Setahun Jokowi-Ma'ruf, Reshuffle Menteri Perlu Dilakukan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah satu tahun, ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk memperkokoh ekonomi Indonesia lebih kuat di masa mendatang. Salah satunya adalah melakukan reshuffle pada jajaran menteri yang tidak berkinerja baik agar bisa memulihkan ekonomi Indonesia.
"Hingga saat ini Jokowi tidak melakukan reshuffle. Sementara masyarakat mengharapkan segera ada perubahan," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Selasa (20/10/2020). ( Baca juga:Setahun Jokowi-Ma'ruf, Ini 6 Ruas Tol yang Dibangun dan Diresmikan )
Dia melanjutkan tindakan pencegahan Covid-19 perlu ditingkatkan agar tidak terlambat dalam memitigasi masuknya Covid-19 di Indonesia. Padahal Indonesia punya kesempatan untuk mencegah masuknya Covid-19.
"Terlambatnya pemerintah Pak Jokowi dalam memitigas ini pulahlah yang harus ditanggung kemudian dengan memburuknya kinerja perekonomian. Indonesia hampir pasti terkena resesi, tentu bukanlah catatan positif dalam perjalanan di periode ke-2 ini," katanya.
Dia menambahkan, penanganan Covid yang berlaru-larut dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, berakibat pada lambatnya proses pemulihan ekonomi. ( Baca juga:Media Rusia: Tes Sistem Rudal S-400 oleh Turki Gagal )
"Ini yang kemudian berakibat pada jatuhnya daya beli, meningkatnya pengangguran hingga kemiskinan," tandasnya.
"Hingga saat ini Jokowi tidak melakukan reshuffle. Sementara masyarakat mengharapkan segera ada perubahan," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Selasa (20/10/2020). ( Baca juga:Setahun Jokowi-Ma'ruf, Ini 6 Ruas Tol yang Dibangun dan Diresmikan )
Dia melanjutkan tindakan pencegahan Covid-19 perlu ditingkatkan agar tidak terlambat dalam memitigasi masuknya Covid-19 di Indonesia. Padahal Indonesia punya kesempatan untuk mencegah masuknya Covid-19.
"Terlambatnya pemerintah Pak Jokowi dalam memitigas ini pulahlah yang harus ditanggung kemudian dengan memburuknya kinerja perekonomian. Indonesia hampir pasti terkena resesi, tentu bukanlah catatan positif dalam perjalanan di periode ke-2 ini," katanya.
Dia menambahkan, penanganan Covid yang berlaru-larut dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, berakibat pada lambatnya proses pemulihan ekonomi. ( Baca juga:Media Rusia: Tes Sistem Rudal S-400 oleh Turki Gagal )
"Ini yang kemudian berakibat pada jatuhnya daya beli, meningkatnya pengangguran hingga kemiskinan," tandasnya.
(uka)