Demo Day FSI MMXX, Kemenparekraf Pertemukan 100 Startup Kuliner dengan Investor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan kegiatan puncak Food Startup Indonesia (FSI) MMXX bagi 100 finalis. Seluruh finalis FSI berkumpul dalam acara Demo Day FSI di Bali, pada tanggal 12-15 Oktober 2020.
Lewat acara ini, para pengusaha makanan bisa melakukan konsultasi secara langsung mengenai usaha yang telah dibangunnya. Karena dalam acara ini menghadirkan puluhan narasumber yang sudah berpengalaman di bidang kuliner, bisnis dan ekosistemnya.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Utomo mengatakan, penyelenggaraan demoday sangat penting untuk mendorong subsektor kuliner dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu melakukan intervensi dari mulai hulu hingga ke hilir.
"Sebagai subsektor unggulan, kuliner adalah subsektor ekonomi kreatif yang harus diperhatikan dan Kemenparekraf punya mandat untuk mengangkat produk kuliner kreatif Indonesia ke tatanan yang lebih tinggi," ujarnya mengutip dari akun youtube FoodStartup Indonesia, Rabu (14/10/2020). (Baca juga: Wow, Usaha Rintisan Layanan Makanan Kian Diminati Saat Pandemi )
Dengan adanya acara ini, nantinya para pelaku usaha kuliner akan terhubung langsung oleh para ekspertis di bidangnya. Bahkan, para peserta juga dipertemukan langsung dengan para investor.
Sebagai gambaran, dalam acara tersebut akan ada beberapa aktivitas dalam acara, seperti direct mentoring, business coaching, hingga akses permodalan dan pemasaran.
Pada tahap mentoring, FSI akan menghadirkan puluhan narasumber yang mempunyai expertise di bidang kuliner, bisnis, serta ekosistemnya. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan business coaching yang dilakukan melalui kegiatan conference baik secara offline maupun online.
Pada acara puncak adalah pitching forum di mana seluruh peserta melakukan presentasi akhir di hadapan para juri dan investor semenarik mungkin atas produk atau jasa yang dimiliki. Pada sesi ini, calon investor akan memilih calon peserta yang akan diberikan akses pendanaan dan pemasaran.
Food Startup Indonesia akan membantu para pelaku ekonomi kreatif untuk terhubung kepada ekosistem yang tepat di dalam industri kuliner, dan memungkinkan terjadinya akselerasi pertumbuhan bisnis yang signifikan dan berdampak langsung pada ekonomi lokal.
Menurut Fadjar, dengan membentuk ekosistem ekonomi kreatif dari hulu hingga ke hilir akan memiliki kesempatan untuk memperbesar peluang baik dari segi bisnisnya maupun permodalannya.
"Dengan membentuk ekosistem ekonomi kreatif dari hulu hingga ke hilir mulai dari kemudahan mendapatkan akses permodalan hingga mempromosikan dan memasarkan, para kreatif kuliner akan memiliki kesempatan yang jauh lebih besar dari segi bisnisnya dari sisi kuantitas dan kualitas," jelasnya. (Baca juga: Dulu Dianggap Makanan Ular, Porang Kini Nilai Jualnya Tinggi )
Fadjar juga berharap agar kuliner dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Bahkan bisa dikenal oleh negara-negara lain di dunia.
"Bukannya hanya kopinya tapi juga kuliner lain. Bukan hanya terkenal karena rasannya, karena heritagenya tapi juga kalau bisa bisnisnya artinya manfaat ekonomi mendunia," jelasnya.
Lewat acara ini, para pengusaha makanan bisa melakukan konsultasi secara langsung mengenai usaha yang telah dibangunnya. Karena dalam acara ini menghadirkan puluhan narasumber yang sudah berpengalaman di bidang kuliner, bisnis dan ekosistemnya.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Utomo mengatakan, penyelenggaraan demoday sangat penting untuk mendorong subsektor kuliner dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu melakukan intervensi dari mulai hulu hingga ke hilir.
"Sebagai subsektor unggulan, kuliner adalah subsektor ekonomi kreatif yang harus diperhatikan dan Kemenparekraf punya mandat untuk mengangkat produk kuliner kreatif Indonesia ke tatanan yang lebih tinggi," ujarnya mengutip dari akun youtube FoodStartup Indonesia, Rabu (14/10/2020). (Baca juga: Wow, Usaha Rintisan Layanan Makanan Kian Diminati Saat Pandemi )
Dengan adanya acara ini, nantinya para pelaku usaha kuliner akan terhubung langsung oleh para ekspertis di bidangnya. Bahkan, para peserta juga dipertemukan langsung dengan para investor.
Sebagai gambaran, dalam acara tersebut akan ada beberapa aktivitas dalam acara, seperti direct mentoring, business coaching, hingga akses permodalan dan pemasaran.
Pada tahap mentoring, FSI akan menghadirkan puluhan narasumber yang mempunyai expertise di bidang kuliner, bisnis, serta ekosistemnya. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan business coaching yang dilakukan melalui kegiatan conference baik secara offline maupun online.
Pada acara puncak adalah pitching forum di mana seluruh peserta melakukan presentasi akhir di hadapan para juri dan investor semenarik mungkin atas produk atau jasa yang dimiliki. Pada sesi ini, calon investor akan memilih calon peserta yang akan diberikan akses pendanaan dan pemasaran.
Food Startup Indonesia akan membantu para pelaku ekonomi kreatif untuk terhubung kepada ekosistem yang tepat di dalam industri kuliner, dan memungkinkan terjadinya akselerasi pertumbuhan bisnis yang signifikan dan berdampak langsung pada ekonomi lokal.
Menurut Fadjar, dengan membentuk ekosistem ekonomi kreatif dari hulu hingga ke hilir akan memiliki kesempatan untuk memperbesar peluang baik dari segi bisnisnya maupun permodalannya.
"Dengan membentuk ekosistem ekonomi kreatif dari hulu hingga ke hilir mulai dari kemudahan mendapatkan akses permodalan hingga mempromosikan dan memasarkan, para kreatif kuliner akan memiliki kesempatan yang jauh lebih besar dari segi bisnisnya dari sisi kuantitas dan kualitas," jelasnya. (Baca juga: Dulu Dianggap Makanan Ular, Porang Kini Nilai Jualnya Tinggi )
Fadjar juga berharap agar kuliner dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Bahkan bisa dikenal oleh negara-negara lain di dunia.
"Bukannya hanya kopinya tapi juga kuliner lain. Bukan hanya terkenal karena rasannya, karena heritagenya tapi juga kalau bisa bisnisnya artinya manfaat ekonomi mendunia," jelasnya.
(ind)