Food Estate Humabahas Berbasis Hortikultura
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kawasan pengembangan food estate atau lumbung pangan baru di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut). Di sana Presiden melakukan pengecekan terhadap benih dan menyaksikan pengolahan lahan tanam berbasis teknologi modern dengan penerapan mekanisasi pertanian serta penanaman bibit komoditas hortikultura.
“Di sini sesuai dengan rencana akan dikerjakan food estate. Kita memiliki dua lokasi yang akan kita pakai untuk memulai program pengembangan atau food estate yang pertama di Provinsi Sumut dan yang kedua di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng),” ucap Presiden Jokowi saat memberikan keterangan persnya di Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbahas, Sumut dalam keterangan tertulis, kemarin. (Baca: Berdoa Keburukan untuk Orang yang Menzalimi)
Presiden menjelaskan, kawasan lumbung pangan di Humbahas merupakan pengembangan lahan pertanian berbasis hortikultura. Terdapat tiga komoditas yang akan dikembangkan di kawasan ini, yakni kentang, bawang merah, dan bawang putih. “Insya Allah ini sudah dimulai tanamnya dan hasilnya akan kita lihat kira-kira nanti dua sampai dua setengah bulan mendatang,” kata Jokowi.
Sumut memiliki potensi lahan yang dapat dikembangkan seluas 61.042 hektare (ha) yang tersebar di Kabupaten Humbahas, Pakpak Barat, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara. Namun, untuk kawasan food estate di Sumut akan dibangun di lahan seluas 30.000 ha.
Presiden mengatakan, dalam proyek pengembangan Food Estate Humbahas Berbasis Hortikultura lumbung pangan baru, baik di Kalteng maupun di Sumut akan diterapkan proses bisnis terintegrasi. Dari dua food estateini, kata Presiden, nanti akan menjadi contoh bagi pengembangan lumbung pangan serupa di provinsi-provinsi lain. (Baca juga: DPR Dorong Pengembangan Pendidikan Indonesia Timur)
Di kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kunjungan Presiden Jokowi bertujuan untuk melihat kesiapan food estate yang dicanangkan di Sumut. Tahun ini target pembangunan kawasan food estate Humbahas seluas 1.000 ha terdiri atas 215 ha menggunakan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan), sedangkan yang 785 ha akan dikelola swasta.
“Lahan-lahan itu akan menjadi bagian dari contoh dari koperasi pertanian dari hulu kehilir dari budi daya pasca panen, kemudian diindustrikan. Ada tiga komoditas utama yang Bapak Presiden perintahkan kepada kami untuk diujicobakan di sini,” ucap Syahrul.
Mentan menambahkan, pengembangan kawasan food estate tersebut merupakan kolaborasi antara kementerian/lembaga dengan pemerintah setempat. “Tentu saja bersama Bapak Gubernur Sumut dan kementerian lainnya. Ada Kementerian LHK, Kemenko, BPN, Kementerian Pertanian, dan lainnya,“ katanya. (Baca juga: Air Kelapa Bisa Cegah Keparahan Covid-19)
Konsep food estate hortikultura bertujuan untuk membangun kawasan hortikultura terpadu yang berdayasaing, ramah lingkungan, dan modern. Di sini akan dibuat sinergi antar stake holders serta mendorong terbentuknya kelembagaan petani berbasis korporasi.
“Pembangunan korporasi sampai di industri ini menjadi bagian-bagian yang akan dikembangkan. Jangan kita cuma jago di budidayanya on farm, tetapi off farm-nya juga. Dalam hal ini olah petiknya dengan baik dipabrikasi dan di industri nilainya bisa lebih besar didapat oleh petani,” ucapnya.
