Pengembangan Energi Terbarukan Perlu Aturan Kuat

Selasa, 20 Oktober 2020 - 12:15 WIB
loading...
Pengembangan Energi...
Percepatan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) dinilai memerlukan payung hukum atau aturan yang kuat. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Percepatan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) dinilai memerlukan payung hukum atau aturan yang kuat. Untuk itu, Komisi VII DPR RI berkomitmen meloloskan Rancangan Undang-Undang (UU) Energi Baru dan Terbarukan pada akhir tahun ini.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan, Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang tersebar di seluruh wilayah. Dalam aturannya, penggunaan energi terbarukan relatif dibatasi hanya sekitar 8-9% dan diperkirakan menjadi 25% pada 2025. (Baca: Agar Doa Cepat Dikabulkan, Perhatikan Tiga Hal Ini)

“Pada 2025 kami berharap dapat mencapai sekitar 23% dari total energi terbarukan , dan pada 2050 31%. Itu adalah target Indonesia,” kata Eddy dalam webinar bertajuk “Masa Depan Energi Terbarukan di Indonesia, Berbagi Pengalaman dengan Uni Eropa” di Jakarta baru-baru ini.

Menurut Eddy, belum maksimalnya aturan mengenai energi terbarukan mengakibatkan lambatnya investasi di sektor tersebut. “Tantangannya adalah energi terbarukan yang dihadapi tersebar di seluruh pelosok negeri. Sebagian besar berada di daerah terpencil yang minim akses infrastruktur,” katanya. (Baca juga: Wawancara Beasiswa Unggulan Kemendikbud Dilakukan Daring)

Menurut dia, Indonesia saat ini sedang membutuhkan listrik tambahan 14.087 MW untuk mencapai target 23% pada 2025. Kemudian, sektor kelistrikan telah meningkat signifikan antara 30% hingga 40% dari permintaan. Kondisi itu menjadi tugas yang menantang terutama di tengah pandemi Covid-19.

“RUU energi terbarukan yang dirancang oleh Komisi VII baru saja lolos sebagai RUU pertambangan beberapa bulan yang lalu dan ini adalah masalah utama. Berikutnya, di meja kami adalah RUU terbarukan seperti yang disebutkan. Target kami adalah menyelesaikan RUU sebelum 2021,” jelas Eddy.

Dia menambahkan, selain menyusun naskah akademik RUU Energi Baru dan Terbarukan, pihaknya juga mengumpulkan sebanyak mungkin masukan dari berbagai sektor di Indonesia di antaranya bidang akademik dan industri. (Lihat videonya: Diduga Depresi Sekolah Daring, Pelajar Nekat Bunuh Diri)

“Kami membuka diri seluas-luasnya untuk menerima informasi sebanyak-banyaknya, masukan sebanyak-banyaknya untuk membuat RUU ini menjadi lebih baik,” pungkasnya. (Rakhmat Baihaqi)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Studi IESR: Potensi...
Studi IESR: Potensi Pengembangan EBT Layak Finansial Capai 333 GW
PT reNIKOLA-KPNJ Teken...
PT reNIKOLA-KPNJ Teken Perjanjian BOOT Proyek CBGG di Sumut
TBS Energi Tuntaskan...
TBS Energi Tuntaskan Pembiayaan PLTS Terapung di Batam
ABB Berkomitmen Dukung...
ABB Berkomitmen Dukung Target Net Zero dan Transisi Energi Indonesia
Perdana, PLN IP Uji...
Perdana, PLN IP Uji Coba Bahan Bakar Amonia Hijau di PLTU Labuan
Ajak Masyarakat Tingkatkan...
Ajak Masyarakat Tingkatkan Transisi Energi Berkeadilan Dimulai dari Ramadan
PLN Butuh Investasi...
PLN Butuh Investasi Rp3.774 Triliun untuk Bangun Jaringan Transmisi Kota
Menko Perekonomian Bertemu...
Menko Perekonomian Bertemu CEO Masdar Perkuat Kerja Sama Investasi Energi Terbarukan
PLN EPI dan Keraton...
PLN EPI dan Keraton Jogja Kembangkan Green Economy Village di Gunung Kidul
Rekomendasi
10 Negara Terkecil di...
10 Negara Terkecil di Dunia, Mayoritas Luasnya Lebih Kecil Dibandingkan Ukuran New York
Erik Ten Hag Pelatih...
Erik Ten Hag Pelatih Baru Timnas Irak, Awas April Mop!
2 Pati Bintang 3 Polri...
2 Pati Bintang 3 Polri Dimutasi Sehari Sebelum Lebaran, Keduanya Baru Naik Pangkat Jadi Komjen
Berita Terkini
Diskon Tarif Tol 20%...
Diskon Tarif Tol 20% Mulai Berlaku Kamis 3 April 2025, Catat Sampai Kapan!
1 jam yang lalu
Janji Manis Wamenaker,...
Janji Manis Wamenaker, Bakal Rekrut Kembali Korban PHK Sritex
2 jam yang lalu
Chandra Asri dan Glencore...
Chandra Asri dan Glencore Resmi Kuasai Kilang Shell Singapura Senilai Rp4,2 Triliun
4 jam yang lalu
Ikut Pertamina UMK Academy,...
Ikut Pertamina UMK Academy, Produk UMKM Bisa Go Global
4 jam yang lalu
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
4 jam yang lalu
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
4 jam yang lalu
Infografis
Serangan Balasan, Iran...
Serangan Balasan, Iran Akan Gunakan Hulu Ledak Lebih Kuat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved