Wow, Usaha Rintisan Layanan Makanan Kian Diminati Saat Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah memantik bermunculannya usaha-usaha baru guna mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang kini lebih banyak beraktivitas dan bekerja dari rumah.
Usaha rintisan (startup) di bidang makanan dan minuman pun menjamur mulai dari skala rumahan. Sejurus dengan itu, bisnis food service yang bergerak di bidang pengiriman bahan pangan atau penyajian makanan kepada konsumen juga kian dilirik.
Hal itu bisa diamati dari meningkatnya peminat startup food service pada ajang FoodStartup Indonesia (FSI) MMXX yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf). Sebanyak 100 finalis telah terjaring dan berhak mengikuti Demoday yang akan digelar di Bali pada Oktober 2020.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim mengatakan, situasi pandemi tidak saja berdampak pada jumlah peserta namun juga mengubah komposisi jenis perusahaan yang lolos pada tahap Demoday.
Jika pada empat tahun penyelenggaraan sebelumnya FSI lebih diminati jenis perusahaan food manufacture, tahun ini komposisinya hampir berimbang antara food manufacture dan food service yaitu 57%:43%. (Baca juga: Startup Asal Swedia Perkenalkan Truk Listrik Bernama Volta Zero )
Tak hanya itu, lanjut Hanifah, pada pelaksanaan FSI tahun ini pengajuan pendanaan dari food service juga lebih besar dibanding food manufacture.
"Total pengajuan pendanaan dari food service sebesar Rp66.298.168.647, sementara food manufacture sejumlah Rp47.317.687.000," kata dia dalam keterangan pers, Senin (7/9/2020).
Terkait aspek jenis pendanaan yang dibutuhkan, imbuh dia, panitia FSI MMXX mengidentifikasi ke dalam lima sumber yaitu bank, equity, fintech, profit sharing, dan lembaga pinjaman lainnya.
"Sumber pendanaan dari bank dan equity paling diminati oleh masing-masing perusahaan baik food manufacture dan food service,” jelas Hanifah. (Baca juga: Indonesia Food Bank, Gerakan Berbagi Makanan di Tengah Pandemi )
Sebagai informasi, FSI MMXX yang diinisiasi bersama Ultra Indonesia ini bertujuan memberikan pendampingan dan akses pembiayaan kepada pelaku kuliner tanah air berbasis teknologi informasi.
Usaha rintisan (startup) di bidang makanan dan minuman pun menjamur mulai dari skala rumahan. Sejurus dengan itu, bisnis food service yang bergerak di bidang pengiriman bahan pangan atau penyajian makanan kepada konsumen juga kian dilirik.
Hal itu bisa diamati dari meningkatnya peminat startup food service pada ajang FoodStartup Indonesia (FSI) MMXX yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf). Sebanyak 100 finalis telah terjaring dan berhak mengikuti Demoday yang akan digelar di Bali pada Oktober 2020.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim mengatakan, situasi pandemi tidak saja berdampak pada jumlah peserta namun juga mengubah komposisi jenis perusahaan yang lolos pada tahap Demoday.
Jika pada empat tahun penyelenggaraan sebelumnya FSI lebih diminati jenis perusahaan food manufacture, tahun ini komposisinya hampir berimbang antara food manufacture dan food service yaitu 57%:43%. (Baca juga: Startup Asal Swedia Perkenalkan Truk Listrik Bernama Volta Zero )
Tak hanya itu, lanjut Hanifah, pada pelaksanaan FSI tahun ini pengajuan pendanaan dari food service juga lebih besar dibanding food manufacture.
"Total pengajuan pendanaan dari food service sebesar Rp66.298.168.647, sementara food manufacture sejumlah Rp47.317.687.000," kata dia dalam keterangan pers, Senin (7/9/2020).
Terkait aspek jenis pendanaan yang dibutuhkan, imbuh dia, panitia FSI MMXX mengidentifikasi ke dalam lima sumber yaitu bank, equity, fintech, profit sharing, dan lembaga pinjaman lainnya.
"Sumber pendanaan dari bank dan equity paling diminati oleh masing-masing perusahaan baik food manufacture dan food service,” jelas Hanifah. (Baca juga: Indonesia Food Bank, Gerakan Berbagi Makanan di Tengah Pandemi )
Sebagai informasi, FSI MMXX yang diinisiasi bersama Ultra Indonesia ini bertujuan memberikan pendampingan dan akses pembiayaan kepada pelaku kuliner tanah air berbasis teknologi informasi.