Akulaku Ajak Pelapak Daring Edukasi UMKM Tingkatkan Inklusi Keuangan

Selasa, 13 Oktober 2020 - 22:43 WIB
loading...
A A A
Dengan adanya pencatatan arus kas, neraca, dan laporan laba rugi usaha secara terperinci, maka pengusaha UMKM dapat menggunakan data laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk menambah modal usaha melalui fasilitas pembiayaan keuangan.

"Manfaat lainnya dari membuat pencatatan keuangan, neraca kas, serta laporan laba rugi adalah kita bisa mengetahui dengan baik apakah usaha kita sudah membutuhkan dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan usaha menggunakan modal kerja internal atau membutuhkan pembiayaan dari luar," ujar Ghita.

Menanggapi kebutuhan yang mungkin muncul dari para pelaku usaha, Wildan menambahkan bahwa produk pembiayaan digital dari Akulaku Finance Indonesia dapat digunakan sesuai kebutuhan dengan syarat pengajuan yang cukup praktis.

(Baca Juga: Digitalisasi Bikin 'Si Kecil' Bisa Akses Pembiayaan Jumbo)

"Sebagai perusahaan pembiayaan berbasis digital yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, Akulaku Finance menawarkan beberapa pilihan produk pembiayaan berdasarkan kebutuhan. Contohnya, pelaku usaha dapat membeli aset usaha misalnya membeli coffee maker menggunakan limit kredit dengan tenor yang dapat dipilih durasi pembayarannya. Selain itu, ada juga pembiayaan dengan menggunakan produk KTA Asetku ataupun Dana Cicil," papar Wildan.

Untuk mendukung kebutuhan UMKM dari segi pembiayaan untuk memaksimalkan usahanya, Akulaku Finance Indonesia memiliki beberapa produk keuangan digital salah satunya adalah Limit Kredit, yaitu kredit virtual yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi dengan metode cicilan di aplikasi atau e-commerce seperti Bukalapak. Kemudian ada KTA Asetku dimana merupakan co-branded product bersama dengan Asetku yang menyediakan layanan pinjaman fasilitas tunai hingga Rp3 juta dengan tenor pendek.

"Ada juga Dana cicil yang menyediakan layanan pinjaman tunai tanpa jaminan seperti KTA Asetku, tetapi dengan nominal pinjaman lebih besar hingga Rp15 juta dengan tenor 2-12 bulan," ujar Wildan.

Dalam ebinar tersebut, Ressy Chandra, seorang Pelapak Jawara di Bukalapak mengakui bahwa awalnya dia pun sama seperti kebanyakan pelapak yang buta manajemen keuangan. Setelah memperbaiki sistem pencatatan keuangannya, Ressy mengaku mulai dapat melihat perkembangan usahanya. Ia pun lantas berani untuk mengajukan pinjaman untuk mengisi toko offline-nya.

Menurut Ressy, hadirnya jasa pembiayaan digital seperti Akulaku Finance memberi dampak positif bagi UMKM. Akses pembiayaan kini menjadi lebih mudah dan terbuka bagi pelaku UMKM seperti dirinya. "Tentunya harus dengan memperhatikan hal-hal seperti apakah perusahaan pembiayaan tersebut terdaftar dan diawasi oleh OJK, serta pelajari juga manfaat dan risiko produk keuangan yang akan digunakan," pungkasnya.
(fai)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3730 seconds (0.1#10.140)