Dari Bos Minyak Hingga Dirut Industri Kapal, Ini Deretan Srikandi BUMN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong kaum perempuan untuk mengambil posisi strategis di sejumlah perusahaan pelat merah. Bahkan, dia menarget sebanyak 15 persen representasi perempuan di BUMN.
Kebijakan memperbesar komposisi perempuan di perusahaan-perusahaan BUMN bukan tanpa alasan, Erick Thohir menginginkan srikandi-srikandi Indonesia mampu memainkan perannya agar BUMN menjadi center of excellence atau menerapkan standar kinerja tinggi sebagai bagian dari kebijakan transformasi perseroan negara.
"Saya berharap seluruh BUMN melakukan pengembangan sumber daya manusianya sehingga semakin banyak lagi perusahaan BUMN menjadi center of excellence," ujar Erick, dikutip Sabtu (14/10/2020).
( )
Meskipun target 15 persen belum terealisasi, langkah mengakomodir perempuan dalam jajaran direksi perseroan negara sudah dilakukan Kementerian BUMN.
Bahkan belum lama ini, Erick kembali menempatkan Alexandra W Askandar sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri.
Kebijakan Erick pun direspon positif oleh lembaga legislatif. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat, mengapresiasi langkah Menteri BUMN yang terus meningkatkan peran perempuan dalam kegiatan pembangunan.
( )
Dia menilai, semakin banyak perempuan yang dipercaya untuk memegang posisi penting, termasuk menjadi pimpinan BUMN, menjadi potret kemajuan sumber daya manusia suatu bangsa. Berikut, daftar direksi perempuan di BUMN yang dirangkum MNC Media.
1. Nicke Widyawati - Dirut PT Pertamina (Persero)
Nicke Widyawati diangkat kembali sebagai Direktur Utama (Dirut) Pertamina melalui RUPS Tahun Buku 2019 pada Juni tahun ini. Sebelumnya, Nicke ditunjuk oleh Rini Soemarno untuk menjadi Direktur Utama Pertamina setelah beberapa bulan menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt). Nicke menggantikan posisi Elia Massa Manik yang diberhentikan dengan hormat dari jabatannya.
Alasan Erick Thohir mempertahankan Nicke karena perempuan kelahiran Tasikmalaya itu memiliki kinerja yang baik. Penilaian tersebut berdasarkan capaian Key Performance Index (KPI) Nicke selama menjadi bos Pertamina.
Dia juga tercatat dalam daftar 50 besar perempuan paling berpengaruh di dunia 2020 versi Fortune. Sebagai pemimpin salah satu BUMN terbesar di Indonesia, Nicke menempati posisi 16 dalam daftar tersebut.
Dia mengawasi Pertamina dengan pendapatan tahunan mencapai lebih dari 54,6 miliar dolar AS dan jumlah karyawan sekitar 32.000 orang di seluruh dunia.
Nicke lahir pada 25 Desember 1967 dan mulai bergabung dengan Pertamina sejak November 2017. Nicke juga pernah dipercaya menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) sekaligus merangkap Plt. Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina.
Dia lulusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) ini pernah memenangkan Anugerah Perempuan Indonesia 2013 dari Kementerian BUMN, dan penghargaan Women's Work of Female Grace 2013 Indonesia dari Indonesia Asia Institute.
2. Alexandra W Askandar Wakil Dirut PT Bank Mandiri (Persero)
Alexandra W Askandar saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, dia menggantikan posisi Hery Gunadi. Sebelumnya, Alexandra menjabat sebagai direktur corporate Bank Mandiri. Sebelum diangkat jadi Wakil Dirut Bank Mandiri, jabatan terakhir Alexandra sebagai Direktur Corporate Banking.
Dalam karir perbankannya, dia pernah menduduki sejumlah posisi yang cukup penting yakni sebagai Group Head Corporate Banking pada 2015. Lalu pada 2016, Alexandra menjabat sebagai Senior Executive Vice President. Alexandra lahir pada 1972 dan merupakan lulusan Universitas Indonesia (UI) dan Boston University, Amerika Serikat (AS).
3. Dwina Septiani Wijaya - Dirut Perum Peruri
Dwina Septiani Wijaya saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) sejak November 2017. Mengutip laman resmi Perum Peruri, Dwina lahir di Salatiga pada 8 September 1965. Dia meraih Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil dan Perencanaan di Institut Teknologi Bandung, Indonesia pada 1989.
Gelar Magister di Trium Emba Program, New York University, USA pada 1993, London School of Economics (LSE) UK, HEC School of Management in Paris, France pada 2009.
Dalam karir, Dwina perna menjabat sebagai Staf Khusus Menteri BUMN sejak Juli-November 2017, Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) periode 2013-2017, Direktur Keuangan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia 2009- 2013, Direktur Utama Bahana TCW Investment Management dari 2003-2009, Direktur Investasi PT Bahana TC 2002-2003, Manajer Portofolio Bahana TCW 1994-2000, serta Manajer Risiko Pengelolaan Dana PT Bank Niaga dari 1990-1994.
