Proyeksi IMF dan Penolakan UU Ciptaker Bikin Rupiah Tak Bergairah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini diprediksi tertekan. Sejumlah faktor eksternal seperti stimulus AS dan faktor internal penolakan UU Cipta Kerja menjadi pemicunya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah mungkin bisa tertekan hari ini karena faktor stimulus AS yang menemui kebuntuan.
"Semalam Partai Demokrat menolak proposal stimulus Pemerintah senilai USD1,8 triliun dan bersikukuh dengan proposalnya senilai USD2,2 triliun," kata Ariston di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Dia melanjutkan, proyeksi Dana Moneter Internasional atau IMF tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih negatif juga bisa memberikan tekanan untuk mata uang Garuda.
Sedangkan faktor internal yang masih membayangi adalah masih adanya penolakan UU Cipta Kerja. "Rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran 14.650-14.850," tandasnya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah mungkin bisa tertekan hari ini karena faktor stimulus AS yang menemui kebuntuan.
"Semalam Partai Demokrat menolak proposal stimulus Pemerintah senilai USD1,8 triliun dan bersikukuh dengan proposalnya senilai USD2,2 triliun," kata Ariston di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Dia melanjutkan, proyeksi Dana Moneter Internasional atau IMF tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih negatif juga bisa memberikan tekanan untuk mata uang Garuda.
Sedangkan faktor internal yang masih membayangi adalah masih adanya penolakan UU Cipta Kerja. "Rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran 14.650-14.850," tandasnya.
(ind)