Amphuri Tunggu Kondisi Normal Sebelum Berangkatkan Jamaah Umrah
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Asosiasi Muslim Pengusaha Haji dan Umrah (Amphuri) Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua), masih menunggu kondisi normal sebelum memberangkatkan jamaah ke Arab Saudi.
Hal itu disamapaikan pengurus baru Amphuri Sulampua saat berkunjung ke Kantor Koran SINDO di Jalan Andi Djemma, Kamis (22/10/2020). Kunjungan tersebut dalam rangka silaturahmi sekaligus mengenalkan pengurus baru.
Pada kesempatan tersebut, hadir Ketua Amphuri Sulampua Ardiansyah Arsyad, Sekretaris Amphuri Sulampua Andi Candrawali, Bendahara Amphuri Sulampua Suryadin Tosin, Kabid Humas dan Kreatif Mawardha DJ, serta tim.
Selain mengenalkan pengurus baru, Amphuri Sulampua juga berbagi sejumlah informasi terkait perkembangan umrah. Apalagi per tanggal 1 November 2020 nanti, pemerintah Arab Saudi akan membuka keran umrah untuk masyarakat internasional dan Indonesia berpotensi menjadi salah satunya.
"Bagaimanapun, kami menunggulah kondisi normal, karena sekarang kan new normal, tidak normal. Posisinya (kami) sekarang wait and see-lah," kata Ketua Amphuri Sulampua Ardiansyah Arsyad.
"Kalau ada yang mendaftar sekarang, kita arahkan ke bank untuk simpan uangnya. Jadi uang nasabah aman di bank. Yang mengelola bukan travel," tegas Ardiansyah.
Dirinya menjelaskan pembukaan umrah tentu menjadi kabar gembira bagi para jamaah, meski terdapat banyak pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang sebelum memutuskan untuk berangkat, utamanya terkait keamanan dan kenyamanan.
Ardiansyah Arsyad, kembali menjelaskan dirinya banyak menerima pertanyaan seputar aman atau tidaknya menjalankan ibadah umrah di masa pandemi Covid-19. Dia mengatakan, soal keamanan sangat tegantung oleh kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi dan Indonesia.
Khusus Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah syarat bagi warga negara yang ingin melakukan umrah diantaranya harus berusia diantara 20 hingga 50 tahun, wajib melakukan swab test (PCR) sebelum pemberangkatan, bebas penyakit bawaan atau komorbid, dan banyak lagi syarat ketat lainnya.
Ardiansyah mengaku, jika Indonesia mendapatkan kuota umrah tanggal 1 November 2020 nanti, pihaknya tidak akan membatasi jika memang terdapat jamaah yang ingin berangkat umrah di masa pandemi, meski dia merekomendasikan untuk menunggu hingga kondisi kembali normal.
Sebagai informasi tambahan, saat ini Amphuri Sulampua menaungi sebanyak 40 travel dan 90% anggota merupakan travel yang berizin resmi atau PPIU. Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah karena Amphuri Sulampua sedang melakukan proses filterisasi dan seleksi anggota.
Lihat Juga: Didapuk Layani Penerbangan Haji dan Umrah, Erick Thohir: Geliat Bandara Kertajati Meningkat
Hal itu disamapaikan pengurus baru Amphuri Sulampua saat berkunjung ke Kantor Koran SINDO di Jalan Andi Djemma, Kamis (22/10/2020). Kunjungan tersebut dalam rangka silaturahmi sekaligus mengenalkan pengurus baru.
Pada kesempatan tersebut, hadir Ketua Amphuri Sulampua Ardiansyah Arsyad, Sekretaris Amphuri Sulampua Andi Candrawali, Bendahara Amphuri Sulampua Suryadin Tosin, Kabid Humas dan Kreatif Mawardha DJ, serta tim.
Selain mengenalkan pengurus baru, Amphuri Sulampua juga berbagi sejumlah informasi terkait perkembangan umrah. Apalagi per tanggal 1 November 2020 nanti, pemerintah Arab Saudi akan membuka keran umrah untuk masyarakat internasional dan Indonesia berpotensi menjadi salah satunya.
"Bagaimanapun, kami menunggulah kondisi normal, karena sekarang kan new normal, tidak normal. Posisinya (kami) sekarang wait and see-lah," kata Ketua Amphuri Sulampua Ardiansyah Arsyad.
"Kalau ada yang mendaftar sekarang, kita arahkan ke bank untuk simpan uangnya. Jadi uang nasabah aman di bank. Yang mengelola bukan travel," tegas Ardiansyah.
Dirinya menjelaskan pembukaan umrah tentu menjadi kabar gembira bagi para jamaah, meski terdapat banyak pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang sebelum memutuskan untuk berangkat, utamanya terkait keamanan dan kenyamanan.
Ardiansyah Arsyad, kembali menjelaskan dirinya banyak menerima pertanyaan seputar aman atau tidaknya menjalankan ibadah umrah di masa pandemi Covid-19. Dia mengatakan, soal keamanan sangat tegantung oleh kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi dan Indonesia.
Khusus Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah syarat bagi warga negara yang ingin melakukan umrah diantaranya harus berusia diantara 20 hingga 50 tahun, wajib melakukan swab test (PCR) sebelum pemberangkatan, bebas penyakit bawaan atau komorbid, dan banyak lagi syarat ketat lainnya.
Ardiansyah mengaku, jika Indonesia mendapatkan kuota umrah tanggal 1 November 2020 nanti, pihaknya tidak akan membatasi jika memang terdapat jamaah yang ingin berangkat umrah di masa pandemi, meski dia merekomendasikan untuk menunggu hingga kondisi kembali normal.
Sebagai informasi tambahan, saat ini Amphuri Sulampua menaungi sebanyak 40 travel dan 90% anggota merupakan travel yang berizin resmi atau PPIU. Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah karena Amphuri Sulampua sedang melakukan proses filterisasi dan seleksi anggota.
Lihat Juga: Didapuk Layani Penerbangan Haji dan Umrah, Erick Thohir: Geliat Bandara Kertajati Meningkat
(agn)