Biar Nggak Salah, Nih 5 Istilah bagi Investor Saham Pemula

Rabu, 21 Oktober 2020 - 07:42 WIB
loading...
Biar Nggak Salah, Nih...
Supaya tak salah, ada baiknya pelajari dulu istilah-istilah umum di pasar modal sebelum mulai bermain saham. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Tidak pernah ada kata terlambat untuk berinvestasi saham . Hal ini bahkan sudah dikemukakan oleh investor terkenal di bidang saham yaitu Warren Buffet, "Saya memulai investasi pertama saya di usia 11 tahun. Saya menghabiskan hidup saya pada investasi saham sejak saat itu."

Sejalan dengan hal tersebut, Head of Marketing Online Trading MNC Sekuritas Thomas Darmawan mengungkapkan ada beberapa istilah di dunia saham yang perlu dipahami oleh investor pemula jika ingin memulai berinvestasi.

(Baca Juga: Investasi Saham Jangan Baper!) "Investor perlu memahami berbagai istilah dalam dunia saham. Istilah-istilah saham yang umum digunakan ada baiknya dipahami oleh investor misalnya adalah portofolio, hajar kanan, hajar kiri, T+2 dan RDN. Seperti halnya membangun rumah, yang penting punya pondasi dasar yang kuat dulu," jelas Thomas di Jakarta, Rabu (21/10/2020).

Istilah yang wajib kamu tahu adalah portofolio. Portofolio saham merupakan kumpulan saham milik investor. Investor perlu memantau saham-saham seperti apa yang layak masuk ke dalam portofolionya. Biasanya sebelum membeli saham, investor mengukur dulu profil risikonya, apakah dapat menoleransi saham dengan risiko tinggi, sedang, atau rendah.

Jika investor sudah melakukan pembelian saham, maka seluruh saham yang dimilikinya dapat dicek di portofolionya. Tentunya, investor tetap perlu memantau portofolionya secara berkala!

Berikutnya, istilah yang sering dipakai khususnya oleh trader adalah hajar kanan dan hajar kiri.Thomas menjelaskan, hajar kanan artinya membeli saham dengan cara memasang harga termurah pada kolom offer di bagian kanan. Sebaliknya, hajar kiri berarti menjual saham dengan memasang harga termahal pada kolom bid di bagian kiri.

Dalam dunia saham, biasanya investor akan menemukan istilah: T+2. T+2 artinya trade date plus 2 days, yaitu hari perdagangan ditambah 2 hari sebagai siklus penyelesaian bursa saham di Indonesia. Dengan aturan T+2, investor akan menerima dana hasil penjualan sahamnya dua hari setelah tanggal penjualan saham. Jika investor melakukan pembelian saham, dana akan dikurangi dari Rekening Dana Nasabah (RDN) dua hari sejak tanggal pembelian saham.

Terakhir, istilah yang sering muncul adalah Rekening Dana Nasabah (RDN). Setiap calon investor diwajibkan untuk membuka Rekening Dana Nasabah (RDN) meskipun sudah memiliki rekening reguler di bank. Fungsi RDN adalah rekening penampungan dana investor untuk penyelesaian transaksi di pasar modal. Oleh sebab itu, dana untuk membeli saham bukan di-debet dari rekening reguler, tetapi dari RDN. Sebaliknya, saat investor memperoleh dana dari penjualan saham, uang akan masuk ke RDN miliknya.

(Baca Juga: Dengan MNC Trade Syariah, Investasi Saham Berkah Dunia Akhirat)

Thomas menjelaskan investor tidak perlu khawatir dengan istilah-istilah di atas, karena seiring dengan jam terbang investor, dengan sendirinya investor akan terbiasa dengan istilah tersebut.

Tentunya, penting juga bagi investor pemula untuk menggunakan aplikasi untuk bertransaksi saham secara online yang user friendly, seperti MNC Trade New. Aplikasi MNC Trade New juga memungkinkan investor untuk membuka rekening saham secara online melalui menu Open Account. Nah, tunggu apa lagi? Silakan unduh sekarang di bit.ly/mnctradeall.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1632 seconds (0.1#10.140)