Pelaku UMKM Harus Tahan Banting di Masa Pandemi, Nih Teten Kasih Contoh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki meminta semua pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia agar sabar dan tahan banting dalam berusaha di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini. Ia juga mendorong, agar pelaku usaha berinovasi sehingga mampu bertengah di tengah ketidakpastian yang masih terus ada.
“Harus sabar dan tahan banting. Artinya, kalau pendapatan Anda menurun bahkan usaha Anda harus tutup karena pandemi ini, ya jangan putus asa. Coba bertahan dan bila perlu cari usaha yang sesuai derngan keadaan ini,” kata Teten di Jakarta, Minggu (25/10/2020).
(Baca Juga: Kunci UMKM Naik Kelas, Adaptif dan Inovasi )
Teten Masduki mengatakan, pelaku usaha akan tetap sukses karena bertahan di saat krisis. Selain itu ditekankan juga olehnya, harus ada divestifikasi usaha. “Kalau usaha yang satu mati, maka bisa gerakan usaha uang lain. Inilah namanya tahan banting dan kreatif,” kata dia.
Teten mencontohkan seorang penjual batik di Jawa Tengah. Ketika saat ini pandemi ini usaha batiknya lesu, maka sang pengusaha batik mencoba menyediakan dan menjual pakaian rumahan seperti celana pendek, daster dan sebagainya.
“Dan ternyata jualan seperti ini sangat laku,” kata dia.
(Baca Juga: Dorong UMKM, Menteri Teten Contek Cara Belanda )
Pada kesempatan itu, Teten meminta semua masyarakat Indonesia umumnya dan NTT khususnya terutama pelaku pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar mendirikan dan bergabung dalam koperasi. Sebab, dengan bergabung dalam koperasi maka kesulitan permodalan, pemasaran dan pengembangan sumber daya manusia bisa diatasi lewat koperasi.
“Ibu-ibu di sini dan bergabung dan berjuang di koperasi sudah bagus. Dan buktinya kalian semua bisa berusaha bahkan sukses,” tandasnya.
“Harus sabar dan tahan banting. Artinya, kalau pendapatan Anda menurun bahkan usaha Anda harus tutup karena pandemi ini, ya jangan putus asa. Coba bertahan dan bila perlu cari usaha yang sesuai derngan keadaan ini,” kata Teten di Jakarta, Minggu (25/10/2020).
(Baca Juga: Kunci UMKM Naik Kelas, Adaptif dan Inovasi )
Teten Masduki mengatakan, pelaku usaha akan tetap sukses karena bertahan di saat krisis. Selain itu ditekankan juga olehnya, harus ada divestifikasi usaha. “Kalau usaha yang satu mati, maka bisa gerakan usaha uang lain. Inilah namanya tahan banting dan kreatif,” kata dia.
Teten mencontohkan seorang penjual batik di Jawa Tengah. Ketika saat ini pandemi ini usaha batiknya lesu, maka sang pengusaha batik mencoba menyediakan dan menjual pakaian rumahan seperti celana pendek, daster dan sebagainya.
“Dan ternyata jualan seperti ini sangat laku,” kata dia.
(Baca Juga: Dorong UMKM, Menteri Teten Contek Cara Belanda )
Pada kesempatan itu, Teten meminta semua masyarakat Indonesia umumnya dan NTT khususnya terutama pelaku pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar mendirikan dan bergabung dalam koperasi. Sebab, dengan bergabung dalam koperasi maka kesulitan permodalan, pemasaran dan pengembangan sumber daya manusia bisa diatasi lewat koperasi.
“Ibu-ibu di sini dan bergabung dan berjuang di koperasi sudah bagus. Dan buktinya kalian semua bisa berusaha bahkan sukses,” tandasnya.
(akr)