4. Ira Puspadewi - Dirut PT ASDP Ferry
Sebelum diangkat menjadi Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira adalah Direktur Ritel, Jaringan, dan SDM PT Pos Indonesia dan Direktur Utama PT Sarinah (Persero).
Sebelum berkarir di BUMN, Ira bekerja selama 17,5 tahun di Gap Inc., perusahaan specialty retailer terbesar Amerika yang dikenal dengan merk GAP dan Banana Republic. Jabatan terakhir yang diembannya adalah Direktur Global Initiative untuk Regional Asia (7 negara).
Dia bergelar Doktor Manajemen Stratejik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Master in Development Management dari Asian Institute of Management, Filipina dan Sarjana Sosial Ekonomi Peternakan dari Universitas Brawijaya, Malang.
5. Setia N. Milatia Moemin - Dirut Perum Damri
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum DAMRI, Milatia pernah berkarir di berbagai bidang. Dia pernah menjabat sebagai Dirut PT. Trias Cipta OSG-PMDN, Dirut PT. Saoda Trias Cipta, Anggota Komite Audit PT. Kereta Api Indonesia, Tim Advisor Dirjen Perhubungan Darat, Direktur Keuangan PT. Eka Sari Lorena, Direktur Negara Institute Transportation Development and Policy (ITPD).
Posisi lainnya adalah Policy Writer Kabinet Indonesia Hebat Presiden Jokowi, Staf Ahli Khusus Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dan hingga saat ini masih bertugas menjadi Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).
Perempuan Kelahiran 24 Maret 1961, di Jakarta itu, pun aktif sebagai Ketua Bidang Keselamatan Sistem Transportasi dan Ketua Kerjasama Institusi atau Global Road Safety Partnerships GRSP
Menyandang gelar Insinyur dari Departemen Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Master in Strategic Management dari Christian University California, serta Kandidat Doktor Bidang Service Management Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.
6. Diana Rosa - Dirut PT Industri Kapal Indonesia
Diana Rosa merupakan salah satu Srikandi di BUMN. Dian diangkat Erick Thohir untuk menduduki pucuk pimpinan PT Industri Kapal Indonesia (Persero) atau IKI pada Juli 2020.
Pada 2003, Diana mulai bergabung di dunia galangan kapal BUMN, tepatnya di Dok perkapalan Surabaya. Di 2017, dia mendapatkan amanat sebagai Direktur Operasional di PT Dok Perkapalan Surabaya. Kemudian di 17 Juli 2020, Diana diangkat oleh Erick Thohir untuk mengisi posisi Direktur Utama di Industri Kapal Indonesia.
Kebijakan memperbesar komposisi perempuan di perusahaan-perusahaan BUMN bukan tanpa alasan, Erick Thohir menginginkan srikandi-srikandi Indonesia mampu memainkan perannya agar BUMN menjadi center of excellence atau menerapkan standar kinerja tinggi sebagai bagian dari kebijakan transformasi perseroan negara.
"Saya berharap seluruh BUMN melakukan pengembangan sumber daya manusianya sehingga semakin banyak lagi perusahaan BUMN menjadi center of excellence," ujar Erick, dikutip Sabtu (14/10/2020).
( )
Meskipun target 15 persen belum terealisasi, langkah mengakomodir perempuan dalam jajaran direksi perseroan negara sudah dilakukan Kementerian BUMN.
Bahkan belum lama ini, Erick kembali menempatkan Alexandra W Askandar sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri.
Kebijakan Erick pun direspon positif oleh lembaga legislatif. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat, mengapresiasi langkah Menteri BUMN yang terus meningkatkan peran perempuan dalam kegiatan pembangunan.
( )
Dia menilai, semakin banyak perempuan yang dipercaya untuk memegang posisi penting, termasuk menjadi pimpinan BUMN, menjadi potret kemajuan sumber daya manusia suatu bangsa. Berikut, daftar direksi perempuan di BUMN yang dirangkum MNC Media.
1. Nicke Widyawati - Dirut PT Pertamina (Persero)
Nicke Widyawati diangkat kembali sebagai Direktur Utama (Dirut) Pertamina melalui RUPS Tahun Buku 2019 pada Juni tahun ini. Sebelumnya, Nicke ditunjuk oleh Rini Soemarno untuk menjadi Direktur Utama Pertamina setelah beberapa bulan menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt). Nicke menggantikan posisi Elia Massa Manik yang diberhentikan dengan hormat dari jabatannya.
Alasan Erick Thohir mempertahankan Nicke karena perempuan kelahiran Tasikmalaya itu memiliki kinerja yang baik. Penilaian tersebut berdasarkan capaian Key Performance Index (KPI) Nicke selama menjadi bos Pertamina.
Dia juga tercatat dalam daftar 50 besar perempuan paling berpengaruh di dunia 2020 versi Fortune. Sebagai pemimpin salah satu BUMN terbesar di Indonesia, Nicke menempati posisi 16 dalam daftar tersebut.
