DPK Tumbuh Pesat, Aset BNI Ikut Melesat
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk. (Persero) berkomitmen untuk terus mengoptimalisasi aset dengan tetap menjalankan fungsi intermediasi melalui pertumbuhan yang selektif dan terukur di tengah ketidakpastian ekonomi. Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies melaporkan per akhir September 2020 total aset BNI tumbuh 12,5% secara year on year (yoy).
"Capaian itu terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), yang tumbuh sebesar 21,4% year on year dari Rp580,9 triliun pada kuartal III 2019 menjadi Rp705,1 triliun pada kuartal III 2020," kata Corina di Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Menurut dia upaya menghimpun DPK dilakukan pihaknya dengan menjadikan dana murah (CASA) sebagai prioritas utama yang dimaksudkan untuk dapat terus menekan cost of fund. Saat ini, lanjut Corina, CASA BNI berada pada level 65,4% dengan cost of fund 2,86% atau membaik 30 bps dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 3,24%.
Adapun, DPK tersebut telah menopang penyaluran kredit BNI yang tumbuh 4,2% yoy, dari Rp558,7 triliun pada kuartal III 2019 menjadi Rp582,4 triliun pada kuartal III-2020. Namun dalam hal ini, Corina mengakui bahwa pihak manajemen lebih berfokus pada perbaikan kualitas aset. Salah satunya yakni dengan cara melakukan assessment secara komprehensif dan intens, untuk memantau debitur-debitur. "Mengingat bahwa kondisi ekonomi sedang menantang di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini," tandasnya.
"Capaian itu terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), yang tumbuh sebesar 21,4% year on year dari Rp580,9 triliun pada kuartal III 2019 menjadi Rp705,1 triliun pada kuartal III 2020," kata Corina di Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Menurut dia upaya menghimpun DPK dilakukan pihaknya dengan menjadikan dana murah (CASA) sebagai prioritas utama yang dimaksudkan untuk dapat terus menekan cost of fund. Saat ini, lanjut Corina, CASA BNI berada pada level 65,4% dengan cost of fund 2,86% atau membaik 30 bps dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 3,24%.
Adapun, DPK tersebut telah menopang penyaluran kredit BNI yang tumbuh 4,2% yoy, dari Rp558,7 triliun pada kuartal III 2019 menjadi Rp582,4 triliun pada kuartal III-2020. Namun dalam hal ini, Corina mengakui bahwa pihak manajemen lebih berfokus pada perbaikan kualitas aset. Salah satunya yakni dengan cara melakukan assessment secara komprehensif dan intens, untuk memantau debitur-debitur. "Mengingat bahwa kondisi ekonomi sedang menantang di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini," tandasnya.
(nng)