BI Tegaskan Lagi, Pulihkan Kesehatan dan Ekonomi Tak Boleh Dikotomi

Rabu, 28 Oktober 2020 - 18:27 WIB
loading...
BI Tegaskan Lagi, Pulihkan Kesehatan dan Ekonomi Tak Boleh Dikotomi
Guberbur BI Perry Warjiyo menegaskan tak ada dikotomi antrara kesehatan dan ekonomi dalam penanganan pandemi Covid-19. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo kembali menegaskan agar tidak ada dikotomi antara memilih pemulihan kesehatan atau ekonomi dalam mengatasi persoalan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Kedua bisa dan harus berjalan beriringan.

Dalam webinar yang digelar Gerakan Pakai Masker bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) bertajuk "Menavigasi Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi Nasional di Tengah Pandemi", Perry menegaskan kembali agar keduanya berjalan beriringan antara kesehatan dan ekonomi.

(Baca Juga: Sri Mulyani: Hilal Pemulihan Ekonomi Sudah Terlihat)

"Karena itu gerakan pakai masker sangat penting, sebab sektor ekonomi bisa berjalan kalau protokol sederhana pakai masker bisa diterapkan, ditambah dengan jaga jarak dan rajin mencuci tangan. Sehingga pada akhirnya kita bisa fokus keduanya menyelesaikan sektor kesehatan dari sisi Covid-19 dan juga memulihkan ekonomi," ujarnya di Jakarta, Rabu (28/10/2020).

Perry menyebutkan, penanganan Covid-19 saat ini masih terus berjalan sambil mencari alternatif penyelesaian ekonomi. Bank Indonesia, kata Perry, telah mengkalkulasi di tengah pandemi Covid-19 masih ada sektor-sektor ekonomi memiliki risiko terpapar yang rendah.

(Baca Juga: Gerakan Pakai Masker Fokus Jadikan Pasar sebagai Target Edukasi) "Kami Sudah mapping, misalnya untuk industri makanan minuman, farmasi dan industri tanaman perkebunan bisa lebih dulu. Belum lagi sektor lain yang tinggal kita prioritaskan," ungkapnya.

Adapun dari sisi perbankan, BI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga terus berkoordinasi untuk mendukung dunia usaha. "Ini yang kami lakukan juga bersama Menkeu Sri Mulyani, mempercepat realisasi anggaran sehingga stimulus fiskal bisa mempercepat permintaan. BI dan OJK juga memberikan stimulus. Selanjutnya ada peran digitalisasi juga harus dipercepat, karena ini efektif untuk mendorong belanja di masa pandemi," pungkasnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1900 seconds (0.1#10.140)