Bos BI Bakal Agresif Bawa Modal Asing Masuk ke Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) bakal agresif dalam upaya memulihkan ekonomi Indonesia. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, bakal mendatangkan modal asing ke Indonesia seiring pangsa pasar ekonomi Indonesia makin meningkat.
"Kita yakini bahwa kebijakan yang kita tempuh bisa memulihkan ekonomi. Kita bersama pemerintah sangat agresif dalam memulihkan ekonomi Indonesia, termasuk mendatangkan investor dalam meningkatkan arus modal asing," kata Perry dalam video virtual, Rabu (14/10/2020).
(Baca Juga: Hati-hati! Ketidakpastian Pasar Keuangan Masih Tinggi )
Lebih lanjut terang dia, juga membuat bauran kebijakan yang bisa diterapkan negara berkembang dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19, menekan ekonomi Indonesia.
"Inovasi kami dalam bauran kebijakan bank sentral sesuai saat tekanan global yang belum terjadi sebelumnya kepada ekonomi kami dan harapannya bisa diimplementasikan negara berkembang lainnya," terangnya.
(Baca Juga: Aliran Modal Asing Masih Ngucur ke RI Rp2,43 Triliun )
Sambung dia menambahkan, perputaran keuangan lebih banyak berkaitan dengan kredit dan itu berkaitan juga dengan komoditas, properti, dan utang luar negeri.
"Kita pandemi di mana keluar aliran dana, kami intervensi FX market, obligasi pemerintah dan juga menurunkan suku bunga serta merelaksasi kebijakan makroprudensial, ini semua proses cyle," tandasnya.
"Kita yakini bahwa kebijakan yang kita tempuh bisa memulihkan ekonomi. Kita bersama pemerintah sangat agresif dalam memulihkan ekonomi Indonesia, termasuk mendatangkan investor dalam meningkatkan arus modal asing," kata Perry dalam video virtual, Rabu (14/10/2020).
(Baca Juga: Hati-hati! Ketidakpastian Pasar Keuangan Masih Tinggi )
Lebih lanjut terang dia, juga membuat bauran kebijakan yang bisa diterapkan negara berkembang dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19, menekan ekonomi Indonesia.
"Inovasi kami dalam bauran kebijakan bank sentral sesuai saat tekanan global yang belum terjadi sebelumnya kepada ekonomi kami dan harapannya bisa diimplementasikan negara berkembang lainnya," terangnya.
(Baca Juga: Aliran Modal Asing Masih Ngucur ke RI Rp2,43 Triliun )
Sambung dia menambahkan, perputaran keuangan lebih banyak berkaitan dengan kredit dan itu berkaitan juga dengan komoditas, properti, dan utang luar negeri.
"Kita pandemi di mana keluar aliran dana, kami intervensi FX market, obligasi pemerintah dan juga menurunkan suku bunga serta merelaksasi kebijakan makroprudensial, ini semua proses cyle," tandasnya.
(akr)