Dia mengawasi Pertamina dengan pendapatan tahunan mencapai lebih dari 54,6 miliar dolar AS dan jumlah karyawan sekitar 32.000 orang di seluruh dunia.
Nicke lahir pada 25 Desember 1967 dan mulai bergabung dengan Pertamina sejak November 2017. Nicke juga pernah dipercaya menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) sekaligus merangkap Plt. Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina.
Dia lulusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) ini pernah memenangkan Anugerah Perempuan Indonesia 2013 dari Kementerian BUMN, dan penghargaan Women's Work of Female Grace 2013 Indonesia dari Indonesia Asia Institute.
2. Alexandra W Askandar Wakil Dirut PT Bank Mandiri (Persero)
Alexandra W Askandar saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, dia menggantikan posisi Hery Gunadi. Sebelumnya, Alexandra menjabat sebagai direktur corporate Bank Mandiri. Sebelum diangkat jadi Wakil Dirut Bank Mandiri, jabatan terakhir Alexandra sebagai Direktur Corporate Banking.
Dalam karir perbankannya, dia pernah menduduki sejumlah posisi yang cukup penting yakni sebagai Group Head Corporate Banking pada 2015. Lalu pada 2016, Alexandra menjabat sebagai Senior Executive Vice President. Alexandra lahir pada 1972 dan merupakan lulusan Universitas Indonesia (UI) dan Boston University, Amerika Serikat (AS).
3. Dwina Septiani Wijaya - Dirut Perum Peruri
Dwina Septiani Wijaya saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) sejak November 2017. Mengutip laman resmi Perum Peruri, Dwina lahir di Salatiga pada 8 September 1965. Dia meraih Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil dan Perencanaan di Institut Teknologi Bandung, Indonesia pada 1989.
Gelar Magister di Trium Emba Program, New York University, USA pada 1993, London School of Economics (LSE) UK, HEC School of Management in Paris, France pada 2009.
Dalam karir, Dwina perna menjabat sebagai Staf Khusus Menteri BUMN sejak Juli-November 2017, Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) periode 2013-2017, Direktur Keuangan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia 2009- 2013, Direktur Utama Bahana TCW Investment Management dari 2003-2009, Direktur Investasi PT Bahana TC 2002-2003, Manajer Portofolio Bahana TCW 1994-2000, serta Manajer Risiko Pengelolaan Dana PT Bank Niaga dari 1990-1994.
4. Ira Puspadewi - Dirut PT ASDP Ferry
Sebelum diangkat menjadi Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira adalah Direktur Ritel, Jaringan, dan SDM PT Pos Indonesia dan Direktur Utama PT Sarinah (Persero).
Sebelum berkarir di BUMN, Ira bekerja selama 17,5 tahun di Gap Inc., perusahaan specialty retailer terbesar Amerika yang dikenal dengan merk GAP dan Banana Republic. Jabatan terakhir yang diembannya adalah Direktur Global Initiative untuk Regional Asia (7 negara).
Dia bergelar Doktor Manajemen Stratejik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Master in Development Management dari Asian Institute of Management, Filipina dan Sarjana Sosial Ekonomi Peternakan dari Universitas Brawijaya, Malang.
5. Setia N. Milatia Moemin - Dirut Perum Damri
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum DAMRI, Milatia pernah berkarir di berbagai bidang. Dia pernah menjabat sebagai Dirut PT. Trias Cipta OSG-PMDN, Dirut PT. Saoda Trias Cipta, Anggota Komite Audit PT. Kereta Api Indonesia, Tim Advisor Dirjen Perhubungan Darat, Direktur Keuangan PT. Eka Sari Lorena, Direktur Negara Institute Transportation Development and Policy (ITPD).
Posisi lainnya adalah Policy Writer Kabinet Indonesia Hebat Presiden Jokowi, Staf Ahli Khusus Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dan hingga saat ini masih bertugas menjadi Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).
Perempuan Kelahiran 24 Maret 1961, di Jakarta itu, pun aktif sebagai Ketua Bidang Keselamatan Sistem Transportasi dan Ketua Kerjasama Institusi atau Global Road Safety Partnerships GRSP
Menyandang gelar Insinyur dari Departemen Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Master in Strategic Management dari Christian University California, serta Kandidat Doktor Bidang Service Management Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.
6. Diana Rosa - Dirut PT Industri Kapal Indonesia
Diana Rosa merupakan salah satu Srikandi di BUMN. Dian diangkat Erick Thohir untuk menduduki pucuk pimpinan PT Industri Kapal Indonesia (Persero) atau IKI pada Juli 2020.
Pada 2003, Diana mulai bergabung di dunia galangan kapal BUMN, tepatnya di Dok perkapalan Surabaya. Di 2017, dia mendapatkan amanat sebagai Direktur Operasional di PT Dok Perkapalan Surabaya. Kemudian di 17 Juli 2020, Diana diangkat oleh Erick Thohir untuk mengisi posisi Direktur Utama di Industri Kapal Indonesia.
(ind)