Sesuai arahan Presiden, Mentan mengatakan, pengembangan proyek food estate akan digarap oleh para perusahaan dan industri besar. Selain itu, peran besar dari masyarakat Humbahas baik di hulu maupun hilir juga harus dilibatkan secara aktif. (Lihat videonya: Tolak Omnibus Law, Ribuan Buruh Kembali ke Jalan)
“Selalu saja Bapak Presiden meminta supaya pelibatan masyarakat setempat secara maksimal dilakukan dan itu akan kita coba lakukan untuk kesejahteraan masyarakat Humbahas,” tegas Syahrul. (Sudarsono)
“Di sini sesuai dengan rencana akan dikerjakan food estate. Kita memiliki dua lokasi yang akan kita pakai untuk memulai program pengembangan atau food estate yang pertama di Provinsi Sumut dan yang kedua di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng),” ucap Presiden Jokowi saat memberikan keterangan persnya di Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbahas, Sumut dalam keterangan tertulis, kemarin. (Baca: Berdoa Keburukan untuk Orang yang Menzalimi)
Presiden menjelaskan, kawasan lumbung pangan di Humbahas merupakan pengembangan lahan pertanian berbasis hortikultura. Terdapat tiga komoditas yang akan dikembangkan di kawasan ini, yakni kentang, bawang merah, dan bawang putih. “Insya Allah ini sudah dimulai tanamnya dan hasilnya akan kita lihat kira-kira nanti dua sampai dua setengah bulan mendatang,” kata Jokowi.
Sumut memiliki potensi lahan yang dapat dikembangkan seluas 61.042 hektare (ha) yang tersebar di Kabupaten Humbahas, Pakpak Barat, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara. Namun, untuk kawasan food estate di Sumut akan dibangun di lahan seluas 30.000 ha.
Presiden mengatakan, dalam proyek pengembangan Food Estate Humbahas Berbasis Hortikultura lumbung pangan baru, baik di Kalteng maupun di Sumut akan diterapkan proses bisnis terintegrasi. Dari dua food estateini, kata Presiden, nanti akan menjadi contoh bagi pengembangan lumbung pangan serupa di provinsi-provinsi lain. (Baca juga: DPR Dorong Pengembangan Pendidikan Indonesia Timur)
Di kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kunjungan Presiden Jokowi bertujuan untuk melihat kesiapan food estate yang dicanangkan di Sumut. Tahun ini target pembangunan kawasan food estate Humbahas seluas 1.000 ha terdiri atas 215 ha menggunakan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan), sedangkan yang 785 ha akan dikelola swasta.
“Lahan-lahan itu akan menjadi bagian dari contoh dari koperasi pertanian dari hulu kehilir dari budi daya pasca panen, kemudian diindustrikan. Ada tiga komoditas utama yang Bapak Presiden perintahkan kepada kami untuk diujicobakan di sini,” ucap Syahrul.
Mentan menambahkan, pengembangan kawasan food estate tersebut merupakan kolaborasi antara kementerian/lembaga dengan pemerintah setempat. “Tentu saja bersama Bapak Gubernur Sumut dan kementerian lainnya. Ada Kementerian LHK, Kemenko, BPN, Kementerian Pertanian, dan lainnya,“ katanya. (Baca juga: Air Kelapa Bisa Cegah Keparahan Covid-19)
Konsep food estate hortikultura bertujuan untuk membangun kawasan hortikultura terpadu yang berdayasaing, ramah lingkungan, dan modern. Di sini akan dibuat sinergi antar stake holders serta mendorong terbentuknya kelembagaan petani berbasis korporasi.
“Pembangunan korporasi sampai di industri ini menjadi bagian-bagian yang akan dikembangkan. Jangan kita cuma jago di budidayanya on farm, tetapi off farm-nya juga. Dalam hal ini olah petiknya dengan baik dipabrikasi dan di industri nilainya bisa lebih besar didapat oleh petani,” ucapnya.
Sesuai arahan Presiden, Mentan mengatakan, pengembangan proyek food estate akan digarap oleh para perusahaan dan industri besar. Selain itu, peran besar dari masyarakat Humbahas baik di hulu maupun hilir juga harus dilibatkan secara aktif. (Lihat videonya: Tolak Omnibus Law, Ribuan Buruh Kembali ke Jalan)
“Selalu saja Bapak Presiden meminta supaya pelibatan masyarakat setempat secara maksimal dilakukan dan itu akan kita coba lakukan untuk kesejahteraan masyarakat Humbahas,” tegas Syahrul. (Sudarsono)
(ysw)