investasi Pelindo IV tahun ini adalah Kendari New Port (KNP) di Sulawesi Tenggara. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi, saat menerima kunjungan Tim Komisi V DPR RI yang dipimpin Ridwan Bae di Terminal Petikemas KNP, Pelabuhan Kendari, sekaligus dialog dengan pemprov Sultra, pemkot Kendari, stakeholder terkait serta mitra lainnya di Hotel Claro Kendari, Senin (12/10/2020) malam.
Dalam pemaparannya, Dirut Pelindo IV mengatakan bahwa pihaknya pada 2020 hingga 2024 mendatang akan melakukan investasi jangka menengah. “Yaitu pengembangan KNP dengan melakukan perluasan lapangan penumpukan melalui reklamasi seluas 25 hektare,” katanya.
Selain itu, akan dilakukan perpanjangan dermaga 300 x 35 meter persegi dan trestle 2 seluas 10 x 40 meter persegi. Juga pengadaan 2 unit container crane (CC), pengadaan 6 unit RTG dan kapasitas terminal penumpukan kurang lebih 1,5 juta TEUs per tahun di atas lahan seluas 30 hektare.
Prasetyadi menyebutkan, selain jangka menengah, pihaknya juga berencana melakukan investasi untuk jangka panjang yang akan dimulai pada 2025 dan ditarget rampung di 2034 nanti.
Investasi yang akan dilakukan yakni, perluasan lapangan penumpukan dengan reklamasi seluas 39 hektare dan perpanjangan dermaga 200 x 35 meter persegi dan trestle. “Serta pengadaan 2 unit CC, 6 unit RTG dan kapasitas terminal penumpukan kurang lebih 3,5 juta TEUs per tahun di atas lahan seluas 69 hektare,” bebernya.
Pada 2019 lalu, Pelindo IV mencatatkan laju pertumbuhan majemuk tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) pendapatan kegiatan operasional Pelabuhan Kendari yang bertumbuh sebesar 7% untuk call kapal, 47% untuk ukuran atau Gross Tonnage (GT) kapal, 8% untuk jumlah barang dalam satuan ton dan 1% untuk penumpang kapal.
Dari sisi perkembangan kegiatan operasional Pelabuhan Kendari, BUMN Kepelabuhanan ini juga mencatat CAGR pendapatan sebesar 9% untuk petikemas dalam satuan TEUs dan 10% dalam satuan box di tahun lalu.